Warga Batubara Panik Pasca Tembok Penangkaran Buaya Jebol Diterjang Banjir
loading...
A
A
A
MEDAN - Warga Batubara, Sumatera Utara (Sumut) mengaku resah pasca tembok penangkaran buaya jebol diterjang banjir. Mereka khawatir binatang buas itu masuk ke permukiman dan menyerang warga.
Amah, seorang warga, mengaku resah dengan kejadian ini. Apalagi belum dapat dipastikan jumlah buaya yang lepas. “Siapa yang gak takut, taruhannya nyawa. Memang proyek buaya, bukan kolam, kalau keluar semua gimana,” tutur Amah, Jumat (18/11/2022).
Diketahui tembok penangkar ribuan buaya milik perorangan ini jebol sepanjangnya sekitar 20 meter. Sementara sisanya sepanjang ribuan meter dan melingkupi puluhan hektare masih terlihat utuh.
Menurut pantauan udara, terlihat kolam penangkaran buaya yang berada di Desa Simpang Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Batubara meluap. Banjir juga menghancurkan tembok batas pengaman lokasi ternak buaya.
Melihat kondisi tembok beton yang tumbang dan hancur tersebut memicu kepanikan warga sekitar. Hal itu diperparah dengan upaya antisipasi sementara yang hanya menggunakan pagar dari jaring kawat.
Kepala Desa Simpang Gambus, Idris Dile mengatakan sejauh ini belum dapat dipastikan apakah ada buaya yang lepas atau tidak. Menurutnya kejadian robohnya pagar penangkaran buaya itu baru terjadi kali ini.
“Penangkaran buaya ini sudah 20 tahun, baru ini pagarnya roboh. Antisipasi buaya masuk permukiman dengan membuat pengaman pagar kawat agar jangan sampai lepas. Enggak tau ada yang lepas atau tidak, tak tampak,” katanya.
Saat ini warga berharap instansi terkait agar mengambil tindakan tegas terhadap penangkaran buaya tersebut karena dinilai sangat meresahkan dan mengancam keselamatan penduduk sekitar.
Amah, seorang warga, mengaku resah dengan kejadian ini. Apalagi belum dapat dipastikan jumlah buaya yang lepas. “Siapa yang gak takut, taruhannya nyawa. Memang proyek buaya, bukan kolam, kalau keluar semua gimana,” tutur Amah, Jumat (18/11/2022).
Diketahui tembok penangkar ribuan buaya milik perorangan ini jebol sepanjangnya sekitar 20 meter. Sementara sisanya sepanjang ribuan meter dan melingkupi puluhan hektare masih terlihat utuh.
Menurut pantauan udara, terlihat kolam penangkaran buaya yang berada di Desa Simpang Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Batubara meluap. Banjir juga menghancurkan tembok batas pengaman lokasi ternak buaya.
Melihat kondisi tembok beton yang tumbang dan hancur tersebut memicu kepanikan warga sekitar. Hal itu diperparah dengan upaya antisipasi sementara yang hanya menggunakan pagar dari jaring kawat.
Kepala Desa Simpang Gambus, Idris Dile mengatakan sejauh ini belum dapat dipastikan apakah ada buaya yang lepas atau tidak. Menurutnya kejadian robohnya pagar penangkaran buaya itu baru terjadi kali ini.
“Penangkaran buaya ini sudah 20 tahun, baru ini pagarnya roboh. Antisipasi buaya masuk permukiman dengan membuat pengaman pagar kawat agar jangan sampai lepas. Enggak tau ada yang lepas atau tidak, tak tampak,” katanya.
Saat ini warga berharap instansi terkait agar mengambil tindakan tegas terhadap penangkaran buaya tersebut karena dinilai sangat meresahkan dan mengancam keselamatan penduduk sekitar.
(don)