Melalui Teacher Masterclass, Nyalanesia Ajak Pendidik Tingkatkan Kualitas Diri
loading...
A
A
A
SURAKARTA - Pendidik dihadapkan pada situasi zaman yang terus bergerak. Oleh karenanya, seorang pendidik perlu meningkatkan kualitas diri dan kemampuan berkomunikasinya agar tidak tertinggal oleh zaman.
Teacher Masterclass hadir guna memfasilitasi pendidik di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kualitas diri, kemampuan berkomunikasi, hingga kemampuan berliterasi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pendidik di Indonesia mampu mengikuti perkembangan zaman dan menjadi sosok pendidik yang inspiratif serta bermakna.
Kegiatan Teacher Masterclass telah diselenggarakan pada 17-18 September 2022 lalu di Hotel Solia Zigna Laweyan, Surakarta bersama mentor-mentor praktisi nasional yaitu Helmy Yahya, Agus Mulyadi, Uswatun Hasanah, dan Lenang Manggala, selaku Founder Nyalanesia.
Helmy Yahya, selaku mentor dalam kegiatan tersebut menyebutkan bahwa masalah komunikasi menjadi persoalan serius saat ini. Siswa tidak lagi sama dengan generasi pendidik.
Generasi Z hingga generasi Alpa memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Untuk itu pendidik perlu menyesuaikan perbedaan cara berkomunikasi tersebut.
“Kunci sukses komunikasi adalah kita harus melakukan labelling dan harus menyelaraskan frekuensi kita kepada siswa. Apabila kita mampu berkomunikasi, maka kita akan mudah disenangi oleh siswa dan materi ajar pun juga mudah tersampaikan. Untuk itu perlu bagi pendidik memiliki skill komunikasi yang bagus,” ucap Helmy Yahya.
Helmy pun merasa senang ia dapat memberikan capacity building bagi pendidik dan pegiat literasi yang hadir dalam kegiatan tersebut. Kemampuan berkomunikasi itu pun juga membuka mindset bagi peserta agar ke depan mereka dapat menjadi pengajar yang disenangi oleh siswanya.
Tidak hanya skill komunikasi, Teacher Masterclass juga turut memberikan kemampuan berliterasi, khususnya menulis yang dibawakan oleh Agus Mulyadi, seorang blogger dan penulis buku. Ia mengaku mendapat pengalaman baru dan menyenangkan karena dapat mementori pendidik serta penggerak literasi yang berkeinginan untuk menulis.
“Bagi saya, ini adalah pengalaman yang menyenangkan, karena biasanya saya mengajari siswa dan sekarang saya mengajari seorang guru. Tentu ini menjadi pengalaman baru dan menggembirakan bagi saya,” ungkap Agus Mulyadi.
Teacher Masterclass hadir guna memfasilitasi pendidik di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kualitas diri, kemampuan berkomunikasi, hingga kemampuan berliterasi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pendidik di Indonesia mampu mengikuti perkembangan zaman dan menjadi sosok pendidik yang inspiratif serta bermakna.
Kegiatan Teacher Masterclass telah diselenggarakan pada 17-18 September 2022 lalu di Hotel Solia Zigna Laweyan, Surakarta bersama mentor-mentor praktisi nasional yaitu Helmy Yahya, Agus Mulyadi, Uswatun Hasanah, dan Lenang Manggala, selaku Founder Nyalanesia.
Helmy Yahya, selaku mentor dalam kegiatan tersebut menyebutkan bahwa masalah komunikasi menjadi persoalan serius saat ini. Siswa tidak lagi sama dengan generasi pendidik.
Generasi Z hingga generasi Alpa memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Untuk itu pendidik perlu menyesuaikan perbedaan cara berkomunikasi tersebut.
“Kunci sukses komunikasi adalah kita harus melakukan labelling dan harus menyelaraskan frekuensi kita kepada siswa. Apabila kita mampu berkomunikasi, maka kita akan mudah disenangi oleh siswa dan materi ajar pun juga mudah tersampaikan. Untuk itu perlu bagi pendidik memiliki skill komunikasi yang bagus,” ucap Helmy Yahya.
Helmy pun merasa senang ia dapat memberikan capacity building bagi pendidik dan pegiat literasi yang hadir dalam kegiatan tersebut. Kemampuan berkomunikasi itu pun juga membuka mindset bagi peserta agar ke depan mereka dapat menjadi pengajar yang disenangi oleh siswanya.
Tidak hanya skill komunikasi, Teacher Masterclass juga turut memberikan kemampuan berliterasi, khususnya menulis yang dibawakan oleh Agus Mulyadi, seorang blogger dan penulis buku. Ia mengaku mendapat pengalaman baru dan menyenangkan karena dapat mementori pendidik serta penggerak literasi yang berkeinginan untuk menulis.
“Bagi saya, ini adalah pengalaman yang menyenangkan, karena biasanya saya mengajari siswa dan sekarang saya mengajari seorang guru. Tentu ini menjadi pengalaman baru dan menggembirakan bagi saya,” ungkap Agus Mulyadi.