128 Guru SD dan SMP di Jambi Mengikuti Program PINTAR Merdeka Belajar

Rabu, 19 Oktober 2022 - 00:03 WIB
loading...
128 Guru SD dan SMP...
Kepala Dinas Pendidikan Kabuaten Tanjung Jabung Timur, Muhamad Eduard. Foto: Hasan/SINDOnews
A A A
TANJUNG JABUNG TIMUR - Sebanyak 128 guru dan Kepala Sekolah SD SMP, di Jambi, mengikuti program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation (TF) dalam penerapan kurikulum merdeka belajar.

Melalui program ini, para guru diajarkan cara membuat terobosan dalam mengajar di dalam kelas terhadap siswa.

Provincial Coordinator Tanoto Foundation Jambi, Medi Yusva mengatakan, ratusan guru tersebut akan menjadi fasilitator daerah (fasda) yang tersebar di empat kabupaten di wilayah Provinsi Jambi.



"Totalnya di Jambi yang mengikuti Program PINTAR TF ada 4 kabupaten, terdiri dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Batanghari, dan Tebo," katanya, kepada SINDOnews, Selasa (18/10/2022).

Selain 4 kabupaten itu, masih ada dua kabupaten lain di Jambi yang mengikuti program pendampingan TF, seperti Kabupaten Sarolangun untuk program desiminasi PINTAR dan Muaro Jambi untuk Program PINTAR penggerak.

Selanjutnya, di masing-masing kabupaten ini terdapat 32 fasda yang bertugas menjalankan Program PINTAR.

Melalui program itu, para guru tidak lagi bertindak sebagai tenaga administratif dalam mengajar. Tetapi juga sebagai agen perubahan yang memiliki perencanaan dalam melakukan pengajaran terhadap siswa.



"Aspek-aspek administratif ini harus dikurangi. Seperti pola pengajaran guru di depan kelas, dan murid menghadap guru semua, di situ tidak ada interaksi dengan murid. Jadi, kita ingin memerdekakan cara guru mengajar," jelasnya.

Dalam menjalankan program ini, pihak TF bekerjasama dengan pemerintah kabupaten masing-masing.

"Kalau Program PINTAR, pertama-tama kami membentuk MoU dengan pemerintah. Jadi kami mau program ini berdampak, dan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia," sambungnya.

Sejak kerjasama dilakukan, pada 2018, berbagai perubahan pun mulai tampak pada sekolah yang mendapatkan pendampingan. Pola mengajar yang selama ini membosankan dan pasif diubah menjadi dinamis dan aktif.



Mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPS dan IPS yang selama ini dianggap membosankan pun menjadi lebih diminati. Dengan pengenalan metode PINTAR, belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif dalam praktik.

"Fokus kita untuk mata pelajaran ada 5, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan IPS untuk SMP dan SD kelas 4, 5 dan 6. Sedang untuk SD Kelas 1, 2 dan 3, kita fokus pada literasi dan numerasi," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Muhamad Eduard mengatakan, melalui Program PINTAR TF, pihaknya mendapatkan banyak laporan baik dari sekolah-sekolah yang mendapat pendampingan.

Menurutnya, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Di mana, angka literasi siswa juga mulai mengalami kenaikan.



"Kami banyak dibantu pihak TF, terutama dalam penerapan implementasi kurikulum merdeka. Kami selalu pemangku pendidikan, TF sudah mengambil peran sedemikian rupa, sehingga kami merasa sangat terbantu," jelasnya.

Ditambahkan dia, jika sebelumnya anggaran pendidikan habis digunakan untuk belanja pegawai, setelah ada kerjasama dengan TF pihaknya mulai menganggarkan sebesar Rp600 juta dari APBD untuk pelatihan para guru.

"Dalam kurun waktu dari 2018, baik jenjang SD dan SMP, kami merasa banyak terbantu oleh TF, dan berharap ada banyak sekolah-sekolah yang mengikuti desiminasi. Jadi tidak hanya di 24 sekolah, kami berharap lebih," tukasnya.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7067 seconds (0.1#10.140)