Pil Pahit Sunda Galuh Pertahankan Hubungan dengan Sriwijaya dan Majapahit

Kamis, 08 Desember 2022 - 05:05 WIB
loading...
Pil Pahit Sunda Galuh...
Ilustrasi Kerajaan Sunda Galuh. Foto: Istimewa
A A A
KERAJAAN Sunda Galuh merupakan penyatuan dua kerajaan pecahan Tarumanegara di Tanah Sunda, yang didirikan oleh Sanjaya, pada 723. Namun, penggabungan kedua kerajaan itu lebih dikenal juga dengan Kerajaan Sunda.

Penyebutan Kerajaan Sunda Galuh sendiri berasal dari catatan perjalanan pertama Prabu Jaya Pakuan (Bujangga Manik) yang mengelilingi Pulau Jawa, dan catatan perjalanan Tom Pires, pada 1513.

Catatan itu diperkuat juga dengan prasasti yang ditemukan di Bogor dan Sukabumi. Dari sumber-sumber itu juga diketahui, Kerajaan Sunda Galuh bermula dari Pemerintahan Sanjaya hingga Prabu Detya Maharaja Sri Jayabupati.



Selama berlangsungnya, Kerajaan Sunda dikuasai oleh 33 raja, dari yang pertama Sanjaya pada 723-732 hingga yang ke-33 Prabu Susuktunggal pada 1475-1482. Selama itu, banyak dinamika yang terjadi.

Di antara dinamika itu adalah hubungan Kerajaan Galuh dengan kerajaan-kerajaan lain, seperti Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Hubungan Kerajaan Sunda Galuh dengan kedua kerajaan besar itu berlangsung sangat menarik.

Merunut sejarahnya, hubungan Kerajaan Sunda Galuh dengan Sriwijaya sudah terjalin sejak masa Prabu Detya Maharaja Sri Jayabupati yang berkuasa pada 1030-1042. Disebutkan, bahwa dia adalah putra Sanghiyang Ageng.



Sri Jayabupati memiliki ibu yang juga seorang putri keturunan Sriwijaya dan masih memiliki ikatan kerabat dengan Raja Wurawuri. Sedangkan permaisuri Jayabupati adalah putri dari Dharmawangsa, pemimpin Kerajaan Medang.

Dharmawangsa merupakan adik Dewi Laksmi yang merupakan istri Airlangga. Jayabupati bahkan mendapatkan gelar dari Dharmawangsa dari pernikahannya itu. Gelar ini tercatat juga dalam Prasasti Cibadak.

Dalam prasasti itu juga disebutkan bahkan Jayabupati adalah Raja Galuh ke-20. Namun, ada yang menyebutnya yang ke-19. Sedangkan yang ke-20 adalah Darmaraja yang memerintah kerajaan itu, pada 1042-1065.



Hubungan Kerajaan Galuh dengan Sriwijaya sempat serba salah. Peristiwa itu terjadi akibat permusuhan antara Sriwijaya dengan mertuanya Dharmawangsa. Saat itu merupakan masa yang sulit bagi Raja Jayabupati.

Saat permusuhan tersebut memuncak, Jayabupati hanya melihat mertuanya Dharmawangsa dibinasakan oleh Raja Wurawuri atas dukungan Sriwijaya. Jayabupati sebenarnya sudah diberi tahu serangan itu.

Namun, dia tidak berdaya dan harus menelan pil pahit dengan hanya melihat, serta membiarkan mertuanya dihabisi oleh Raja Wurawuri demi mempertahankan Kerajaan Sunda Galuh agar tidak ikut dihancurkan Sriwijaya.



Dalam prasasti Calcutta, peristiwa serangan Raja Wurawuri itu disebut sebagai Pralaya, pada 1019 Masehi. Dari angka prasasti itu, tampak adanya perbedaan tahun dan masa Raja Jayabupati berkuasa.

Tentang adanya perbedaan angka ini, penulis serahkan kepada sidang pembaca untuk menelisik sumber lainnya.

Sementara hubungan Kerajaan Sunda Galuh dengan Majapahit, adalah karena ikatan kekeluargaan. Disebutkan bahwa leluhur pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya atau Dyah Wijaya berasal dari Sunda dan Singhasari.



Bermula dari Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu yang memiliki putra mahkota bernama Rakryan Jayadarma yang berkedudukan di Pakuan. Rakryan Jayadarma merupakan menantu Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.

Rakryan Jayadarma kemudian menikah dengan Dyah Lembu Tal dan memiliki anak yang diberi bernama Nararaya Sanggamawijaya atau yang dikenal dengan Raden Wijaya atau Dyah Wijaya, yang lahir di Pakuan.

Tetapi karena Jayadarma wafat di usia muda, dikisahkan pada Pustaka Rajya-Rajya I Bhumi Nusantara Parwa II sarga 3, Raden Wijaya dan ibunya kembali ke Jawa Timur.



Pada Babad Tanah Jawa, Dyah Wijaya juga dikenal dengan Jaka Sesuruh dari Pasundan. Sebagai keturunan Jayadarma, Raden Wijaya merupakan penerus tahta Kerajaan Sunda yang sah, yakni jika Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu meninggal.

Kematian Jayadarma mengosongkan kedudukan putra mahkota, karena Jaka Sesuruh yang seharusnya menjadi raja Sunda justru menjadi pendiri kerajaan baru Majapahit, dan menjadi raja pertamanya.

Sampai di sini ulasan Cerita Pagi diakhiri. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk menyempurnakan penulisan ini. Semoga bermanfaat.

Sumber tulisan:
1. Sri Wintala Achmad, Perang Bubat, 1279 Saka, Araska Publisher, 2019.
2. Peri Mardiono, Genealogi kerajaan Islam di Jawa, Araska Publisher, 2021.
3. Sri Wintala Achmad, Sejarah Raja-raja Majapahit, Araska Publisher, 2019.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kirab Panji dan Mahkota...
Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Akan Meriahkan Peringatan Hari Jadi Bogor ke-543
Kisah Gajah Mada Menimba...
Kisah Gajah Mada Menimba Ilmu ke Brahmana di Gunung Penanggungan
Apa Itu Pasangguhan,...
Apa Itu Pasangguhan, Jabatan Strategis Istana di Kerajaan Majapahit
Kisah Mpu Prapanca,...
Kisah Mpu Prapanca, Penulis Sejarah Majapahit yang Mengungsi ke Lereng Gunung Akibat Hinaan Bangsawan
Bangunan Suci Peninggalan...
Bangunan Suci Peninggalan Kerajaan Majapahit dari Kagenengan, Antahpura, hingga Bhayalango
Riwayat Puluhan Candi...
Riwayat Puluhan Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit di Lereng Gunung Penanggungan dan Lawu
Siasat Raden Wijaya...
Siasat Raden Wijaya Pukul Mundur Pasukan Tartar Mongol yang Dikenal Tangguh
Transaksi Mata Uang...
Transaksi Mata Uang China Gantikan Uang Lokal Masa Kerajaan Majapahit
3 Daerah Penting di...
3 Daerah Penting di Luar Ibu Kota Kerajaan Majapahit Penopang Perdagangan
Rekomendasi
Ngamuk Kalah KO, Petinju...
Ngamuk Kalah KO, Petinju Ini Cengkeram dan Pukul Wasit Tinju di Ring
Momen George Foreman...
Momen George Foreman Habisi 5 Petinju Brutal dalam Satu Malam
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
Berita Terkini
Hari Kartini, Pramono...
Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pembuatan dan Perpanjang SIM untuk Wartawan Perempuan dan ASN
10 menit yang lalu
3 Warga Tewas Akibat...
3 Warga Tewas Akibat Banjir di Bandarlampung
1 jam yang lalu
Isyarat Pangeran Purbaya...
Isyarat Pangeran Purbaya Penggal 2 Dalang Pemberontakan di Kerajaan Mataram
1 jam yang lalu
8 Detik Rekam Mahasiswi...
8 Detik Rekam Mahasiswi Mandi Bikin Tamat Karier Azwindar Dokter PPDS UI
2 jam yang lalu
Tampang Muhammad Azwindar...
Tampang Muhammad Azwindar Eka Satria, Dokter PPDS UI yang Rekam Mahasiswi Mandi
2 jam yang lalu
Pesawat Capung Mendarat...
Pesawat Capung Mendarat Darurat di Pantai Pangandaran Akibat Gagal Mesin
2 jam yang lalu
Infografis
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved