Puluhan Penghuni Asrama Mahasiswa Ketintang Sembuh Dari COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Setelah melewati proses panjang melawan COVID-19, akhirnya puluhan mahasiswa penghuni asrama mahasiswa di Jalan Ketintang Madya No. 66 Kota Surabaya, terbebas dari virus asal Wuhan.
(Baca juga: Kerahkan Tim Darat-Laut, Korban Tenggelam di Pantai Jonggring Ditemukan )
Keberhasilan dan kesabaran mereka dalam mentaati seluruh protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, mendapat apresiasi dari masyarakat dan pemerintah setempat.
Masyarakat dan pemerintah serta Satgas Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo RW 4 Ketintang, berbondong-bondong menyampaikan ungkapan kasih sayang dan terimakasih kepada mereka.
(Baca juga: Bisnis Seks Fiktif Dibongkar Polsek Pontianak Selatan )
Uniknya, ada salah satu warga berdandan ala Iron Man turut menghibur mahasiswa penghuni asrama tersebut. Begitu sampai depan asrama, Iron Man memberikan seikat bunga pada salah satu mahasiswa.
Ketua RW 4 sekaligus Ketua Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo, Edi Sudarmawan mengatakan, kedatangan empat pilar yang terdiri dari Camat Gayungan, Kapolsek Gayungan, Danramil Gayungan, Kapuskesmas Gayungan, Lurah Ketintang, Satgas Wani Sehat, Satgas Wani Jogo, Satgas Wani Ngandani dan Satgas Wani Sejahtera Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Surabaya RW 4 tersebut, untuk menyampaikan pada masyarakat bahwa warga yang berada di asrama mahasiswa sudah sehat dan sembuh kembali.
"Masyarakat juga tidak boleh takut dan harus mensuport karena obat yang terbaik adalah imun dari yang sakit tersebut," katanya.
Edi menjelaskan, asrama mahasiswa ini dihuni 44 orang. Sebanyak 33 orang diantaranya sempat terkonfirmasi positif COVID-19 dan menjalani Isolasi mandiri dari bulan April-15 Juni 2020.
"Dua diantaranya waktu itu sempet dirawat di Rumah Sakit, tetapi sisanya isolasi mandiri di rumah dan hari ini semua dinyatakan sehat," ungkapnya.
(Baca juga: Pembunuh Janda Ditangkap, Pelaku Ternyata Tetangga dan Eks Murid Korban )
Ia melanjutkan, awal terkonfirmasi positif membuat warga sekitar panik karena yang selama ini hanya dilihat di media ternyata ada didekat. Namun setelah mendapat penjelasan tiga pilar dan Puskesmas, warga menaruh empati dan banyak yang memberikan bantuan.
"Dari sini kami ingin menyampaikan kepada warga Surabaya bahwa yang sehat bisa terkena COVID-19 dan yang sudah sembuh bisa kena COVID-19 kembali. Jadi tetap waspada dan selalu patuhi protokol kesehatan," tegasnya.
Mahasiswa asal Kupang NTT, Murdingki mengaku, ia bersama penghuni asrama merasa mendapat perhatian luar biasa dari masyarakat dan pemerintah selama menjalani isolasi mandiri. "Puji Tuhan mereka memperhatikan saya dari awal sampai saya sembuh," katanya.
Mahasiswi Unesa ini menjelaskan, selama menjalani karantina banyak hal yang ia lakukan, seperti mentaati protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah termasuk berjemur di jam 09.00 WIB. Dan yang paling penting menjaga kebersihan.
Lihat Juga: Di Hadapan Ribuan Babinsa, Menhan Prabowo Puji Cara Presiden Jokowi Tangani Pandemi Covid-19
(Baca juga: Kerahkan Tim Darat-Laut, Korban Tenggelam di Pantai Jonggring Ditemukan )
Keberhasilan dan kesabaran mereka dalam mentaati seluruh protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, mendapat apresiasi dari masyarakat dan pemerintah setempat.
Masyarakat dan pemerintah serta Satgas Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo RW 4 Ketintang, berbondong-bondong menyampaikan ungkapan kasih sayang dan terimakasih kepada mereka.
(Baca juga: Bisnis Seks Fiktif Dibongkar Polsek Pontianak Selatan )
Uniknya, ada salah satu warga berdandan ala Iron Man turut menghibur mahasiswa penghuni asrama tersebut. Begitu sampai depan asrama, Iron Man memberikan seikat bunga pada salah satu mahasiswa.
Ketua RW 4 sekaligus Ketua Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo, Edi Sudarmawan mengatakan, kedatangan empat pilar yang terdiri dari Camat Gayungan, Kapolsek Gayungan, Danramil Gayungan, Kapuskesmas Gayungan, Lurah Ketintang, Satgas Wani Sehat, Satgas Wani Jogo, Satgas Wani Ngandani dan Satgas Wani Sejahtera Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Surabaya RW 4 tersebut, untuk menyampaikan pada masyarakat bahwa warga yang berada di asrama mahasiswa sudah sehat dan sembuh kembali.
"Masyarakat juga tidak boleh takut dan harus mensuport karena obat yang terbaik adalah imun dari yang sakit tersebut," katanya.
Edi menjelaskan, asrama mahasiswa ini dihuni 44 orang. Sebanyak 33 orang diantaranya sempat terkonfirmasi positif COVID-19 dan menjalani Isolasi mandiri dari bulan April-15 Juni 2020.
"Dua diantaranya waktu itu sempet dirawat di Rumah Sakit, tetapi sisanya isolasi mandiri di rumah dan hari ini semua dinyatakan sehat," ungkapnya.
(Baca juga: Pembunuh Janda Ditangkap, Pelaku Ternyata Tetangga dan Eks Murid Korban )
Ia melanjutkan, awal terkonfirmasi positif membuat warga sekitar panik karena yang selama ini hanya dilihat di media ternyata ada didekat. Namun setelah mendapat penjelasan tiga pilar dan Puskesmas, warga menaruh empati dan banyak yang memberikan bantuan.
"Dari sini kami ingin menyampaikan kepada warga Surabaya bahwa yang sehat bisa terkena COVID-19 dan yang sudah sembuh bisa kena COVID-19 kembali. Jadi tetap waspada dan selalu patuhi protokol kesehatan," tegasnya.
Mahasiswa asal Kupang NTT, Murdingki mengaku, ia bersama penghuni asrama merasa mendapat perhatian luar biasa dari masyarakat dan pemerintah selama menjalani isolasi mandiri. "Puji Tuhan mereka memperhatikan saya dari awal sampai saya sembuh," katanya.
Mahasiswi Unesa ini menjelaskan, selama menjalani karantina banyak hal yang ia lakukan, seperti mentaati protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah termasuk berjemur di jam 09.00 WIB. Dan yang paling penting menjaga kebersihan.
Lihat Juga: Di Hadapan Ribuan Babinsa, Menhan Prabowo Puji Cara Presiden Jokowi Tangani Pandemi Covid-19
(eyt)