Santri Dipukuli Sesama Santri hingga Babak Belur, Korban Patah Tulang Hidung dan Trauma

Selasa, 03 Januari 2023 - 09:56 WIB
loading...
Santri Dipukuli Sesama Santri hingga Babak Belur, Korban Patah Tulang Hidung dan Trauma
Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizky Saputro menjelaskan kasus penganiayaan terhadap santri oleh santri lainnya di Ponpes An-Nur 2 Malang. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - DFA (12) santri Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur 2 Bululawang Kabupaten Malang, Jatim yang dianaiaya sesama santri mengalami trauma. Korban masih harus beristirahat total sambil mengonsumsi obat dari dokter pasca penganiayaan pada Sabtu 26 November 2022 lalu.

Abdul Aziz, ayah santri korban penganiayaan menuturkan, akibat tindakan pemukulan yang dialami anaknya kini masih sering mengeluh sakit dan belum sepenuhnya pulih.



Bahkan saat menjalani ujian pondok pun DFA melakukannya dari rumah karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan.

"Sekarang mulai pulih setelah mengonsumsi obat dan istirahat total. Sekarang juga sedang ujian, SMP An-Nur 2 Bululawang kirim soal per 3 hari," ucap Abdul Aziz, saat dikonfirmasi MPI, Selasa pagi (2/1/2023).

Hasil pemeriksaan tim medis memang menemukan adanya luka patah tulang hidung akibat pukulan dengan tangan kosong oleh KR, terduga pelaku. Dirinya juga telah memintakan CT scan ke dokter saat dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

"Jadi di-CT Scan itu menurut dokter tidak ada keretakan yang serius, CT Scan dan visum mereka sudah serahkan. Terakhir (di hidung) karena disentuh selalu sakit," bebernya.


Selain permasalahan kesehatan fisik, kondisi psikisnya juga masih terguncang. Anak kelas VII SMP sederajat ini bahkan tak mau lagi mengeyam pendidikan di pondok pesantren. Upaya pendampingan psikis trauma healing dari psikolog pun telah diupayakan orang tua korban, namun belum membuahkan hasil.

"Jadi tidak keluar dari pondok sampai sekarang, sudah dibawa ke psikolog, tapi masih trauma anaknya, nggak mau (mondok)," ungkap dia.

Sementara itu Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizky Saputro menyatakan, pihaknya mengerahkan tim trauma healing dari Polres Malang untuk mendampingi psikis korban. Meski demikian, sejauh ini korban secara keseluruhan mudah diajak berkomunikasi, termasuk saat dimintai keterangan oleh polisi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2217 seconds (0.1#10.140)