Cuaca Ekstrem, Sekda Karawang Minta Warganya Tetap Waspada
loading...
A
A
A
KARAWANG - Sekretaris Daerah ( Sekda) Karawang, Acep Jamhuri meminta masyarakat waspada dengan cuaca ekstrem yang terjadi dalam sepekan ke depan. Pasalnya, akibat cuaca ekstrem yang terjadi minggu lalu menyebabkan bencana longsor dan jalan terbelah hingga warga terisolir. Selain itu ratusan rumah warga terendam banjir.
"Tetap waspada dengan adanya cuaca ekstrem. Hingga seminggu ke depan cuaca ekstrem masih berlangsung jadi kita tidak boleh lengah. Banjir dan tanah longsor harus diwaspadai oleh masyarakat," kata Acep, Rabu (19/10/22).
Menurut Acep, cuaca ekstrem sulit diprediksi hingga masyarakat harus tetap waspada. Bagi masyarakat yang tinggal diwilayah perbukitan harus mewaspadai terjadinya longsor .
Kemudian juga wilayah yang rawan banjir harus segera mengantisipasi salah satunya dengan membersihkan lingkungan. "Semua harus waspada dan mengatisipasi setiap permasalahan yang muncul. Cuaca ekstrem sulit di prediksi," katanya.
Acep mengatakan, mengatisipasi bencana alam akibat cuaca ekstrem pihaknya sudah mengaktifkan posko rawan bencana dan call center. Masyarakat dapat memanfaatkan posko dan call center jika wilayahnya terdampak cuaca ekstrem. "Kami sudah meminta BPBD Karawang mengaktifkan posko dan call center agar selalu siap menghadapi kajadian tanggap darurat," katanya.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang mencatat Kabupaten Karawang merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem dengan curah hujan cukup tinggi dalam seminggu kedepan mulai 17 Oktober hingga 22 Oktober 2022.
Mengantisipasi cuaca ekstrem ke depan pihak BPBD menerjunkan 57 relawan bencana kesejumlah wilayah rawan. Hal ini dilakukan berdasarkan peristiwa sebelumnya selama Januari-Oktober sebanyak 5088 warga terdampak bencana. Sebanyak 4.352 rumah terendam banjir.
"Tetap waspada dengan adanya cuaca ekstrem. Hingga seminggu ke depan cuaca ekstrem masih berlangsung jadi kita tidak boleh lengah. Banjir dan tanah longsor harus diwaspadai oleh masyarakat," kata Acep, Rabu (19/10/22).
Menurut Acep, cuaca ekstrem sulit diprediksi hingga masyarakat harus tetap waspada. Bagi masyarakat yang tinggal diwilayah perbukitan harus mewaspadai terjadinya longsor .
Kemudian juga wilayah yang rawan banjir harus segera mengantisipasi salah satunya dengan membersihkan lingkungan. "Semua harus waspada dan mengatisipasi setiap permasalahan yang muncul. Cuaca ekstrem sulit di prediksi," katanya.
Acep mengatakan, mengatisipasi bencana alam akibat cuaca ekstrem pihaknya sudah mengaktifkan posko rawan bencana dan call center. Masyarakat dapat memanfaatkan posko dan call center jika wilayahnya terdampak cuaca ekstrem. "Kami sudah meminta BPBD Karawang mengaktifkan posko dan call center agar selalu siap menghadapi kajadian tanggap darurat," katanya.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang mencatat Kabupaten Karawang merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem dengan curah hujan cukup tinggi dalam seminggu kedepan mulai 17 Oktober hingga 22 Oktober 2022.
Mengantisipasi cuaca ekstrem ke depan pihak BPBD menerjunkan 57 relawan bencana kesejumlah wilayah rawan. Hal ini dilakukan berdasarkan peristiwa sebelumnya selama Januari-Oktober sebanyak 5088 warga terdampak bencana. Sebanyak 4.352 rumah terendam banjir.
(don)