Ekonomi Kreatif Terpuruk, Kemenparekraf Turunkan Bantuan ke Jateng
loading...
A
A
A
SEMARANG - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan bantuan paket sembako kepada pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Jawa Tengah . Sebanyak 38.270 paket sembako diserahkan untuk membantu pelaku usaha yang kini terpuruk.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenparekraf, Rizki Handayani, mengatakan, sejak pandemi COVID-19 terjadi, hampir semua sektor pariwisata menjadi terdampak. Selain itu pelaku usaha ekonomi kreatif juga terkena imbas penyebaran virus asal Wuhan China tersebut.
"Total ada 38 ribu paket sembako yang kami berikan di Jawa Tengah. Jumlah itu masih bisa bertambah, karena kemungkinan ada yang belum tercover," kata Rizki, Selasa (7/7/2020).
Bantuan paket sembako itu diberikan ke semua pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang tersebar di seluruh daerah Indonesia. Diharapkan dengan bantuan itu, mereka yang sangat terdampak bisa terbantu.
"Harapan kami COVID-19 ini segera berakhir dan pariwisata kembali di buka. Memang beberapa sudah ada yang buka, saya ingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatannya," tandasnya.(Baca juga : Kader Senior Ancam Mundur Jika Golkar Nekat Dukung RUU HIP )
Dia menambahkan, penyaluran bantuan itu juga melibatkan petugas kepolisian pada proses distribusi. Dengan cara tersebut, bantuan dipastikan sampai ke penerima dan tak salah sasaran. Terlebih mereka telah mengantongi data pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak.
“Nanti polisi membantu mendistribusikannya. Jadi di semua daerah provinsi kami melakukan hal yang sama. Nanti polisi itu dari gudangnya ke Polres-Polres nanti ke Polsek-Polsek, nanti Polsek-Polsek menggerakkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mengantarkan langsung kepada para penerima, karena datanya sudah by name by address,” ungkapnya.
Secara simbolis, bantuan itu diserahkan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di depan kantor Gubernur Jateng. Usai menerima bantuan, Ganjar secara simbolis melepas ratusan petugas Bhabinkamtibmas yang dipercaya untuk menyalurkan bantuan itu kepada penerima.(Baca juga : Gepako : Trisila No, Ekasila No ! )
Lihat Juga: PUPR Penurunan Muka Tanah di Jateng Capai 14 Cm Pertahun, Lebih Cepat Tenggelam dari Jakarta
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenparekraf, Rizki Handayani, mengatakan, sejak pandemi COVID-19 terjadi, hampir semua sektor pariwisata menjadi terdampak. Selain itu pelaku usaha ekonomi kreatif juga terkena imbas penyebaran virus asal Wuhan China tersebut.
"Total ada 38 ribu paket sembako yang kami berikan di Jawa Tengah. Jumlah itu masih bisa bertambah, karena kemungkinan ada yang belum tercover," kata Rizki, Selasa (7/7/2020).
Bantuan paket sembako itu diberikan ke semua pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang tersebar di seluruh daerah Indonesia. Diharapkan dengan bantuan itu, mereka yang sangat terdampak bisa terbantu.
"Harapan kami COVID-19 ini segera berakhir dan pariwisata kembali di buka. Memang beberapa sudah ada yang buka, saya ingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatannya," tandasnya.(Baca juga : Kader Senior Ancam Mundur Jika Golkar Nekat Dukung RUU HIP )
Dia menambahkan, penyaluran bantuan itu juga melibatkan petugas kepolisian pada proses distribusi. Dengan cara tersebut, bantuan dipastikan sampai ke penerima dan tak salah sasaran. Terlebih mereka telah mengantongi data pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak.
“Nanti polisi membantu mendistribusikannya. Jadi di semua daerah provinsi kami melakukan hal yang sama. Nanti polisi itu dari gudangnya ke Polres-Polres nanti ke Polsek-Polsek, nanti Polsek-Polsek menggerakkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mengantarkan langsung kepada para penerima, karena datanya sudah by name by address,” ungkapnya.
Secara simbolis, bantuan itu diserahkan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di depan kantor Gubernur Jateng. Usai menerima bantuan, Ganjar secara simbolis melepas ratusan petugas Bhabinkamtibmas yang dipercaya untuk menyalurkan bantuan itu kepada penerima.(Baca juga : Gepako : Trisila No, Ekasila No ! )
Lihat Juga: PUPR Penurunan Muka Tanah di Jateng Capai 14 Cm Pertahun, Lebih Cepat Tenggelam dari Jakarta
(nun)