Setelah 25 Hari Dirawat, Afrizal Bocah Korban Tragedi Kanjuruhan Sembuh dan Diizinkan Pulang

Rabu, 26 Oktober 2022 - 14:41 WIB
loading...
Setelah 25 Hari Dirawat,...
Anak yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan Malang sembuh dan diizinkan pulang dari RSSA Malang (Avirista Midaada/ MPI)
A A A
MALANG - Kabar baik datang dari korban tragedi Kanjuruhan Malang yang diizinkan pulang. Korban bernama Muhammad Afrizal (10) dipulangkan setelah 25 hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Terlihat Afrizal keluar ruang rawat inap Galunggung, pada Rabu siang (26/10/2022), didampingi sang ibu kandungnya. Kondisi Afrizal anak asal Desa Lumbangsari, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang memang masih terlihat lemas.



Secara keseluruhan kondisi luarnya memang terlihat sudah membaik. Meski demikian, bocah kelas 5 yang mengenakan pakaian putih itu tampak lemas duduk di kursi roda yang didorong oleh tenaga kesehatan RSSA Malang.

Di kaki kanan bagian lutut terlihat seperti bekas perawatan luka. Sedangkan di kaki kiri bagian mata kaki terdapat seperti plester kecil yang masih terpasang, pasca perawatan.

Sebelum pulang, sebuah bingkisan diberikan oleh manajemen RSSA ke Aminayu, ibu korban. Sang ibu pun tak kuasa menahan rasa haru, usai anaknya dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah.

Wakil Direktur RSSA Malang Bagian Pelayanan Penunjang dr Widodo Budi Prasetyo mengungkapkan, kondisi Afrizal diakui semakin membaik pasca dirawat selama 24 hari di RSSA Malang.

"Dari dokter yang merawat sudah diperkenankan pulang. Doa kami semoga ananda Muhammad Afrizal di perawatan selanjutnya di rumah akan semakin sehat dan pulih kembali," kata Widodo.

Sementara itu dr Yudi Siswanto dokter spesialis bedah plastik menuturkan, kondisi Afrizal sudah mulai membaik dan stabil sehingga diizinkan pulang. Selanjutnya Afrizal akan menjalani perawatan di rumah dan kontrol di poliklinik atau bagian rawat jalan.

"Nanti ketika pulang tidak ada hal yang khusus, tinggal kontrol ke poli untuk perawatan yang minimum, dan lebih penting mobilisasi berjalan seperti sedia kala," ujar Yudi.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu malam (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan Malang. Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2 - 3. Para suporter merangsak masuk ke lapangan dan menyerbu pemain. Banyak orang meninggal dunia karena tembakan gas air mata ke tribun, hingga membuat panik ribuan suporter dan terjadilah desak-desakan.

Total hingga Rabu pagi (26/10/2022) ada 135 korban meninggal dunia, sedangkan 660 orang terkonfirmasi luka-luka dengan rincian 24 orang, luka sedang 50 orang, luka ringan 586 orang. Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena semprotan gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibatnya, para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu keluar stadion.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2062 seconds (0.1#10.140)