Kisah Haru Ridwan Kamil Mengalah Jadi Arsitek Demi Almarhum Bapak

Jum'at, 30 Desember 2022 - 14:08 WIB
loading...
Kisah Haru Ridwan Kamil Mengalah Jadi Arsitek Demi Almarhum Bapak
Ridwan Kamil dengan ibu tercinta. Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Ada kisah menarik di balik keberhasilan Ridwan Kamil membangun masjid Al Jabbar. Pria yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat itu mengungkapkan sejarah awal dirinya jadi seorang arsitek.

Seperti dilansir dari Twitter pribadinya Ridwan Kamil @ridwankamil. Dikatakan, pada awalnya Ridwan Kamil ingin meneruskan pendidikan ke Teknik Kimia. Namun, niat itu dihalangi oleh orang tuanya.

"Maci Ibunda tercinta meneteskan air mata terharu ketika hadir melihat selesainya Masjid Al Jabbar. Beliau mengingat perdebatan ayah dan anak, di mana saya keukeuh ingin masuk Teknik Kimia, sementara almarhum ayah ingin saya masuk arsitektur," katanya, dikutip Jumat (30/12/2022).



Meski sama-sama memiliki pendirian keras, ternyata Ridwan Kamil mengalah dengan kemauan almarhum sang ayah.

"Dan takdir ternyata membawa saya masuk arsitektur seperti kehendak almarhum," sambungnya.

Percakapan ibu dan anak itu pun berlangsung haru. "Lihatlah, Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kamu," ujar Maci ibunda. “Yang dimaksud bapa dulu, Maci lihat hari ini. Ingat Ridha Allah hadir karena jika ada ridha orang tua,” jelasnya.



Masjid Al Jabbar akhirnya diresmikan. Tetapi karena faktor kesehatan, sang ibunda pun tidak bisa hadir. Karenanya, sehari jelang peresmian, ibunda dibawa melihat arsitektur masjid dan museum digital Rasulullah.

"Masjid ini didesain ramah lansia dan disabilitas. Ada akses ramp dan 2 lift yang memadai, ada ruang wudhu dan toilet khusus difabel juga," sambung Ridwan Kamil.



Dari sederet pejabat yang memiliki pengetahuan di bidang arsitektur, Ridwan Kamil memang banyak membangun masjid sebagai karyanya. Masjid Al Jabbar merupakan salah satu masjid terbaik yang berhasil dia bangun.

"Selanjutnya perjalanan panjangnya diselesaikan di era saya. Karena kita semua haruslah arif bijaksana dalam menghargai sejarah," pungkasnya.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1849 seconds (0.1#10.140)