Kiai Muda Jatim Kenalkan Sistem Pendidikan Pengembangan Bahasa Arab
loading...
A
A
A
GRESIK - Belajar bahasa Arab penting untuk mempermudah mempelajari Al-Qur’an. Dalam mempelajari akidah, fikih, dan hukum Islam juga dibutuhkan kemampuan bahasa Arab yang baik.
"Ketika belajar mengenai tahfiz Al-Qur'an, kita harus mengetahui makna yang terkandung dalam Al-Qur'an tersebut. Jadi, sistem pengenalan bahasa arab itu sangat penting sekali," kata Korwil Kiai Muda Jawa Timur Dukung Ganjar, Gus Ali Baidlowi dalam kegiatan Pengenalan Sistem Pendidikan Pengembangan Bahasa Arab di Desa Pemuda Lowayu, Kecamatan Dukung, Kabupaten Gresik, Rabu (28/12/2022).
Menurutnya, bahasa adalah kunci utama dalam melakukan komunikasi. Masyarakat di dunia bahkan menggunakan ribuan bahasa yang berbeda sebagai sarana berkomunikasi. Bahasa Arab sendiri merupakan salah satu bahasa populer yang digunakan di berbagai negara.
Melalui kegiatan ini, Ali berharap santri dan warga Gresik memiliki kemampuan dalam menguasai bahasa Arab. "Kiai Muda Jawa Timur Dukung Ganjar saat ini tengah menggencarkan pengenalan dasar tentang bahasa Arab. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap santri dan masyarakat memiliki ketertarikan lanjutan dalam memperlajari bahasa Arab yang penuh manfaat," lanjutnya.
Para santri dan masyarakat menyambut baik kegiatan tersebut. Ke depan, Ali berencana membuat kamp berbasis bahasa Arab untuk seluruh santri dan warga khususnya yang berprofesi sebagai tenaga pendidik.
"Memang ada usul dari warga tidak hanya melakukan kegiatan pengenalan saja, melainkan melakukan kegiatan lanjutan seperti camp Arabic. Karena kan manfaatnya banyak. Tidak hanya untuk memahami makna dari Al Qur'an saja, tapi bisa sebagai alat berdiplomasi saat menjajaki negara lain yang bahasanya menggunakan bahasa Arab," lanjutnya.
Ke depan Kiai Muda Jawa Timur Dukung Ganjar terus berinovasi. "Kita akan berkolaborasi dengan komunitas seni, seperti santri angklung Jawa Timur. Kemudian kegiatan yang bersifat kemandirian ekonomi , digitalisasi atau bahkan melakukan program yang merangkul masyarakat termarginalkan untuk membuat hidupnya lebih baik," tandasnya.
Selain belajar bahasa Arab, kegiatan tersebut juga diisi dengan tilawah dan sambung ayat dari para santri. Kegiatan tersebut dihadiri ribuan santri dan warga. Mereka antusias mengikuti kegiatan tersebut sampai akhir dan ditutup dengan sholawat serta doa untuk Indonesia yang damai dan sejahtera.
"Ketika belajar mengenai tahfiz Al-Qur'an, kita harus mengetahui makna yang terkandung dalam Al-Qur'an tersebut. Jadi, sistem pengenalan bahasa arab itu sangat penting sekali," kata Korwil Kiai Muda Jawa Timur Dukung Ganjar, Gus Ali Baidlowi dalam kegiatan Pengenalan Sistem Pendidikan Pengembangan Bahasa Arab di Desa Pemuda Lowayu, Kecamatan Dukung, Kabupaten Gresik, Rabu (28/12/2022).
Menurutnya, bahasa adalah kunci utama dalam melakukan komunikasi. Masyarakat di dunia bahkan menggunakan ribuan bahasa yang berbeda sebagai sarana berkomunikasi. Bahasa Arab sendiri merupakan salah satu bahasa populer yang digunakan di berbagai negara.
Melalui kegiatan ini, Ali berharap santri dan warga Gresik memiliki kemampuan dalam menguasai bahasa Arab. "Kiai Muda Jawa Timur Dukung Ganjar saat ini tengah menggencarkan pengenalan dasar tentang bahasa Arab. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap santri dan masyarakat memiliki ketertarikan lanjutan dalam memperlajari bahasa Arab yang penuh manfaat," lanjutnya.
Para santri dan masyarakat menyambut baik kegiatan tersebut. Ke depan, Ali berencana membuat kamp berbasis bahasa Arab untuk seluruh santri dan warga khususnya yang berprofesi sebagai tenaga pendidik.
"Memang ada usul dari warga tidak hanya melakukan kegiatan pengenalan saja, melainkan melakukan kegiatan lanjutan seperti camp Arabic. Karena kan manfaatnya banyak. Tidak hanya untuk memahami makna dari Al Qur'an saja, tapi bisa sebagai alat berdiplomasi saat menjajaki negara lain yang bahasanya menggunakan bahasa Arab," lanjutnya.
Ke depan Kiai Muda Jawa Timur Dukung Ganjar terus berinovasi. "Kita akan berkolaborasi dengan komunitas seni, seperti santri angklung Jawa Timur. Kemudian kegiatan yang bersifat kemandirian ekonomi , digitalisasi atau bahkan melakukan program yang merangkul masyarakat termarginalkan untuk membuat hidupnya lebih baik," tandasnya.
Selain belajar bahasa Arab, kegiatan tersebut juga diisi dengan tilawah dan sambung ayat dari para santri. Kegiatan tersebut dihadiri ribuan santri dan warga. Mereka antusias mengikuti kegiatan tersebut sampai akhir dan ditutup dengan sholawat serta doa untuk Indonesia yang damai dan sejahtera.
(poe)