Ukir Senyum Anak-anak Korban Gempa Cianjur lewat Bantuan Pendidikan
loading...
A
A
A
CIANJUR - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama istri Menteri BUMN Liza Thohir dan jajaran Srikandi BUMN mengunjungi posko pengungsian Pertamina Peduli di desa Mekarsari. Di sana, mereka menghibur korban serta menyalurkan bantuan logistik untuk anak dan ibu hamil.
Pada kesempatan yang sama, CSR PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation turut memberikan bantuan pendidikan yang berisi 200 tas sekolah, 200 buku, 200 alat tulis dan mewarnai.
“Bantuan ini menjadi komitmen kami menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN di bidang pendidikan meskipun dalam situasi bencana. Sebab saya ingin ketika mengikuti sekolah darurat atau aktivitas belajar di sekolah, mereka tidak perlu pusing dan sedih memikirkan peralatan,” ujar Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari beberapa waktu lalu.
Bekerja sama dengan Pertamina Foundation, aktris Cinta Laura Kiehl ikut mendonasikan bantuan tersebut untuk dibagikan kepada anak-anak di posko pengungsian desa Mekarsari, Sukawangi, dan Sukamulya.
“Bersama PF, aku ikut mendonasikan tas sekolah untuk anak-anak korban gempa Cianjur karena aku sedih melihat rumah dan sekolah mereka runtuh. Mereka tidak punya apa-apa lagi untuk belajar dan aku tidak ingin bencana ini bikin semangat mereka mengejar cita-cita itu redup. Karena bagi aku education is the key for a brighter future,” kata Cinta Laura.
Selain bantuan pendidikan, anak-anak korban gempa juga diberikan trauma healing melalui terapi bermain. Menurut Kementerian Kesehatan, trauma korban bencana apabila tidak ditangani segera dapat memicu PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), sebuah gangguan kecemasan yang membuat penderitanya terus teringat pada kejadian traumatis bahkan bisa hingga bertahun-tahun.
Bersama Pertamina Grup, trauma healing dibalut dalam beragam permainan, mulai dari bernyanyi bersama, ular tangga hingga menggambar dan mewarnai. Anak-anak juga dibagikan camilan dan susu untuk menemani saat bermain
“Bernyanyi bersama lagu anak-anak, menggambar ketakutan dan kesukaan sambil mewarnainya hingga bermain ular tangga dan membentuk lingkaran, menjadi metode trauma healing yang kami lakukan untuk membuat mereka merasa tenang dan terhibur.
Senang rasanya bisa terlibat langsung mengukir senyuman anak-anak di sini," ujar Achsa Arham selaku Relawan PF untuk Bangsa yang merupakan mahasiswa Universitas Pertamina.
“Kami memberikan trauma healing karena tidak mudah bagi anak untuk langsung melupakan apa yang dialaminya. Melihat bagaimana rumah kesayangan dan sekolahnya runtuh, orang-orang panik berlarian membutuhkan pertolongan, melihat langsung orang terdekatnya menjadi korban jiwa dan mendengar ambulans berlalu lalang. Ditambah ketakutan yang terus mereka masih rasakan akibat gempa-gempa susulan,” tambah Agus.
Pada kesempatan yang sama, CSR PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation turut memberikan bantuan pendidikan yang berisi 200 tas sekolah, 200 buku, 200 alat tulis dan mewarnai.
“Bantuan ini menjadi komitmen kami menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN di bidang pendidikan meskipun dalam situasi bencana. Sebab saya ingin ketika mengikuti sekolah darurat atau aktivitas belajar di sekolah, mereka tidak perlu pusing dan sedih memikirkan peralatan,” ujar Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari beberapa waktu lalu.
Bekerja sama dengan Pertamina Foundation, aktris Cinta Laura Kiehl ikut mendonasikan bantuan tersebut untuk dibagikan kepada anak-anak di posko pengungsian desa Mekarsari, Sukawangi, dan Sukamulya.
“Bersama PF, aku ikut mendonasikan tas sekolah untuk anak-anak korban gempa Cianjur karena aku sedih melihat rumah dan sekolah mereka runtuh. Mereka tidak punya apa-apa lagi untuk belajar dan aku tidak ingin bencana ini bikin semangat mereka mengejar cita-cita itu redup. Karena bagi aku education is the key for a brighter future,” kata Cinta Laura.
Selain bantuan pendidikan, anak-anak korban gempa juga diberikan trauma healing melalui terapi bermain. Menurut Kementerian Kesehatan, trauma korban bencana apabila tidak ditangani segera dapat memicu PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), sebuah gangguan kecemasan yang membuat penderitanya terus teringat pada kejadian traumatis bahkan bisa hingga bertahun-tahun.
Bersama Pertamina Grup, trauma healing dibalut dalam beragam permainan, mulai dari bernyanyi bersama, ular tangga hingga menggambar dan mewarnai. Anak-anak juga dibagikan camilan dan susu untuk menemani saat bermain
“Bernyanyi bersama lagu anak-anak, menggambar ketakutan dan kesukaan sambil mewarnainya hingga bermain ular tangga dan membentuk lingkaran, menjadi metode trauma healing yang kami lakukan untuk membuat mereka merasa tenang dan terhibur.
Senang rasanya bisa terlibat langsung mengukir senyuman anak-anak di sini," ujar Achsa Arham selaku Relawan PF untuk Bangsa yang merupakan mahasiswa Universitas Pertamina.
“Kami memberikan trauma healing karena tidak mudah bagi anak untuk langsung melupakan apa yang dialaminya. Melihat bagaimana rumah kesayangan dan sekolahnya runtuh, orang-orang panik berlarian membutuhkan pertolongan, melihat langsung orang terdekatnya menjadi korban jiwa dan mendengar ambulans berlalu lalang. Ditambah ketakutan yang terus mereka masih rasakan akibat gempa-gempa susulan,” tambah Agus.