Angka Pengangguran Sumenep Terendah di Jatim

Selasa, 13 Desember 2022 - 23:22 WIB
loading...
Angka Pengangguran Sumenep Terendah di Jatim
Ilustrasi pencari kerja. Foto: Istimewa
A A A
SUMENEP - Angka pengangguran di Sumenep, Jawa Timur, terus menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Sumenep terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

Menurut BPS, TPT Sumeneppada 2021 berkisar 2,31 persen, dan pada 2022 ini sebesar 1,36 persen. Jumlah tersebut paling rendah atau paling sedikit di Jawa Timur (Jatim).

Menurunnya angka TPT di Sumene dinilai karena program pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Bupati Achmad Fauzi berjalan secara maksimal. Jumlah warga Sumenep yang bekerja terus meningkat signifikan.



Salah satu upaya yang dilakukan Bupati Achmad Fauzi dalam menekan angka pengangguran adalah dengan mengadakan pelatihan kerja dan pelatihan wirausaha.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Anang Kristyanto menilai, menurunnya angka pengangguran membuktikan bahwa kebijakan yang diambil Bupati Achmad Fauzi tepat, dan mampu membawa masyarakat keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19.

"Penurunan angka pengangguran dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang terus dilakukan kepala daerah patut diapresiasi," katanya, Selasa (13/12/2022).



Dia menuturkan, pengangguran sangat erat kaitannya dengan permasalahan ekonomi. Banyaknya pengangguran dapat menimbulkan naiknya tingkat kemiskinan.

"Untuk itu, sangat dibutuhkan cara mengatasi pengangguran agar perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Diperlukan peran aktif dan aksi dari pemerintah, dalam hal ini adalah kepala daerah, dalam mengatasi masalah pengangguran ini," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Tenaga Kerja Kabupaten Sumenep, Abdul Rahman Riadi mengatakan, bahwa saat ini pelatihan yang dilaksanakan di Kabupaten Sumenep ada perubahan konsep dengan lebih mumpuni.



"Tahun sebelumnya, peserta pelatihan hanya mendapatkan kompetensi atau sertifikat saja," sambungnya.

Tahun ini, peserta pelatihan memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) serta fasilitasi perbankan dari KUR Bank Jatim.

"Kami memberikan peserta pelatihan NIB yang diterbitkan oleh Lembaga OSS, berkolaborasi dengan Bank Jatim melalui program KUR murah untuk memberikan pinjaman modal agar mereka mengembangkan usahanya," jelasnya.

Abdul Rahman mengatakan, tingkat pengangguran yang rendah mencerminkan bahwa tingkat ekonomi di Kabupaten Sumenep cukup baik.

"Ini bisa dilihat dari angka TPT Sumenep rendah, dan di sisi lainnya UMK (Upah Minimum Kabupaten) Sumenep tinggi. Dan, meski UMK Sumenep tinggi, namun tidak mengurangi daya investasi yang masuk," pungkasnya.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1393 seconds (0.1#10.140)