Dinkes Polewali Mandar Sosialisasi Pengukuran Status Gizi dengan e-PPGBM untuk Cegah Stunting
loading...
A
A
A
MAMUJU - Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan sosialisasi data pengukuran status gizi melalui aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Ini sebagai upaya mencegah dan mengurangi stunting .
Wakil Bupati Polewali Mandar M. Natsir Rahmat mengatakan, pihaknya menggelar pertemuan terkati rencana untuk menyebarluaskan data pengukuran status gizi melalui e-PPGBM, pada Kamis (3/11/2022).
Pertemuan tersebut menghadirkan dosen dan peneliti di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar Dr. Healthy Hidayanty SKM, M.Kes.
Dari pihak Pemda, hadir Asisten Pemerintah dan Perekonomian, Kepala Balitbangren, para wakil kepala daerah stunting tertentu (locus), kepala desa dan kepala PKM setempat. Dia menyebutkan bahwa Polewali Mandar termasuk kabupaten dengan angka stunting tertinggi di Sulbar.
“Jadi, kita harus menyatukan komitmen kita bagaimana menurunkan angka stunting. Semua pemangku kepentingan harus bergandengan tangan menggarap cara menurunkan angka stunting di Kabupaten Polewali Mandar,” katanya.
Dosen dan peneliti Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar Healthy Hidayanty mengatakan, angka stunting di Kabupaten Polewali Mandar pada 2022 turun menjadi 22 persen dari tahun sebelumnya 23 persen.
Namun, lanjut dia, dari sebaran beberapa kecamatan ada yang mengalami kenaikan dan ada pula yang mengalami penurunan. Dia berharap, koordinasi program intervensi terus ditingkatkan sejalan dengan target RPJMN 2024 yaitu turun menjadi 14 persen.
“Kami bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar menyajikan data status gizi e-PPGBM 2019-2022. Jika melihat data yang disajikan secara keseluruhan, terutama indikator stunting mengalami penurunan menjadi 22 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Hidayanty.
Lihat Juga: Aktivis Perempuan: Program Posyandu Keluarga Sitti Rohmi Berhasil Turunkan Angka Stunting di NTB
Wakil Bupati Polewali Mandar M. Natsir Rahmat mengatakan, pihaknya menggelar pertemuan terkati rencana untuk menyebarluaskan data pengukuran status gizi melalui e-PPGBM, pada Kamis (3/11/2022).
Baca Juga
Pertemuan tersebut menghadirkan dosen dan peneliti di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar Dr. Healthy Hidayanty SKM, M.Kes.
Dari pihak Pemda, hadir Asisten Pemerintah dan Perekonomian, Kepala Balitbangren, para wakil kepala daerah stunting tertentu (locus), kepala desa dan kepala PKM setempat. Dia menyebutkan bahwa Polewali Mandar termasuk kabupaten dengan angka stunting tertinggi di Sulbar.
“Jadi, kita harus menyatukan komitmen kita bagaimana menurunkan angka stunting. Semua pemangku kepentingan harus bergandengan tangan menggarap cara menurunkan angka stunting di Kabupaten Polewali Mandar,” katanya.
Dosen dan peneliti Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar Healthy Hidayanty mengatakan, angka stunting di Kabupaten Polewali Mandar pada 2022 turun menjadi 22 persen dari tahun sebelumnya 23 persen.
Namun, lanjut dia, dari sebaran beberapa kecamatan ada yang mengalami kenaikan dan ada pula yang mengalami penurunan. Dia berharap, koordinasi program intervensi terus ditingkatkan sejalan dengan target RPJMN 2024 yaitu turun menjadi 14 persen.
“Kami bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar menyajikan data status gizi e-PPGBM 2019-2022. Jika melihat data yang disajikan secara keseluruhan, terutama indikator stunting mengalami penurunan menjadi 22 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Hidayanty.
Lihat Juga: Aktivis Perempuan: Program Posyandu Keluarga Sitti Rohmi Berhasil Turunkan Angka Stunting di NTB
(don)