BMKG Sebut Gempa Magnitudo 4 di Kendari Dipicu Aktivitas Sesar Lawanopo di Barat Laut Soropia
loading...
A
A
A
KENDARI - Pada Kamis (1/12/2022) pukul 10.15 Wita terjadi gempa bumi dangkal dengan magnitudo 4 di Kota Kendari dan Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa itu dipicu aktivitas sesar Lawanopo di Barat Laut Soropia.
Dalam keterangannya, Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin menyebut bahwa pusat gempa bumi itu berada di laut pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 3,86 Lintang Selatan dan 122,66 Bujur Timur.
Menurut Stasiun Geofisika Kendari. gempa itu berpusat sekitar 5.5 kilometer Barat Laut Soropia, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara pada skala III sampai IV MMI.
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang di Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Kota Kendari yang menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Rudin mengatakan bahwa sampai sekarang belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau masyarakat khususnya di daerah tersebut agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Rudin juga meminta agar masyarakat memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah demi menghindari hal yang tidak diinginkan.
Gempa itu sendiri dirasakan warga di Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kendari. "Gempanya keras sekali, tidak seperti gempa-gempa sebelumnya, dinding rumah BTN-ku sama plafon itu bergetar keras, saya langsung keluar rumah. Ternyata banyak yang keluar juga tetangga," kata Herdin,seorang warga.
Dalam keterangannya, Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin menyebut bahwa pusat gempa bumi itu berada di laut pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 3,86 Lintang Selatan dan 122,66 Bujur Timur.
Menurut Stasiun Geofisika Kendari. gempa itu berpusat sekitar 5.5 kilometer Barat Laut Soropia, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara pada skala III sampai IV MMI.
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang di Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Kota Kendari yang menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Rudin mengatakan bahwa sampai sekarang belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau masyarakat khususnya di daerah tersebut agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Rudin juga meminta agar masyarakat memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah demi menghindari hal yang tidak diinginkan.
Gempa itu sendiri dirasakan warga di Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kendari. "Gempanya keras sekali, tidak seperti gempa-gempa sebelumnya, dinding rumah BTN-ku sama plafon itu bergetar keras, saya langsung keluar rumah. Ternyata banyak yang keluar juga tetangga," kata Herdin,seorang warga.
(don)