Pesta Miras Oplosan, 3 Remaja di Tasik Meregang Nyawa

Jum'at, 25 November 2016 - 06:04 WIB
Pesta Miras Oplosan, 3 Remaja di Tasik Meregang Nyawa
Pesta Miras Oplosan, 3 Remaja di Tasik Meregang Nyawa
A A A
TASIKMALAYA - Tiga remaja asal Desa Karangmukti, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sumarna, Sahrul dan Alfa tewas setelah menenggak miras oplosan. Ketiganya tewas setelah melakukan pesta miras oplosan, Sabtu 19 November 2016 lalu.

Sementara satu orang lagi, Alif warga Salawu, hingga kini masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya. Ada juga korban lainnya seperti, Yogi dan Reva, namun mereka selamat dari maut.

Dari keterangan yang dihimpun, para korban miras oplosan ini telah menenggak racikan alkohol 70% yang dicampur dengan pil dextro.

Guna memberikan rasa, maka ditambahkan serbuk minuman berenergi. Bahan-bahan ini mereka beli dari sebuah toko obat di wilayah Salawu. Lantas mereka menenggaknya di sebuah kebun belakang bangunan SDN 5 Salawu. Reaksi miras ini tidak langsung mereka rasakan, namun satu persatu korbannya meninggal dunia.

Meski sempat dimasukan ke RSUD SMC guna menjalani perawatan medis, akan tetapi reaksi miras oplosan sudah bereaksi di dalam tubuh mereka sehingga nyawanya pun tidak tertolong lagi. Mirisnya, dari keempat korban, tiga di antaranya berstatus pelajar di salah satu SMA di Tasikmalaya.

"Ketika para korban dibawa kesini, kondisi ketiga pasien sudah tidak sadar dan kejang. Kami berupaya melakukan pertolongan namun nyawa mereka tidak tertolong," jelas Kabid Kemedikan RSUD SMC Tasikmalaya Iman Firmansyah.

Sementara itu Kapolres Tasikmalaya AKBP Nugroho Arianto menjelaskan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus meninggalkan ketiga remaja tersebut. Sehingga hingga kini belum ada pihak yang dittetapkan bertanggungjawab atau menjadi tersangka.

Pihaknya sudah memastikan jika para korban menenggak miras oplosan racikan Alkohol 70% dan dextro. Seluruh barang bukti inipun dikumpulkan polisi.

Polisi juga telah mendatangi TKP serta meminta keterangan dari sejumlah orang, dari mulai korban yang selamat hingga penjual alkohol 70% yang merupakan sering dipakai obat antiseptik.

"Sehingga kami pun melakukan operasi alkohol bersama Bupati Tasikmalaya ke sejumlah toko obat dan apotik. Agar jangan sampai kejadian ini terulang kembali," ujar Nugroho.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0932 seconds (0.1#10.140)