Masyarakat Jangan Khawatir dengan Kasus Secapa AD, Ini Penjelasan KSAD
loading...
A
A
A
Belum lagi staf, pelatih, dan pengajar di Secapa AD. Menurut Andika, yang terkena sekitar 200-an orang. Sedangkan jumlah seluruh staf, pelatih, dan pengajar hampir 800 orang.
"Artinya mereka yang satu lingkungan saja, mereka tidak positif. Ada satu kasus prajurit saya yang dirawat positif. Tapi istrinya negatif. Jadi orang yang hidup satu rumah itu belum tentu tertular," kata KSAD.
Jenderal TNI Andika menegaskan, yang penting masyarakat masing-masing menjaga imunitas diri. Kemudian, jika harus keluar rumah, kenakan masker.
Saat ini, ungkap KSAD, TNI AD saat terus berusaha meningkatkan kemampuan rumah sakit militer dalam menangani COVID dan lebih siap menampung pasien. Rumah sakit TNI AD juga didorong untuk lebih cepat memutuskan.
"Apakah pasien ini orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), atau positif COVID-19 dengan cara mengejar pengadaan laboratorium PCR. Jadi bukan hanya rapid test kit," ungkap KSAD.
Diketahui, jumlah orang positif COVID-19 di Secapa AD 1.280 orang, terdiri atas 991 perwira siswa dan 289 staf dan pengajar beserta keluarganya enam orang.
Pada Selasa 7 Juli 2020 lalu, telah dilakukan tes swab kedua. Hasilnya, 14 orang dari 1.280 orang positif, dinyatakan negatif. Sedangkan tes swab terhadap 296 orang di Secapa AD masih menunggu hasil dari pemeriksaan laboratoriu.
Jadi saat ini, baik perwira siswa maupun staf atau pengajar Secapa AD positif yang semula 1.280 orang, sudah berkurang. Dari siswa kurang 17 orang. Kemudian dari staf atau anggota Secapa itu sudah berkurang 12.
"Berangkat dari situ, yang sudah negatif sekarang sore ini, kami sudah pisahkan dari yang positif di tempat yang berbeda tapi masih di Secapa. Kami sudah siapkan apabila hasil 296 tadi juga negatif," pungkas Andika.
"Artinya mereka yang satu lingkungan saja, mereka tidak positif. Ada satu kasus prajurit saya yang dirawat positif. Tapi istrinya negatif. Jadi orang yang hidup satu rumah itu belum tentu tertular," kata KSAD.
Jenderal TNI Andika menegaskan, yang penting masyarakat masing-masing menjaga imunitas diri. Kemudian, jika harus keluar rumah, kenakan masker.
Saat ini, ungkap KSAD, TNI AD saat terus berusaha meningkatkan kemampuan rumah sakit militer dalam menangani COVID dan lebih siap menampung pasien. Rumah sakit TNI AD juga didorong untuk lebih cepat memutuskan.
"Apakah pasien ini orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), atau positif COVID-19 dengan cara mengejar pengadaan laboratorium PCR. Jadi bukan hanya rapid test kit," ungkap KSAD.
Diketahui, jumlah orang positif COVID-19 di Secapa AD 1.280 orang, terdiri atas 991 perwira siswa dan 289 staf dan pengajar beserta keluarganya enam orang.
Pada Selasa 7 Juli 2020 lalu, telah dilakukan tes swab kedua. Hasilnya, 14 orang dari 1.280 orang positif, dinyatakan negatif. Sedangkan tes swab terhadap 296 orang di Secapa AD masih menunggu hasil dari pemeriksaan laboratoriu.
Jadi saat ini, baik perwira siswa maupun staf atau pengajar Secapa AD positif yang semula 1.280 orang, sudah berkurang. Dari siswa kurang 17 orang. Kemudian dari staf atau anggota Secapa itu sudah berkurang 12.
"Berangkat dari situ, yang sudah negatif sekarang sore ini, kami sudah pisahkan dari yang positif di tempat yang berbeda tapi masih di Secapa. Kami sudah siapkan apabila hasil 296 tadi juga negatif," pungkas Andika.
(awd)