Dampak Gempa Cianjur, 956 Rumah, 10 Sekolah, 18 Tempat Ibadah Rusak Parah
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat kerusakan yang terjadi dampak gempa M5,6 Cianjur di Sukabumi. Untuk bangunan sekolah 10 unit, sarana ibadah 18 unit, rumah warga 956 unit.
Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan bahwa selain itu, data warga yang terdampak 879 Kepala Keluarga (KK) dengan 2002 jumlah jiwa. Fasilitas umum, sosial dan kesehatan yang rusak sebanyak 3 unit.
"Untuk jumlah pengungsi yang tercatat di database kami, berjumlah 114 KK dengan 333 jumlah jiwa. Sedangkan untuk korban yang meninggal dunia dan alami luka berat nihil, luka sedang 3 orang dan luka ringan 9 orang," ujar Daeng, Kamis (24/11/2022).
Lebih lanjut Daeng mengungkapkan bahwa sebanyak 22 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang terdampak gempa tersebut, yakni Kecamatan Caringin, Sukaraja, Kadudampit, Nagrak, Gegerbitung, Ciambar, Sukabumi, Cikarang, Cisaat, Cibadak, Cidahu, Sukalarang.
"Lalu Kecamatan Gunungguruh, Curugkembar, Parakansalak, Cicantayan, Cireunghas, Simpenan, Cikembar, Kebonpedes, Cicurug dan Nyalindung. Lokasi terparah dalam bencana gempa M5,6 Cianjur tersebut terjadi di Kecamatan Nagrak dengan jumlah bangunan sekolah yang rusak 2 unit, sarana ibadah 4 unit," ujar Daeng.
Baca: Berteriak Minta Tolong di Ruang Sempit, Satu Keluarga Korban Cianjur Selamat.
Lokasi terparah kedua, lanjut Daeng, berada di Kecamatan Sukalarang dengan jumlah runah yang rusak sebanyak 179 unit dengan rincian, 26 unit mengalami rusak berat, 30 unit rusak sedang dan 123 unit rusak ringan.
Baca Juga: Mayat Mahasiswa Palembang di OKU Timur Ternyata Tewas Dibunuh, Pelaku Teman Kuliah Korban.
"Untuk kerusakan di Kecamatan Sukaraja sebanyak 158 unit dan Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit. Namun untuk jumlah pengungsi, paling banyak terjadi di Kecamatan Kadudampit dengan jumlah 241 orang, lalu Kecamatan Sukalarang 76 orang dan Kecamatan Cireunghas 45 orang," pungkasnya.
Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan bahwa selain itu, data warga yang terdampak 879 Kepala Keluarga (KK) dengan 2002 jumlah jiwa. Fasilitas umum, sosial dan kesehatan yang rusak sebanyak 3 unit.
"Untuk jumlah pengungsi yang tercatat di database kami, berjumlah 114 KK dengan 333 jumlah jiwa. Sedangkan untuk korban yang meninggal dunia dan alami luka berat nihil, luka sedang 3 orang dan luka ringan 9 orang," ujar Daeng, Kamis (24/11/2022).
Lebih lanjut Daeng mengungkapkan bahwa sebanyak 22 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang terdampak gempa tersebut, yakni Kecamatan Caringin, Sukaraja, Kadudampit, Nagrak, Gegerbitung, Ciambar, Sukabumi, Cikarang, Cisaat, Cibadak, Cidahu, Sukalarang.
"Lalu Kecamatan Gunungguruh, Curugkembar, Parakansalak, Cicantayan, Cireunghas, Simpenan, Cikembar, Kebonpedes, Cicurug dan Nyalindung. Lokasi terparah dalam bencana gempa M5,6 Cianjur tersebut terjadi di Kecamatan Nagrak dengan jumlah bangunan sekolah yang rusak 2 unit, sarana ibadah 4 unit," ujar Daeng.
Baca: Berteriak Minta Tolong di Ruang Sempit, Satu Keluarga Korban Cianjur Selamat.
Lokasi terparah kedua, lanjut Daeng, berada di Kecamatan Sukalarang dengan jumlah runah yang rusak sebanyak 179 unit dengan rincian, 26 unit mengalami rusak berat, 30 unit rusak sedang dan 123 unit rusak ringan.
Baca Juga: Mayat Mahasiswa Palembang di OKU Timur Ternyata Tewas Dibunuh, Pelaku Teman Kuliah Korban.
"Untuk kerusakan di Kecamatan Sukaraja sebanyak 158 unit dan Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit. Namun untuk jumlah pengungsi, paling banyak terjadi di Kecamatan Kadudampit dengan jumlah 241 orang, lalu Kecamatan Sukalarang 76 orang dan Kecamatan Cireunghas 45 orang," pungkasnya.
(nag)