Tenda Romantis untuk Kebutuhan Biologis Pengungsi Gempa Cianjur hanya Bertahan 3 Hari, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
LIPATAN Terpal biru yang membentuk segitiga trapesium mirip tenda anak pramuka tampak biasa-biasa saja, namun sekilas tentu akan bertanya-tanya apa fungsi dari tenda tersebut.
Dinamai Tenda Romantis yang berada di Kampung Bayubud, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, diperuntukan bagi pasangan suami istri yang tinggal di pengungsian terdampak gempa Cianjur.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Assuyuthiyyah, Ustad Ferry menjelaskan, di pasangnya Tenda Romantis di sekitar tenda pengungsian terkait kebutuhan biologis.
"Makanya tenda ini diperuntukan bagi pasangan suami istri," kata Ustad Ferry yang juga pencetus berdirinya Tenda Romantis tersebut.
Pihaknya mempersilahkan istilah apapun nama untuk tenda tersebut. Asal dengan pemikiran positif.
"Mau pakai nama apa saja boleh, mau Tenda Romantis, Tenda Biru, Tenda sakinah, Tenda mawadah dan lainnya asal dengan pemikiran yang positif," harapnya.
Berawal dari obrolan para pengungsi yang berada di tempat pengungsian terdampak Gempa Cianjur, dirinya mendengarkan curhatan seseorang yang telah lama merantau selama berbulan-bulan.
Namun, saat pulang, rumahnya hancur diterjang gempa. Sehingga, pasangan suami istri tersebut terpaksa tinggal di tenda pengungsian.
"Satu sampai dua hari masih bisa tahan, tapi lama kelamaan muncul ingin bercinta (berhubungan intim)," ujarnya.
Dinamai Tenda Romantis yang berada di Kampung Bayubud, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, diperuntukan bagi pasangan suami istri yang tinggal di pengungsian terdampak gempa Cianjur.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Assuyuthiyyah, Ustad Ferry menjelaskan, di pasangnya Tenda Romantis di sekitar tenda pengungsian terkait kebutuhan biologis.
"Makanya tenda ini diperuntukan bagi pasangan suami istri," kata Ustad Ferry yang juga pencetus berdirinya Tenda Romantis tersebut.
Pihaknya mempersilahkan istilah apapun nama untuk tenda tersebut. Asal dengan pemikiran positif.
"Mau pakai nama apa saja boleh, mau Tenda Romantis, Tenda Biru, Tenda sakinah, Tenda mawadah dan lainnya asal dengan pemikiran yang positif," harapnya.
Berawal dari obrolan para pengungsi yang berada di tempat pengungsian terdampak Gempa Cianjur, dirinya mendengarkan curhatan seseorang yang telah lama merantau selama berbulan-bulan.
Namun, saat pulang, rumahnya hancur diterjang gempa. Sehingga, pasangan suami istri tersebut terpaksa tinggal di tenda pengungsian.
"Satu sampai dua hari masih bisa tahan, tapi lama kelamaan muncul ingin bercinta (berhubungan intim)," ujarnya.