Pengamanan KTT G20, Kapolri: Kita Siap Mulai dari Kondisi Normal sampai Darurat
loading...
A
A
A
DENPASAR - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan Polri dan TNI siap mengamankan pelaksanaan KTT G20 di Bali. Kesiapan pengamanan mulai dari kondisi normal hingga darurat.
"Kita siap mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kontingensi baik unjukrasa sampai dengan ancaman bom," kata Sigit usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Puri Agung untuk KTT G20 di Lapangan Nitimandala, Renon Denpasar, Bali, Senin (7/11/2022).
Mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan, Polri akan melaksanakan pengamanan mulai dari awal saat masuk lewat bandara atau pelabuhan.
Pihaknya sudah menyiapkan personel khusus yang dilengkapi teknologi CCTV hingga face recognition. Dengan demikian, hal tersebut bisa memonitor data orang-orang yang dalam dicurigai baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
"Tentunya kita sudah mengklasifikasi target-target tersebut masuk dalam kelompok ancaman apa. Mulai potensi unjukrasa sampai melakukan serangan-serangan yang bersifat teroris." katanya.
Dengan koordinasi pengamanan ini, Sigit menegaskan yang paling utama adalah jangan sampai ada peristiwa di ring 3 yang dapat mengganggu di ring 2 dan ring 1.
"Ini menjadi satu kesatuan pengamanan yang harus kita laksanakan bersama-sama," katanya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan bahwa tim gabungan terpadu pengamanan KTT G20 ini adalah sebanyak 18.030. Dari Polri, ada sekitar 262 personel yang masuk dalam satgas pengamanan VVIP.
"Kita siap mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kontingensi baik unjukrasa sampai dengan ancaman bom," kata Sigit usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Puri Agung untuk KTT G20 di Lapangan Nitimandala, Renon Denpasar, Bali, Senin (7/11/2022).
Mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan, Polri akan melaksanakan pengamanan mulai dari awal saat masuk lewat bandara atau pelabuhan.
Pihaknya sudah menyiapkan personel khusus yang dilengkapi teknologi CCTV hingga face recognition. Dengan demikian, hal tersebut bisa memonitor data orang-orang yang dalam dicurigai baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
"Tentunya kita sudah mengklasifikasi target-target tersebut masuk dalam kelompok ancaman apa. Mulai potensi unjukrasa sampai melakukan serangan-serangan yang bersifat teroris." katanya.
Dengan koordinasi pengamanan ini, Sigit menegaskan yang paling utama adalah jangan sampai ada peristiwa di ring 3 yang dapat mengganggu di ring 2 dan ring 1.
"Ini menjadi satu kesatuan pengamanan yang harus kita laksanakan bersama-sama," katanya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan bahwa tim gabungan terpadu pengamanan KTT G20 ini adalah sebanyak 18.030. Dari Polri, ada sekitar 262 personel yang masuk dalam satgas pengamanan VVIP.