Begini Penampakan Bus Standar Protokol Kesehatan COVID-19
loading...
A
A
A
SEMARANG - Kreasi bus penumpang yang dirancang oleh perusahaan Karoseri di Ungaran dengan menyesuaikan standar protokol kesehatan layak untuk diapreasi. Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng , Kombes Pol Arman Achdiat pun memuji desain bus tersebut.
Desain bus mengatur tempat duduk mengikuti ketentuan physical distancing sebagai terobosan baru sekaligus menyongsong Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menyiasati wabah COVID - 19 di ranah transportasi umum.
“Terus terang saya tertarik melihat kreasi bus penumpang yang kursinya tersusun tiga baris masing-masing berisi satu seat guna menciptakan jarak aman antarpenumpang,” ungkap Arman Achdiat, Rabu (8/7/2020).(Baca juga : Tekan Laka Lantas, Polda Jateng Fokus Identifikasi Titik Rawan Baru )
“Inovasi di bidang otobis ini membuktikan bahwa betapapun buruk kondisinya seiring pandemi COVID- 19 pasti terkandung jalan keluar. Termasuk menyiasati protokol kesehatan di sarana transportasi umum, juga ada solusinya,” ujarnya.
Perwira polisi lulusan Akpol 1992 ini mengemukakan, sebagaimana rencana kerja Polda Jateng, sarana tranportasi termasuk kendarannya menjadi tulang punggung menjaga stabilitas Kamtibmas selain meningkatkan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. Reformasi sosial diperlukan untuk pemulihan ekonomi memasuki new normal, oleh karenanya mutlak dipedomani masyarakat.
Polisi sebagai alat Negara, imbuh Arman, membantu pemerintah melakukan reformasi sosial tersebut. Sarana dan prasarana transportasi merupakan faktor utama pemulihan ekonomi mengingat lalulintas merupakan urat nadi kehidupan selain merupakan cerminan budaya masyarakat itu sendiri.
Hal itu salah satu alasan utama Arman Achdiat berkunjung ke Ungaran untuk mengetahui lebih detil inovasi baru bidang transportasi demi mendukung tugas-tugas polisi lalu lintas, khususnya di masa pandemi COVID-19. Dia meyakini prototype bus ini memantik kreasi sejenis lainnya di bidang angkutan umum.
Meski begitu, pihaknya mengingatkan bahwa inovasi angkutan umum tidak menabrak standar keselamatan sebagaimana ketentuan. Dia menegaskan, keselamatan dan kesehatan sama-sama dibutuhkan pemilik dan pengguna angkutan umum. Begitu juga keselamatan dan kesehatan pengguna kendaraan selama berada di jalan umum adalah dua hal yang menjadi prioritas Polantas.
Seperti diketahui, perusahaan karoseri Laksana di Ungaran memperkenalkan bus penumpang mengadaptasi protokol kesehatan COVID-19. Konstruksi posisi tempat duduknya diubah, dari dua lajur menjadi tiga lajur. Formasi tempat duduknya berpola 1-1-1.
Demikian pula sandaran tangan penumpang dibuat mandiri, terpisah dari sandaran penumpang lain. Jarak fisik terdesain presisi. Penumpang satu dengan lainnya tidak lagi berdekatan mencegah potensi transfer virus corona antarpenumpang.
Secara keseluruhan rancang bangun tempat duduk bus mengacu standar kesehatan. Bus kreasi karoseri di Ungaran ini dibuat mengikuti persyaratan physical distancing. Produk yang diberi nama Legacy SR2 merupakan prototype, kabarnya sudah dipesan salah satu perusahaan angkutan penumpang.
Dilengkapi HEPA filter dan sinar UV, berkapasitas 36 penumpang. Pada setiap kursi penumpang tersedia seat belt atau sabuk pengaman serta hand rest atau sandaran tangan, memungkinkan semua penumpang nyaman dan aman menempati kursinya.
Desain bus mengatur tempat duduk mengikuti ketentuan physical distancing sebagai terobosan baru sekaligus menyongsong Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menyiasati wabah COVID - 19 di ranah transportasi umum.
“Terus terang saya tertarik melihat kreasi bus penumpang yang kursinya tersusun tiga baris masing-masing berisi satu seat guna menciptakan jarak aman antarpenumpang,” ungkap Arman Achdiat, Rabu (8/7/2020).(Baca juga : Tekan Laka Lantas, Polda Jateng Fokus Identifikasi Titik Rawan Baru )
“Inovasi di bidang otobis ini membuktikan bahwa betapapun buruk kondisinya seiring pandemi COVID- 19 pasti terkandung jalan keluar. Termasuk menyiasati protokol kesehatan di sarana transportasi umum, juga ada solusinya,” ujarnya.
Perwira polisi lulusan Akpol 1992 ini mengemukakan, sebagaimana rencana kerja Polda Jateng, sarana tranportasi termasuk kendarannya menjadi tulang punggung menjaga stabilitas Kamtibmas selain meningkatkan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. Reformasi sosial diperlukan untuk pemulihan ekonomi memasuki new normal, oleh karenanya mutlak dipedomani masyarakat.
Polisi sebagai alat Negara, imbuh Arman, membantu pemerintah melakukan reformasi sosial tersebut. Sarana dan prasarana transportasi merupakan faktor utama pemulihan ekonomi mengingat lalulintas merupakan urat nadi kehidupan selain merupakan cerminan budaya masyarakat itu sendiri.
Hal itu salah satu alasan utama Arman Achdiat berkunjung ke Ungaran untuk mengetahui lebih detil inovasi baru bidang transportasi demi mendukung tugas-tugas polisi lalu lintas, khususnya di masa pandemi COVID-19. Dia meyakini prototype bus ini memantik kreasi sejenis lainnya di bidang angkutan umum.
Meski begitu, pihaknya mengingatkan bahwa inovasi angkutan umum tidak menabrak standar keselamatan sebagaimana ketentuan. Dia menegaskan, keselamatan dan kesehatan sama-sama dibutuhkan pemilik dan pengguna angkutan umum. Begitu juga keselamatan dan kesehatan pengguna kendaraan selama berada di jalan umum adalah dua hal yang menjadi prioritas Polantas.
Seperti diketahui, perusahaan karoseri Laksana di Ungaran memperkenalkan bus penumpang mengadaptasi protokol kesehatan COVID-19. Konstruksi posisi tempat duduknya diubah, dari dua lajur menjadi tiga lajur. Formasi tempat duduknya berpola 1-1-1.
Demikian pula sandaran tangan penumpang dibuat mandiri, terpisah dari sandaran penumpang lain. Jarak fisik terdesain presisi. Penumpang satu dengan lainnya tidak lagi berdekatan mencegah potensi transfer virus corona antarpenumpang.
Secara keseluruhan rancang bangun tempat duduk bus mengacu standar kesehatan. Bus kreasi karoseri di Ungaran ini dibuat mengikuti persyaratan physical distancing. Produk yang diberi nama Legacy SR2 merupakan prototype, kabarnya sudah dipesan salah satu perusahaan angkutan penumpang.
Dilengkapi HEPA filter dan sinar UV, berkapasitas 36 penumpang. Pada setiap kursi penumpang tersedia seat belt atau sabuk pengaman serta hand rest atau sandaran tangan, memungkinkan semua penumpang nyaman dan aman menempati kursinya.
(nun)