Riwayat Putri Raden Wijaya Menumpas 2 Pemberontakan di Majapahit

Kamis, 01 Desember 2022 - 05:05 WIB
loading...
A A A
Peristiwa tersebut akhirnya terdengar oleh istri dharmaputra Ra Tanca dan diberitahukan kepada suaminya yang saat itu menjadi tabib istana. Ra Tanca juga mengadu kepada Gajah Mada, tetapi ditanggapi dingin saja.

Kisah ini diceritakan dalam kitab Pararaton. Dikisahkan, bahwa setelah itu Jayanegara menderita sakit bisul, hingga harus menjalani operasi. Namun, karena jimat yang dimilikinya pisau bedah tidak mampu merobek tubuhnya.

Operasi baru bisa dijalankan setelah Jayanegara melepaskan jimatnya. Kesempatan ini dimanfaatkan Ra Tanca untuk menikam Jayanegara hingga tewas. Ra Tanca pun akhirnya dibunuh oleh Gajah Mada.



Pararaton mencatat, peristiwa itu terjadi pada tahun 1250 Tj atau sekitar 1328. Kemudian, Jayanegara dicandikan di Kapopongan, dengan nama Srenggapura, dan arcanya di Antawulan. Jayanegara menjadi raja selama 19 tahun.

Tewasnya Jayanegara membebaskan kedua saudaranya Tribhuwanatunggadewi dan Dyah Wiyat Rajadewi. Saat itu, keduanya sudah menjadi perawan tua atau kasep. Namun, keduanya tetap terlihat cantik dan mempesona.

Tribhuwanatunggadewi akhirnya menikah dengan Raja Singhasari Kertawerdhana, putra Cakradara. Sedangkan Dyah Wiyat Rajadewi menikah dengan Raja Wengker, Wijayarasaja. Keduanya pun hidup bahagia.

Dengan mangkatnya Jayanegara, maka kekuasaan Majapahit diserahkan kembali kepada istri-istri Raden Wijaya. Namun, sejak Jayanegara menjadi raja, istri-istri Raden Wijaya tidak pernah terdengar beritanya lagi.



Saat itu, yang masih terdengar kabar beritanya hanya Gayatri atau Rajapatni yang merupakan ibu kandung dari Tribhuwanatunggadewi dan Dyah Wiyat Rajadewi. Harusnya, kekuasaan diserahkan kepada Gayatri.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8989 seconds (0.1#10.140)