Kemiskinan Jadi Alasan PKI Pilih Bangkit di Blitar Selatan

Selasa, 27 September 2022 - 06:36 WIB
loading...
A A A
"Kehidupan masyarakat di Blitar Selatan termasuk terbelakang jika dibandingkan dengan masyarakat di desa-desa lain di Jawa Timur," demikian kata Rewang seperti dikutip dari Saya Seorang Revolusioner, Memoar Rewang.

Kedatangan para pimpinan PKI di Blitar Selatan mulai akhir 1967, disambut hangat. Hal itu mengingat mayoritas penduduk Blitar Selatan merupakan konstituen PKI. Pada Pemilu 1955, PKI mendulang suara besar.

Di Blitar Selatan juga banyak tinggal orang-orang yang dulunya tergabung dalam Batalyon Brantas yang berideologi kiri. Mereka direkrut dari masyarakat setempat di sepanjang sungai Brantas.

Baca juga: Cerita Terungkapnya PKI Blitar Selatan Berawal dari Sampah Bungkus Rokok

"Di Blitar Selatan, semua penduduknya sangat mendukung PKI. Malah hampir semua penduduk desa di Blitar Selatan, mengaku menjadi anggota PKI," kata Rewang.

Masing-masing para pimpinan PKI bertempat di satu kepala keluarga di wilayah Kemantren Maron dan Ngeni, yakni semacam kecamatan yang terdiri dari belasan desa. Setiap bulan dilakukan rotasi. Para pimpinan PKI pindah dari satu kepala keluarga ke kepala keluarga yang lain. Untuk keamanan, setiap pindah tempat, nama mereka juga berganti.

Namun upaya untuk bangkit kembali di Blitar Selatan tidak berumur panjang. Penduduk yang awalnya memihak PKI berbalik arah, tidak lagi bersimpatik karena aksi perampokan yang dilakukan kader PKI.

Penduduk Blitar Selatan berbalik mendukung operasi militer yang digelar rezim Soeharto. Kegagalan kebangkitan PKI juga dipercepat dengan penghianatan yang dilakukan kader setelah tertangkap.

Pada tahun 1968, proyek PKI di Blitar Selatan praktis hancur lebur. Dalam sebuah serangan, pimpinan PKI Oloan Hutapea dan Surachman tewas. Semua tokoh PKI yang lain, termasuk Rewang, ditangkap.

"Saya tertangkap pada 21 Juli 1968 saat operasi pagar betis hampir berakhir. Saya ditangkap oleh anggota Batalyon 511 yang berkekuatan kira-kira setengah regu," kata Rewang seperti dikutip dari Saya Seorang Revolusioner, Memoar Rewang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)