Geger Potongan Jari Manusia di Dalam Makanan, Pemilik Warung: Saya Difitnah

Rabu, 14 Desember 2022 - 19:10 WIB
loading...
Geger Potongan Jari Manusia di Dalam Makanan, Pemilik Warung: Saya Difitnah
Suasana warung dan pemiliknya usai dilanda kasus penemuan potongan jari beserta kuku dalam makanan yang viral di media sosial. Pemilik warung merasa difitnah dan dirugikan. Foto: iNewsTV/Stefanus Dile Payong
A A A
BELU - Kasus dugaan temuan jari beserta kuku manusia pada makanan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang viral di media sosial, kini sudah ditangani polisi. Pemilik warung merasa difitnah dan dirugikan.

Pasca kasus dugaan potongan daging yang diduga jari manusia ditemukan seorang warga ketika membeli makanan di salah satu rumah makan di Belu, polisi langsung turun tangan dan telah memintai keterangan dan klarifikasi atas kasus itu.

Pemilik warung, Yanti Kumala Dewi mengatakan, sudah empat tahun membuka warung makan ini dan tidak pernah ada persoalan yang terjadi dan ini baru pertama kali.



Atas kejadain ini, dia mengaku sangat dirugikan karena selain nama baik, usaha mereka juga mengalami kehilangan pelanggan. “Saya sangat menyesali perbuatan oknum yang sudah menyebarluaskan foto dan mencemarkan nama baik saya dan keluarga,” katanya, Rabu (14/12/2022).



Atas masalah kata dia, pihaknya sudah diperiksa oleh pihak kepolisian dan pihak kepolisian juga sudah datang dan memeriksa warung, mulai dari proses pembuatan makanan dan tidak ditemukan adanya persoalan. “Sebagai pemilik usaha, saya merasa difitnah dan dirugikan,” tegasnya.

“Proses pembuatan makanan telah dilihat secara langsung dan tak menemukan tanda-tanda apapun oleh polisi,” Yanti menambahkan.

Sementara, Petrus Watu yang pertama kali menemukan adanya potongan tangan dalam makanan menceritakan. Awalnya, dia meminta dua rekannya membeli lauk untuk dikonsumsi pada siang harinya di lokasi proyek dan ketika itu dua rekannya ini lebih dahulu menyantap.



“Saat saya menyantap dan di akhir sisa makanan baru ditemukan potongan jari manusia ini dalam tahu, meski demikian saya terus mengahabiskan makanan dan tidak mau mempersoalkan ini,” tuturnya.

Namun selang beberapa saat, dia dijemput anggota Polsek karena berita tersebut sudah viral di media sosial. Saat itu, dia bersama dengan pemilik warung sudah saling berjabatan tangan dan saling memaafkan.

Sementara dua rekannya yang membeli makanan menceritakan bahwa saat ingin selesai makan menemukan sebuah potongan kuku saat membela tahu tersebut menjadi dua.



“Sebagai manusia saya memaafkan karena pemilik warung juga merupakan seorang ibu dan dari pengakuan ibu yang merupakan pemilik warung ini saya secara pribadi meyakinkan bahwa sang ibu ini tidak melakukan kejahatan ini. Karena dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya luka jari,” ujar Petrus.

Saat ini, masalah tersebut sudah viral dimana –mana. “Jujur saya tidak melakukan itu karean kami sudah punya kesepakatan damai,” katanya.

Atas kejadian tersebut, pemilik warung kini harus menerima kerugian karena pembeli yang makin sepi untuk berbelanja di rumah makan tersebut.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2165 seconds (0.1#10.140)