Pesona Bunga Raflesia Merekah Merah di Hutan Kepulauan Anambas
loading...
Bunga Raflesia tumbuh subur di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri). Foto/iNews TV/Alfie Al Rasyid
A
A
A
KEPULAUAN ANAMBAS - Pesona bunga Raflesia yang sedang mekar berwarna merah, menjadi salah satu daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Kepri (Kepri). Bak kepingan surga, wilayah di ujung utara Indonesia ini, juga menghadirkan keindahan alam pantai dan hutan.
Tanahnya yang subur, dan hutannya yang masih lestari, membuat bunga raksasa Raflesia yang sudah terkenal di berbagai belahan dunia, tumbuh subur di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas. Salah satu habitat bunga Raflesia tersebut, ada di Hutan Batu Tabir, Desa Tarempa Selatan.
Untuk dapat menyaksikan keindahan bunga Rafelsia tersebut, pengunjung harus menyusuri jalan setapak sejauh 1 km di tengah hutan seluas 89 hektare tersebut. Lelahnya perjalanan, akan terbayar lunas saat menyaksikan bunga langka tanpa daun dan batang yang tumbuh di tanah dekat gemercik jernih air sungai tersebut.
Komandan Regu Polisi Hutan KPHP Unit VI Anambas, Herzuandi mengatakan, saat menjelajah Hutan Batu Tabir, pengunjung harus ditemani oleh polisi hutan, karena di hutan yang masih alami itu terdapat banyak satwa liar yang hidup secara lestari.
"Bunga Raflesia merupakan bunga raksasa, dengan warna merah pekat, dan kelopak yang lebar. Selain ukurannya yang besar, bunga Raflesia bisa tumbuh dengan berat hingga mencapai 11 kg," tutur Herzuandi.
![Pesona Bunga Raflesia Merekah Merah di Hutan Kepulauan Anambas]()
Dia juga menjelaskan, bunga Raflesia masuk ke dalam jenis tanaman parasit. Bunga raksasa ini akan menghinggapi batang inangnya, dan akan mati jika inang yang dihinggapi tersebut juga mati.
"Selain bunga Raflesia, di Hutan Batu Tabir ini terdapat bunga kelelawar hitam atau black bat flower. Yakni salah satu bunga langka, yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Biasa tubuh di wilayah Thailand, Semenanjung Malaysia, dan wilayah Kepulauan Sumatera di Indonesia," tuturnya.
Baik bunga Raflesia, maupun bunga kelelawar hitam, merupakan aset berharga yang berpotensi mendatangkan devisa negara, dan menjadi komoditas unggulan tanaman hias tropis. Namun, keberadaannya juga terancam punah, karena tergerusnya lahan hutan.
Tanahnya yang subur, dan hutannya yang masih lestari, membuat bunga raksasa Raflesia yang sudah terkenal di berbagai belahan dunia, tumbuh subur di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas. Salah satu habitat bunga Raflesia tersebut, ada di Hutan Batu Tabir, Desa Tarempa Selatan.
Untuk dapat menyaksikan keindahan bunga Rafelsia tersebut, pengunjung harus menyusuri jalan setapak sejauh 1 km di tengah hutan seluas 89 hektare tersebut. Lelahnya perjalanan, akan terbayar lunas saat menyaksikan bunga langka tanpa daun dan batang yang tumbuh di tanah dekat gemercik jernih air sungai tersebut.
Komandan Regu Polisi Hutan KPHP Unit VI Anambas, Herzuandi mengatakan, saat menjelajah Hutan Batu Tabir, pengunjung harus ditemani oleh polisi hutan, karena di hutan yang masih alami itu terdapat banyak satwa liar yang hidup secara lestari.
"Bunga Raflesia merupakan bunga raksasa, dengan warna merah pekat, dan kelopak yang lebar. Selain ukurannya yang besar, bunga Raflesia bisa tumbuh dengan berat hingga mencapai 11 kg," tutur Herzuandi.
Dia juga menjelaskan, bunga Raflesia masuk ke dalam jenis tanaman parasit. Bunga raksasa ini akan menghinggapi batang inangnya, dan akan mati jika inang yang dihinggapi tersebut juga mati.
"Selain bunga Raflesia, di Hutan Batu Tabir ini terdapat bunga kelelawar hitam atau black bat flower. Yakni salah satu bunga langka, yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Biasa tubuh di wilayah Thailand, Semenanjung Malaysia, dan wilayah Kepulauan Sumatera di Indonesia," tuturnya.
Baik bunga Raflesia, maupun bunga kelelawar hitam, merupakan aset berharga yang berpotensi mendatangkan devisa negara, dan menjadi komoditas unggulan tanaman hias tropis. Namun, keberadaannya juga terancam punah, karena tergerusnya lahan hutan.
(eyt)
Lihat Juga :
