Peserta Kongres Pemda se-Asia Timur Pakai Pita Hitam sebagai Bentuk Simpati Gempa Bumi Cianjur
loading...
A
A
A
KOTA BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta Peserta Kongres Pemerintah Daerah se-Asia Timur memakai pita hitam di lengan kiri dalam Opening Ceremony Kongres Pemerintah Daerah se-Asia Timur ke-11 (The 11th East Asia Local and Regional Government Congress) di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (23/11/2022).
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- menuturkan, penggunaan pita hitam tersebut sebagai bentuk simpati atas bencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur.
"Semua memakai batik Jawa Barat, mayoritas batik yang saya desain. Kemudian di lengan kiri, kita ada pita hitam," ucapnya.
Penggunaan pita hitam tersebut menandakan bahwa acara Kongres Pemda se-Asia Timur tetap mengedepankan rasa simpati yang mendalam terhadap musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
"Menandakan semua sedang bersimpati, semua sedang berduka. Jadi, mudah-mudahan, rasa simpati itu menyertai semangat untuk saling berbagi," ucap Kang Emil.
Gubernur Jabar tersebut juga menuturkan, Kongres Pemda se-Asia Timur merupakan sarana untuk berbagi pengetahuan yang bertujuan untuk menyelamatkan perabadan manusia menjadi lebih baik dan makmur di masa mendatang dengan cara berbagi dan berkolaborasi.
"Berbagi ilmu, berbagi pengetahuan, resources untuk menyelamatkan peradaban manusia menjadi lebih selamat, menjadi lebih makmur," ucapnya. "Itulah tujuan lahirnya kongres para pemerintah lokal dan regional di Asia Timur," imbuhnya.
Plt. Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Jabar Dodit Ardian Pancapana mengatakan, selain menggunakan pita hitam, banyak ucapan dukacita dari para delegasi kongres.
"Tadi juga ada momen berdoa bersama menunjukkan kepedulian peserta kongres pada Jabar dan memang kongres ini jadi ajang solidaritas negara-negara Asia ini," katanya.
Menurut Dodit, tanpa Gubernur Jabar menceritakan apa yang terjadi di Cianjur, mereka sampaikan langsung keprihatinan dan salah satunya juga termasuk dari Korea juga mereka menyampaikan donasi.
Kerja sama dalam bidang mitigasi bencana, kata Dodit, menjadi salah satu simpul yang akan dibahas dalam kongres tersebut, terutama dengan Pemerintah Jepang dalam hal ini dari Prefektur Shizuoka.
"Yang jadi catatan dari Pak Gubernur tadi bahwa Jabar adalah Indonesia yang memiliki banyak gunung api, makanya kemarin disaster kami ingin bertukar pengalaman dengan Jepang bagaimana bisa menangani bencana, terutama gempa," ucapnya.
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- menuturkan, penggunaan pita hitam tersebut sebagai bentuk simpati atas bencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur.
"Semua memakai batik Jawa Barat, mayoritas batik yang saya desain. Kemudian di lengan kiri, kita ada pita hitam," ucapnya.
Penggunaan pita hitam tersebut menandakan bahwa acara Kongres Pemda se-Asia Timur tetap mengedepankan rasa simpati yang mendalam terhadap musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
"Menandakan semua sedang bersimpati, semua sedang berduka. Jadi, mudah-mudahan, rasa simpati itu menyertai semangat untuk saling berbagi," ucap Kang Emil.
Gubernur Jabar tersebut juga menuturkan, Kongres Pemda se-Asia Timur merupakan sarana untuk berbagi pengetahuan yang bertujuan untuk menyelamatkan perabadan manusia menjadi lebih baik dan makmur di masa mendatang dengan cara berbagi dan berkolaborasi.
"Berbagi ilmu, berbagi pengetahuan, resources untuk menyelamatkan peradaban manusia menjadi lebih selamat, menjadi lebih makmur," ucapnya. "Itulah tujuan lahirnya kongres para pemerintah lokal dan regional di Asia Timur," imbuhnya.
Plt. Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Jabar Dodit Ardian Pancapana mengatakan, selain menggunakan pita hitam, banyak ucapan dukacita dari para delegasi kongres.
"Tadi juga ada momen berdoa bersama menunjukkan kepedulian peserta kongres pada Jabar dan memang kongres ini jadi ajang solidaritas negara-negara Asia ini," katanya.
Menurut Dodit, tanpa Gubernur Jabar menceritakan apa yang terjadi di Cianjur, mereka sampaikan langsung keprihatinan dan salah satunya juga termasuk dari Korea juga mereka menyampaikan donasi.
Kerja sama dalam bidang mitigasi bencana, kata Dodit, menjadi salah satu simpul yang akan dibahas dalam kongres tersebut, terutama dengan Pemerintah Jepang dalam hal ini dari Prefektur Shizuoka.
"Yang jadi catatan dari Pak Gubernur tadi bahwa Jabar adalah Indonesia yang memiliki banyak gunung api, makanya kemarin disaster kami ingin bertukar pengalaman dengan Jepang bagaimana bisa menangani bencana, terutama gempa," ucapnya.
(ars)