Penumpang Pesawat Keluhkan Biaya Rapid Test di Bandara Juanda
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Seiring mulai normalnya jadwal penerbangan melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya, arus penumpang pesawat, mulai meningkat.
Namun sejumlah calon penumpang pesawat yang ditemui wartawan di bandara mulai mengeluhkan biaya rapid test yang tinggi. Terutama bagi kalangan mahasiswa yang bepergian untuk kepentingan studi di luar daerah. Padahal rapid test harus dilakukan sebagai salah satu persyaratan terbang di tengah pandemi COVID-19.
Suasana Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional Juanda Surabaya Jumat (3/7/2020) tampak lebih ramai dibanding biasanya. (Baca juga: Urus Rapid Test dan Surat Kesehatan, Penumpang Nginap Satu Malam di Bandara Soetta )
Mereka yang terbang ini tidak hanya didominasi oleh para pekerja, namun juga dilakukan oleh sejumlah kalangan mahasiswa yang akan melakukan perjalanan study atau warga yang pulang kampung ke sejumlah daerah di Indonesia.
Dari sejumlah penerbangan melalui Bandara Juanda ini masih didominasi untuk penerbangan tujuan Jakarta, Makassar, Padang dan Lombok.
Sementara seiring peningkatan arus penumpang pesawat melalui Bandara Juanda ini, sejumlah calon penumpang mulai mengeluhkan biaya rapid test yang tinggi di bandara juanda. Rapid test dilakukan di tenda khusus di area parkir mobil bandara disediakan pihak Angkasa Pura bekerja sama dengan salah satu klinik.
Untuk setiap calon penumpang pesawat yang akan melakukan rapid test di area bandara dikenakan biaya Rp290.000 per orang. Dengan kondisi ini, calon penumpang tidak bisa berbuat banyak karena memang hasil rapid test itu diperlukan sebagai salah satu persyaratan utama untuk terbang di tengah pandemi COVID-19 ini.
“Saya mau ke Padang, kalau keberatan biaya rapid test ya keberatan tapi mau gimana lagi,” kata calon penumpang Yudhi.
Calon penumpang lainnya, Sonny, mengaku akan terbang ke Jakarta, dia berharap seharusnya ada subsudi pemerintah untuk biaya rapid test.
Sementara itu, berdasarkan data PT Angkasa Pura 1 Surabaya, sejak 2-3 hari terakhir ini. Jumlah penumpang berangkat melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya sudah mencapai 8.000 orang per harinya.
Kondisi ini dinilai cukup baik di saat pandemi COVID-19 karena sejumlah warga sudah mulai menggunakan jasa penerbangan, pasca pemberlakukan PSBB di Surabaya Raya.
Namun sejumlah calon penumpang pesawat yang ditemui wartawan di bandara mulai mengeluhkan biaya rapid test yang tinggi. Terutama bagi kalangan mahasiswa yang bepergian untuk kepentingan studi di luar daerah. Padahal rapid test harus dilakukan sebagai salah satu persyaratan terbang di tengah pandemi COVID-19.
Suasana Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional Juanda Surabaya Jumat (3/7/2020) tampak lebih ramai dibanding biasanya. (Baca juga: Urus Rapid Test dan Surat Kesehatan, Penumpang Nginap Satu Malam di Bandara Soetta )
Mereka yang terbang ini tidak hanya didominasi oleh para pekerja, namun juga dilakukan oleh sejumlah kalangan mahasiswa yang akan melakukan perjalanan study atau warga yang pulang kampung ke sejumlah daerah di Indonesia.
Dari sejumlah penerbangan melalui Bandara Juanda ini masih didominasi untuk penerbangan tujuan Jakarta, Makassar, Padang dan Lombok.
Sementara seiring peningkatan arus penumpang pesawat melalui Bandara Juanda ini, sejumlah calon penumpang mulai mengeluhkan biaya rapid test yang tinggi di bandara juanda. Rapid test dilakukan di tenda khusus di area parkir mobil bandara disediakan pihak Angkasa Pura bekerja sama dengan salah satu klinik.
Untuk setiap calon penumpang pesawat yang akan melakukan rapid test di area bandara dikenakan biaya Rp290.000 per orang. Dengan kondisi ini, calon penumpang tidak bisa berbuat banyak karena memang hasil rapid test itu diperlukan sebagai salah satu persyaratan utama untuk terbang di tengah pandemi COVID-19 ini.
“Saya mau ke Padang, kalau keberatan biaya rapid test ya keberatan tapi mau gimana lagi,” kata calon penumpang Yudhi.
Calon penumpang lainnya, Sonny, mengaku akan terbang ke Jakarta, dia berharap seharusnya ada subsudi pemerintah untuk biaya rapid test.
Sementara itu, berdasarkan data PT Angkasa Pura 1 Surabaya, sejak 2-3 hari terakhir ini. Jumlah penumpang berangkat melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya sudah mencapai 8.000 orang per harinya.
Kondisi ini dinilai cukup baik di saat pandemi COVID-19 karena sejumlah warga sudah mulai menggunakan jasa penerbangan, pasca pemberlakukan PSBB di Surabaya Raya.
(nth)