Cuaca Ekstrem Sebabkan Banjir dan Longsor di Jabar, Ini Penjelasan BMKG

Senin, 24 Oktober 2022 - 13:42 WIB
loading...
Cuaca Ekstrem Sebabkan Banjir dan Longsor di Jabar, Ini Penjelasan BMKG
Cuaca ekstrem telah menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Bogor, Sukabumi, Cirebon, dan Ciamis. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG menyebut cuaca ekstrem terjadi karena berbagai faktor.Foto/ilustrasi
A A A
BANDUNG - Cuaca ekstrem pada Minggu 23 Oktober 2022 kemarin telah menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Bogor, Sukabumi, Cirebon, dan Ciamis. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, cuaca ekstrem terjadi karena berbagai faktor.

Berdasarkan analisa BMKG, fenomena yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif dan peningkatan hujan di wilayah Jawa Barat diantaranya yaitu kondisi suhu muka laut di perairan Jawa Barat bagian selatan lebih hangat dibanding perairan bagian utara dengan anomali suhu berkisar antara +1.0 s/d +3.0°C. Akibatnya terdapat penguapan (penambahan massa uap air) dari Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda, Laut Jawa, Samudera Hindia selatan Jawa dan sekitarnya.

"Sehingga secara umum kondisi atmosfer di sekitar wilayah Jawa Barat relatif lembap, Nino 3.4 berada pada nilai -0.67 yang menandai aktifnya La Nina, indeks Dipole Mode berada pada nilai -0.87, " jelas Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Prakirawan Indra Gustari, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Hujan Angin, Pohon Tumbang Depan Polda Jabar Tutup Jalan Soekarno Hatta

Gelombang atmosfer tipe Rossby Ekuator dan Low Frequency terpantau aktif di wilayah Sebagian Jawa. Secara umum angin yang melewati wilayah Jawa Barat bertiup dari arah barat daya, barat, dan barat laut, terpantau adanya pola siklonik di wilayah Jawa Tengah. Hal ini menyebabkan adanya konvergensi yang cukup kuat berada di wilayah Pulau Jawa termasuk wilayah Jawa Barat.

Konvergensi ini dapat menyebabkan terkumpulnya masa udara sehingga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat. Labilitas atmosfer disekitar wilayah Jawa Barat berada pada kategori labil sedang sehingga masih mendukung terjadinya pembentukan awan konvektif yang meningkatkan curah hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

"Wilayah yang terdampak adalah wilayah perbatasan antara Kab Sukabumi dan Bogor. Nilai reflektivitas radar tertinggi mencapai 35-45 dBz. Nilai ini tidak terlalu signifikan. Namun, berdasarkan citra radar, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi cukup lama di wilayah terdampak yaitu malam hingga dini hari. Selain itu, hujan juga terjadi pada hari-hari sebelum kejadian, menjadikan tanah lebih lembab atau basah akibat sering terguyur hujan, bersifat lebih labil dan dapat sewaktu-waktu longsor, " beber dia.

Berdasarkan interpretasi citra satelit tidak terdapat adanya liputan awan konvektif yang signifikan disekitar wilayah Cirebon pada rentang waktu antara pukul 13.00 – 14.00 WIB, terpantau awan dengan suhu puncak maksimum -41 hingga -48 oC, mengindikasikan terjadinya hujan ringan hingga sedang.

Namun, pada periode tersebut terdapat awan konvektif yang luas di sekitar wilayah Kuningan dengan suhu puncak maksimum berkisar antara -75 – 80 oC dan pada sekitar pukul 14.00 WIB meluas ke perbatasan wilayah Cirebon bagian timur, karakteristik awan seperti ini dapat mengindikasikan terjadinya hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di sekitar wilayah tersebut.

Berdasarkan interpretasi citra satelit tidak terpantau adanya awan konvektif signifikan di sekitar wilayah Ciamis pada saat terjadinya longsor, namun akumulasi curah hujan secara berturut-turut dalam beberapa hari terakhir dan ditambah lagi pada siang harinya 22 Oktober 2022 hujan lebat terjadi di wilayah Ciamis

sehingga mampu menjadi pemicu terjadinya longsor.

Berdasarkan interpretasi citra radar terpantau awan konvektif berada di wilayah Karawang bagian selatan pada pukul 14.05 WIB, dan di bagian timur mulai pukul 14.29 WIB.

Reflektifitas maksimum berada pada kisaran 45-55 dBZ, dan awan bertahan di wilayah Karawang bagian timur hingga sekitar pukul 17.25 WIB, mengindikasikan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diantara rentang waktu tersebut. Awan berangsur meluruh namun masih terdapat indikasi hujan intensitas ringan hingga malam hari.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1358 seconds (0.1#10.140)