Pengairan dan Alsintan Jadi Kendala Utama Pertanian di Luwu

Minggu, 05 Juli 2020 - 15:07 WIB
loading...
Pengairan dan Alsintan...
Bupati Luwu saat menerima rombongan Kementerian Pertanian Rapat Koordinasi (Rakor) pembahasan Luas Tambah Tanam (LTT). Foto: Sindonews/Chaeruddin
A A A
LUWU - Bupati Luwu, Basmin Mattayang, melaporkan beberapa kendala utama yang menghambat peningkatan hasil pertanian di Kabupaten Luwu.

Di hadapan rombongan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI), di Luwu yang dipimpin oleh Irjen Kementan, Sumardjo Gatot Irianto. Basmin Mattayang, menyebutkan persoalan irigasi dan alat mesin pertanian (alsintan) merupakan persoalan utama petani di Luwu.

Baca Juga: Korban Banjir Bandang di Suli Dapat Bantuan Sembako


Olehnya itu, dirinya berharap Kementan memfokuskan dua hal tersebut ke daerah utamanya di Kabupaten Luwu. Dirinya pula melaporkan luas lahan pertanian di Luwu sangat mendukung untuk mewujudkan swasembada pangan di Sulsel bahkan Indonesia secara nasional.

"Perlu kami informasikan kepada Pak Irjen, luas persawahan Kabupaten Luwu kurang lebih 34 ribu hektar. Beberapa kendala peningkatan produksi pertanian kami, terutama masalah pengairan dan Alsintan," kata Bupati Luwu.

Persoalan pengairan menyebabkan terancamnya produksi pertanian di Kabupaten Luwu ketika musim kemarau dan sebaliknya, bencana banjir mengancam ketika musim hujan. Untuk persoalan alsintan seperti hand traktor dan mesin pemanen padi atau mesin combine masih sangat minim.

"Sehingga pada kesempatan ini melalui bapak Irjen, Pemerintah Kabupaten Luwu mengajukan permohonan bantuan tersebut agar dapat meningkatkan hasil produksi kami. Dan kami yakin, Luwu bisa swasembada beras jika didukung hal tersebut diatas," katanya.

Kementan RI memilih Kabupaten Luwu sebagai tuan rumah kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) pembahasan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Serapan Anggaran Dinas Pertanian Se-Luwu Raya tahun 2020, di Rumah Jabatan Bupati Luwu.

Hadir dalam kesempatan ini, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan RI, Sumardjo Gatot Irianto, Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan, Bambang Pamudji dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Ardin Tjatjo.

Sebelum rakor dimulai, rombongan Kementan RI, didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu, Albaruddin Andi Picunang, tmelakukan kunjungan lapangan untuk meninjau pertanaman periode April-September di Kecamatan Suli.

Sementara itu, menanggapi laporan Bupati Luwu diatas. permohonan dari Pemerintah Kabupaten Luwu, Sumardjo Gatot Irianto, memberikan respons positif dan meminta untuk segera dibuatkan proposal permohonan bantuan

"Silahkan Pak Bupati mengajukan usulan, tetapi jangan dibagi ke setiap penduduk karena jika barangnya rusak tidak ada pemeliharaan," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, dalam penggunaan alsintan seperti mesin combine pemerintah daerah harus melakukan penganggaran biaya pemeliharaan alsintan. Olehnya itu, alsintan sebaiknya tidak berikan langsung kepada petani.

"Silahkan minta alsintan ke kami, namun harus ada anggaran pemeliharaan dari pemerintah daerah dan alat ini harus berada di kabupaten, tidak dibagikan. Sehingga jika selesai panen dibersihkan, dirawat kemudian disimpan kembali di gudang agar terpelihara," ujarnya.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2948 seconds (0.1#10.140)