Atasi Masalah Tanah di Curahnongko, Menteri Hadi Tawarkan Solusi Ini
loading...
Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto bersama Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni, di Desa Curahnongko, Jember, Jawa Timur, Jumat (6/1/2023). (Ist)
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus berusaha menyelesaikan masalah pertanahan. Seperti sengketa tanah yang terjadi di Desa Curahnongko, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto bersama Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, langsung menuju Kabupaten Jember, setelah kunjungan kerjanya di Surabaya, Jumat (6/1/2023).
Masalah pertanahan Desa Curahnongko ini sudah berlangsung kurang lebih 57 tahun, sejak 1965. Menteri Hadi menyatakan, pihaknya tidak main-main dalam menawarkan solusi sengketa ini.
"Saya membawa Wakil Menteri dan beberapa Dirjen dan pejabat tinggi ATR/BPN agar bisa melihat langsung lokasi, berdiskusi mengenai alternatif solusi untuk warga Curahnongko dan PTPN XII," kata Menteri Hadi.
Menteri Hadi telah berkomunikasi dengan Direktur Utama PTPN III (Holding) bahwa memberikan skema penyelesaian Business to Business (B2B), di mana para petani melalui koperasi bekerja sama dengan PTPN XII dalam pengolahan tanah PTPN XII.
"Terkait komoditi yang ditanam telah disepakati untuk dilakukan penanaman tebu. Menteri BUMN dan Direktur Utama PTPN III (Holding) tertarik dan menginginkan skema tersebut dapat dilaksanakan," jelasnya.
Baca: Tidak Jera 2 Kali di Penjara, Warga Danurejan Tertangkap Curi 6 Motor.
Menteri Hadi menjelaskan seluruh persoalan pertanahan tentu bisa diselesaikan, dengan Kementerian ATR/BPN yang secara proaktif mendorong solusi penyelesaian.
"Kami siapkan skema-skema dan alternatif penyelesaian yang bisa diterima semua pihak. Saya optimis, program reforma agraria Presiden Jokowi bertujuan mulia, ini yang terbaik untuk rakyat dan bangsa ini. Karenanya mari kita tuntaskan dengan solusi-solusi damai dan bermartabat," tutupnya.
Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto bersama Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, langsung menuju Kabupaten Jember, setelah kunjungan kerjanya di Surabaya, Jumat (6/1/2023).
Masalah pertanahan Desa Curahnongko ini sudah berlangsung kurang lebih 57 tahun, sejak 1965. Menteri Hadi menyatakan, pihaknya tidak main-main dalam menawarkan solusi sengketa ini.
"Saya membawa Wakil Menteri dan beberapa Dirjen dan pejabat tinggi ATR/BPN agar bisa melihat langsung lokasi, berdiskusi mengenai alternatif solusi untuk warga Curahnongko dan PTPN XII," kata Menteri Hadi.
Menteri Hadi telah berkomunikasi dengan Direktur Utama PTPN III (Holding) bahwa memberikan skema penyelesaian Business to Business (B2B), di mana para petani melalui koperasi bekerja sama dengan PTPN XII dalam pengolahan tanah PTPN XII.
"Terkait komoditi yang ditanam telah disepakati untuk dilakukan penanaman tebu. Menteri BUMN dan Direktur Utama PTPN III (Holding) tertarik dan menginginkan skema tersebut dapat dilaksanakan," jelasnya.
Baca: Tidak Jera 2 Kali di Penjara, Warga Danurejan Tertangkap Curi 6 Motor.
Menteri Hadi menjelaskan seluruh persoalan pertanahan tentu bisa diselesaikan, dengan Kementerian ATR/BPN yang secara proaktif mendorong solusi penyelesaian.
"Kami siapkan skema-skema dan alternatif penyelesaian yang bisa diterima semua pihak. Saya optimis, program reforma agraria Presiden Jokowi bertujuan mulia, ini yang terbaik untuk rakyat dan bangsa ini. Karenanya mari kita tuntaskan dengan solusi-solusi damai dan bermartabat," tutupnya.
(nag)
Explore More