Berdalih Hargai Kearifan Lokal, Kasus Penembakan Operator Alat Berat di Merangin Berakhir Damai

Sabtu, 14 Januari 2023 - 14:01 WIB
loading...
Berdalih Hargai Kearifan...
Kasus penembakan oleh orang tak di kenal (OTK) terhadap operator alat berat berakhir damai. Anehnya, perdamaian dilakukan dengan dalih menghormati kearifan lokal. (Ist)
A A A
MERANGIN - Kasus penembakan oleh orang tak di kenal (OTK) terhadap operator alat berat berakhir damai. Anehnya, perdamaian dilakukan dengan dalih menghormati kearifan lokal.

Diketahui, peristiwa penembakan tersebut terjadi pada 11 Desember 2022 lalu di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Jambi.

Akibat penembakan tersebut, salah seorang operator alat berat bernama Ardianto, warga Desa Muara, Kibul Kecamatan Tabir, Merangin harus menjalani operasi pengangkatat proyektil peluru.

Operasi pengangkatan 2 proyektil peluru terhadap korban dilakukan di Rumah Sakit Raden Mataher Jambi.

Kapolres Merangin AKBP Dewa Nyoman Ngakan Arinata menyampaikan, jika proyektil sedang di Labforensik guna mengetahui secara pasti jenis dari proyektil yang digunakan.

Namun anehnya pihak keluarga korban sekaligus pelapor secara mengejutkan telah mencabut laporan terkait kasus penembakan tersebut dengan alasan sudah berdamai secara adat atau diselesaikan antara kedua belah Desa.

Sementara untuk pelaku penembakan sampai saat ini belum di ketahui identitasnya karena waktu kejadian penembakan tidak ada saksi yang melihat kejadian tersebut.

"Kedua belah belah pihak berdamai secara adat, untuk menghindari konflik antar desa, dan menghormati kearifan lokal, dan perdamaian ini di lakukan oleh pemuka adat masing masing Desa" kata Kapolres Sabtu (13/1/2023).

Baca: Penembak Operator Ekskavator di Merangin Diburu 2 Timsus Polisi.

Sedangkan keluarga korban, ER mengatakan bahwa perdamaian secara adat telah dilakukan dengan denda Rp 150 juta, namun ER tidak mengetahui siapa yang membayar uang dengan jumlah tersebut.

"Memang kasus penembakan di Sungai Pinang itu sudah damai secara adat, saya dengar bayar Rp 150 juta dengan korban, namun siapa yang bayar kami dak tau. kalau sudah damai kami mau ngomong apa lagi, sementara pelaku penembakan juga tidak tahu," pungkas ER.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)