Gubernur Sulsel Dorong Kabupaten Maros Terapkan PSBB

Selasa, 28 April 2020 - 06:05 WIB
loading...
Gubernur Sulsel Dorong...
Sejumlah pengendra diperiksa kartu tanda penduduk dan suhu tubuhnya di perbatasan Makassar-Maros, kemarin. Foto : SINDOnews/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah mendorong Kabupaten Maros untuk ikut menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dia meminta Bupati Maros untuk membuat kajian dari aspek sosial ekonomi hingga keamanan. Sebab,Maros sudah masuk kategori merah pandemi covid-19.

"Menyusul kira-kira Maros. Jadi tadi udah di-ratas (rapat terbatas) dengan presiden, itu dianjurkan PSBB," tukas Nurdin dalam konferensi pers yang digelar di Posko Gugus Tugas Covid-19 Sulsel, di Balai Manunggal Makassar, sore kemarin.

Menurut Nurdin, didorongnya Kabupaten Maros memberlakukan PSBB, juga untuk efektivitas memutus rantai penyebaran virus corona. Utamanya mendukung penerapan PSBB lain yang juga bersentuhan dengan perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

Baca Juga :Jika Warga Patuh, Wabah Covid-19 di Sulsel Hilang Sebelum Ramadhan Berakhir

Kata Nurdin, Kota Makassar lebih dulu menerapkan, diikuti Kabupaten Gowa Gowa sebagai penyangga Kota Makassar bagian Selatan. Sementara Maros, menjadi pintu Kota Makassar bagian utara.

"Saya kira Maros ini juga pintu di bagian utara kan, di bagian selatan ada Gowa. Jadi mungkin itu pertimbangan. Dan juga mungkin peningkatan Covid-19 yang cukup massif," jelas Nurdin.

Saat ini penerapan PSBB khusus di wilayah Kota Makassar sudah berjalan selama empat hari sejak mulai diberlakukan 24 April lalu. Sebelum resmi diterapkan, Pemkot Makassar lebih dulu menjalani tahapan masa sosialisasi dan uji coba selama sepekan sebelumnya.

Sementara Kabupaten Gowa, juga telah menerima persetujuan dari Kemenkes RI untuk penerapan PSBB yang dimulai Rabu, 29 April 2020.

Selama PSBB Kota Makassar, Nurdin mengaku turut mengevaluasi pelaksanaannya yang masih butuh sosialisasi. Pasalnya, kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan dianggap belum maksimal.

"Seperti yang kita lihat kemarin, ada konvoi motor, namun hari ini sudah kita selesaikan. Bapak Pangdam dan Wakapolda sudah mulai menertibkan," paparnya.

Saat ini Gugus Tugas Covid-19 Sulsel turut melibatkan para tokoh masyarakat dan tokoh agama dari berbagai organisasi keagamaan. Mereka diharap bisa turut berperan aktif memberikan edukasi khususnya di masjid-masjid yang masih ngotot melaksanakaan aktivitas ibadah secara berjamaah.

"Kalau kedisiplinan bisa dijaga, insya Allah. Termasuk beberapa masjid-masjid yang masih melaksanakan salat tarwih. Ini krn ketidakpahaman saja, padahal kita melakukan sosialisasi," ujar dia.

Sementara Pangdam XIV/Hasanuddin,Mayjen TNI Andi Sumangerukka menambahkan, tim gugus tugas akan lebih intensi sosialisasi dan edukasi di masjid-masjid. Dengan pelibatan para pengurus masjid, dan organisasi keagamaan di Sulsel.

"Kedepan kita akan melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih besar lagi dengan mengundang masjid-masjid disini, agar kita bisa sinergi. Termasuk melibatkan dari muhammadiyah maupun nahdlatul ulama. Jadi kedepan seperti itu sehingga apa yang kita lakukan bisa maksimal," tukas Sumangerukka di posko Gugus Tugas Covid-19 Sulsel, kemarin.

Dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan sebelumnya, dia turut menekankan agar penggunaan masker harus diperhatikan dalam upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19.

"Untuk menjamin seluruh masyarakat menggunakan masker, maka perlu ada bantuan berupa masker terutama bagi masyarakat kurang mampu," ujarnya. Kodam XIV/Hasanuddin pun akan mendistibusikan 10.000 masker kain untuk masyarakat. Namun jumlah ini tidak cukup, dan masih butuh penambahan yang lebih banyak.

Langkah Satgas Pencegahan dan Penyebaran dalam Gugus Tugas Covid-19 pun telah memberikan bantuan berupa makanan. Kodam XIV/Hasanuddin bersama Polda Sulsel telah membentuk dapur umum lapangan gabungan. Setiap hari membagikan 2.000 paket nasi kotak bagi masyarakat kurang mampu.

Sumagerukka turut melaporkan, bahwa pasien positif Covid-19 di Sulsel sudah sebanyak 105 yang dinyatakan sembuh. Mereka berasal dari Makassar 72 orang, Gowa 13, Sidrap 7, Maros 8, Pangkep 2, lalu Pinrang, Bulukumba, dan Luwu Timur masing-masing dilaporkan 1 pasien sembuh.
(sri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3332 seconds (0.1#10.140)