Pengamanan KTT G20, Kapolri: Kita Siap Mulai dari Kondisi Normal sampai Darurat

Senin, 07 November 2022 - 14:40 WIB
loading...
Pengamanan KTT G20,...
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa usai apel gelar pasukan Operasi Puri Agung untuk KTT G20 di Lapangan Nitimandala, Renon Denpasar, Bali, Senin (7/11/2022). Foto/SINDOnews/Miftahul Chusna
A A A
DENPASAR - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan Polri dan TNI siap mengamankan pelaksanaan KTT G20 di Bali. Kesiapan pengamanan mulai dari kondisi normal hingga darurat.

"Kita siap mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kontingensi baik unjukrasa sampai dengan ancaman bom," kata Sigit usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Puri Agung untuk KTT G20 di Lapangan Nitimandala, Renon Denpasar, Bali, Senin (7/11/2022).



Mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan, Polri akan melaksanakan pengamanan mulai dari awal saat masuk lewat bandara atau pelabuhan.

Pihaknya sudah menyiapkan personel khusus yang dilengkapi teknologi CCTV hingga face recognition. Dengan demikian, hal tersebut bisa memonitor data orang-orang yang dalam dicurigai baik dari luar negeri maupun dalam negeri.



"Tentunya kita sudah mengklasifikasi target-target tersebut masuk dalam kelompok ancaman apa. Mulai potensi unjukrasa sampai melakukan serangan-serangan yang bersifat teroris." katanya.

Dengan koordinasi pengamanan ini, Sigit menegaskan yang paling utama adalah jangan sampai ada peristiwa di ring 3 yang dapat mengganggu di ring 2 dan ring 1.


"Ini menjadi satu kesatuan pengamanan yang harus kita laksanakan bersama-sama," katanya.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan bahwa tim gabungan terpadu pengamanan KTT G20 ini adalah sebanyak 18.030. Dari Polri, ada sekitar 262 personel yang masuk dalam satgas pengamanan VVIP.

Selain perbantuan anggota Polri untuk pengamanan, Panglima TNI melihat banyak aset Polri yang nanti bisa diintegrasikan dalam proses pengamanan, semisal kendaraan dan tim penjinak serta kendaraan dan tim kendaraan lapis baja.

"Ini kan sangat berguna apabila dari VVIP karena ada insiden yang membutuhkan kehadiran kendaraan lapis baja perlu kita evakuasi. Kami sendiri menggelar 26 kendaraan lapis baja tapi tadi Polri ternyata memiliki juga sehingga kami miliki tambahan apabila diperlukan," katanya.

Sejauh ini, kata Panglima TNI, secara umum belum ada potensi ancaman yang signifikan. Namun ia mengakui ada beberapa serangan siber. Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BSSN, BIN dan Polri untuk mengatasinya.

"Kita bersama BSSN, BIN, Polri sudah berkali-kali untuk mencoba simulasi dan kebetulan ada gangguan yang real dan beneran. Itu justru membuat kami lebih matang. Serangan itu bagaimana dan seberapa cepat kami merespons itu juga sebetulnya membuat kami siap. Tapi kami tetap mengimbau masyarakat Indonesia untuk membantu seandainya mereka yang punya skill dan kemampuan juga melihat adanya percobaan gangguan terhadap jaringan siber," katanya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2261 seconds (0.1#10.140)