Lebarkan Gua Gunung Embong, Jo Suparto Tertimpa Batu

Senin, 14 September 2015 - 21:03 WIB
Lebarkan Gua Gunung Embong, Jo Suparto Tertimpa Batu
Lebarkan Gua Gunung Embong, Jo Suparto Tertimpa Batu
A A A
GUNUNGKIDUL - Seorang warga tewas tertimpa material batu gua di sekitar Gua Pindul saat melakukan pekerjaan melebarkan sebuah gua, di Dusun Seropan, Desa Bejiharjo.

Korban tewas diketahui bernama Jo Suparto (70), warga Dusun Seropan, RT 01/18, Desa Bejiharjo Karangmojo. Tubuhnya tertimpa batuan besar dengan diameter 1,5 meter dan mengenai dada hingga tubuh bagian bawah.

Eko Rudianto, salah satu penambang yang bekerja bersama korban menceritakan, saat kejadian korban bersama lima penambang lainnya, masing-masing Sukiswanto, Kasno, Bambang, Kemi dan Eko Rudianto.

"Mereka hendak melanjutkan pekerjaan melebarkan ruangan gua yang berada di sisi kiri rumah milik Jo Suparto," katanya, kepada wartawan, Senin (14/9/2015).

Pelebaran gua itu bermaksud membuka akses di dalam gua menuju pintu keluar setelah lebih dari dua minggu dikerjakan. Kegiatan menambang yang dilakukan Jo Suparto dan kawan-kawannya ini baru berjalan sekitar lima menit.

"Tiba-tiba saja, sebuah batuan besar di langit-langit gua ambrol dan menimpa tubuh Jo," ungkapnya.

Para penambang yang melihat hal itu langsung berteriak. Tak berselang lama, warga sekitar berdatangan dan mencoba melakukan evakuasi. Dengan peralatan tambang seadanya seperti linggis dan juga pacul.

Akhirnya, tubuh Jo Suparto berhasil diangkat dan dikeluarkan menuju mulut gua. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Panti Rahayu, di Kelor karangmojo.

"Nyawa Jo Suparto tidak berhasil diselamatkan karena luka parah yang dideritanya. Dia meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit," terangnya.

Saat berada di dalam gua, sebenarnya dia dan para penambang lainnya sudah mengetahui ada batu yang mulai goyang. Namun oleh Jo Suparto yang tak lain kakeknya sendiri, hal itu tidak dihiraukannya.

Mendengar adanya korban runtuhnya bebatuan di dalam gua yang dikenal dengan Gunung Embong tersebut, pihak polisi langsung menuju TKP. Mereka kemudian memasang police line dan melakukan pengumpulan data lapangan.

Kapolsek Karangmojo AKP Irianto langsung memerintahkan gua untuk ditutup. ”Ini sangat berbahaya, apalagi kami sudah cek ternyata bebatuannya labil dan banyak retakan sejak mulut gua,” jelasnya.

Hingga kini, pihaknya terus melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi, termasuk penambang yang sudah lama mengerjakan gua yang akan dijadikan objek wisata alternatif tersebut.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4549 seconds (0.1#10.140)