Antisipasi Krisis 2023, Bupati Sumenep Siapkan Program Terobosan

Rabu, 28 Desember 2022 - 12:21 WIB
loading...
Antisipasi Krisis 2023,...
Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menyiapkan program terobosan untuk mengantisipasi krisis multidimensi pada 2023. (Ist)
A A A
SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep , Jawa Timur menyiapkan program terobosan untuk mengantisipasi krisis multidimensi pada 2023. Program terobosan itu disiapkan selain melanjutkan berbagai program yang telah ada (existing).

Diharapkan, langkah-langkah tersebut dapat menjaga roda perekonomian daerah sekaligus menekan ketimpangan (gini ratio). Ada tiga program terobosan yang disiapkan dengan sasaran penguatan ekonomi.

Pertama, memaksimalkan potensi sektor pariwisata yang ada lantaran menjadi sumber ekonomi alternatif. "Potensi wisata akan kita dorong semaksimal mungkin sebagai ekonomi altenatif. Dengan wisata bergerak, maka secara otomatis UMKM akan merasakan dampak ekonominya," ujar Bupati Sumenep Achmad Fauzi dihubungi, Selasa (27/12/2022).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep juga telah merilis kalender wisata 2023. Sebanyak 26 kegiatan yang sudah disiapkan.

Pemkab Sumenep juga berencana mengembangkan pertanian berbasis lumbung pangan (food estate). Fauzi menjelaskan, strategi ini merupakan integrasi dari hulu hingga hilir antara pertanian, perkebunan, bahkan peternakan demi menjaminnya ketahanan pangan.

Adapun komoditas yang akan dikembangkan, di antaranya adalah bawang seluas 1.300 hektare, 450 hektare cabai, dan pisang di Kecamatan Rubaru, Pasongsongan, dan Guluk-Guluk. "Kalau padi dan jangung, sudah menjadi kebiasaan petani," imbuhnya.

Kemudian, Pemkab Sumenep juga terus mendorong warganya untuk menggunakan kendaraan listrik. Pun demikian di lingkungan pemerintahan sesuai Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 55 Tahun 2019 dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.

"Kami pemkab pertama di Indonesia yang mempergunakan sepeda motor listrik walaupun secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. (Ini) sebagai contoh kepada masyarakat. Ke depan, lebih efesien pastinya, khususnya penggunaan annggaran karena lebih irit," pungkasnya.

Diketahui, kondisi perekonomian global diprediksi akan lebih gelap pada 2023 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah berulang kali mengingatkannya.

"Situasinya sangat sulit diprediksi, sulit dihitung, dan teori-teori standar semuanya sudah sulit untuk kita pakai lagi karena semuanya sekarang ini keluar tidak berdasarkan pakem-pakem yang ada. Betul-betul situasi yang sangat sulit," kata Jokowi dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Baca: 5 Hari Nataru, 66.224 Penumpang Berangkat dari Stasiun Kereta di Bandung Arif Budi.

Dia mengatakan, sulitnya situasi ekonomi global pada 2023 dipengaruhi berbagai faktor, seperti kenaikan inflasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi, krisis energi, krisis pangan, hingga perubahan iklim. Maka itu, Jokowi mengajak pemerintah daerah kompak menghadapi ancaman inflasi.

"Kita harus kompak, mulai pusat, kota, kabupaten, sampai ke bawah, dan kementerian lembaga juga, seperti dulu penanganan Covid-19. Kalau dulu Covid-19 kita bisa bersama-sama, inflasi ini kita juga bisa bersama-sama," pungkasnya.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2032 seconds (0.1#10.140)