Gunung Semeru Naik Status Awas, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 17 Km
loading...
A
A
A
LUMAJANG - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jatim, mengalami peningkatan, sejak Minggu (4/12/2022) dini hari. Kondisi ini membuat status Gunung Semeru dinaikkan, dari siaga level III, menjadi awas level IV.
Sejak Minggu (4/12/2022) dini hari, terjadi letusan dari kawah Gunung Semeru. Letusan itu juga disusul dengan guguran awan panas, dan lava pijar. Guguran awan panas, meluncur ke kawasan Curah Kobokan, dengan jarak luncur mencapai 7 km.
Dalam laporan tertulis Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur, yang dibuat Mukdas Sofian, disebutkan, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) mengalami lima kali gempa letusan sepanjang pukul 06.00-12.00 WIB.
Gempa letusan tersebut, memiliki amplitudo 40 mm, dan lama gempa 50-100 detik. Selain itu juga terjadi satu kali gempa Awan Panas Guguran (APG), dengan amplitudo 40 mm.
Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Mengantisipasi terjadinya lontaran batu pijar dari kawah, masyarakat juga dilarang keras melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah. Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Sungai atau lembah yang rawan aliran lahar itu, antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sejak Minggu (4/12/2022) dini hari, terjadi letusan dari kawah Gunung Semeru. Letusan itu juga disusul dengan guguran awan panas, dan lava pijar. Guguran awan panas, meluncur ke kawasan Curah Kobokan, dengan jarak luncur mencapai 7 km.
Dalam laporan tertulis Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur, yang dibuat Mukdas Sofian, disebutkan, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) mengalami lima kali gempa letusan sepanjang pukul 06.00-12.00 WIB.
Gempa letusan tersebut, memiliki amplitudo 40 mm, dan lama gempa 50-100 detik. Selain itu juga terjadi satu kali gempa Awan Panas Guguran (APG), dengan amplitudo 40 mm.
Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Mengantisipasi terjadinya lontaran batu pijar dari kawah, masyarakat juga dilarang keras melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah. Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Sungai atau lembah yang rawan aliran lahar itu, antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
(eyt)