Bakal Calon Bupati Indramayu Blusukan ke Karangsong, Ini Tujuannya

INDRAMAYU - Bakal calon Bupati Indramayu Nina Da’i Bachtiar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mengunjungi Pantai Karangsong dan pasar malam.

Nina berupaya menyerap aspirasi nelayan, sekaligus melihat langsung kondisi masyarakat Kabupaten Indramayu di masa pandemi virus Corona (COVID-19). (BACA JUGA: Pendukung Bakal Calon Bupati Rusak Kantor KPU Indramayu )

Di Pantai Karangsong, Nina ditemani Ketua DPC PDIP Kota Metro Provinsi Lampung Anna Morinda melihat kondisi air laut sedang pasang. Akibatnya, tak ada aktivitas nelayan mencari ikan di tengah laut. (BACA JUGA: Gerhana Matahari Cincin di Indramayu Tertutup Awan Tebal )

Nina mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi para nelayan. "Kondisi air laut sedang pasang dan ombak besar sehingga ratusan nelayan pantura tidak berani berlayar mencari ikan di tengah laut," kata Nina. (BACA JUGA: Eks Bupati Indramayu Supendi Dituntut 6 Tahun Penjara dan Denda Rp250 Juta )

Selain menyerap aspirasi nelayan, ujar Nina, kunjungan itu juga bertujuan untuk melihat potensi ekonomi di Kabupaten Indramayu yang sangat besar untuk kesejahteraan masyarakat.

"Potensi ekonomi Indrmaayu ini sebenarnya sangat besar. Karena itu, saya akan support para nelayan di pantura untuk membesarkan perekonomian dengan bersama-sama, bergotong royong baik dengan pemerintah daerah maupun pihak swasta," ujar Nina.

Agar penjualan ikan terus meningkat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, Nina berjanji jika terpilih menjadi bupati, memimpin Kabupaten Indramayu selama lima tahun kedepan, akan mengatasi permasalahan yang dihadapi nelayan Indramayu.

"Saat ini di TPI Karangsong belum tersedia cold storage. Selain itu, masalah antisipasi agar tidak kembali terjadi abrasi," tutur dia.

Sementara itu, saat meninjau pasar malam di kawasan Karangsong, Nina mengaku prihatin karen kondisi pasar semrawut. Kondisi itu, kata Nina, mencerminkan perekonomian Kabupaten Indrmaayu masih terpuruk.

"Saya berbincang dengan pedagang di pasar malam Karangsong. Mereka mengeluhkan, akibat pandemi COVID-19, mereka tidak berjualan selama tiga bulan terakhir," pungkas Nina.