Momentum HUT Ke-87 NWDI, TGB Optimistis NWDI Mendunia
loading...
A
A
A
LOMBOK TIMUR - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) TGB Muhammad Zainul Majdi optimistis NWDI akan mendunia. Hal itu disampaikan TGB dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NWDI di Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam sambutannya, TGB mengajak seluruh jamaah NWDI di Indonesia merapatkan barisan untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita besar pendiri NWDI yakni mengokohkan iman dan taqwa. Sebagai organisasi Islam, kata TGB, NWDI merupakan alat perjuangan untuk mengokohkan nilai-nilai ke Islaman di Nusantara.
Momentum perayaan hari ulang tahun (HUT) Ke-87 NWDI, TGB mendorong semua jamaah NWDI untuk memperkuat solodaritas dan menyebarluaskan nilai-nilai keislaman tidak hanya di Indonesia, namun di dunia.
"NWDI ini dibangun dengan semangat Rahmatan Lil Alamin. Bukan sekadar untuk tanah Selaparang, bukan hanya untuk NTB, bahkan Indonesia saja, tapi fil alamin. Artinya diikhtiarkan agar nilai-nilai perjuangan NWDI itu bisa mengisi khazanah kebaikan di dalam membangun peradaban dunia," ujar TGB di hadapan peserta Rakernas NWDI di Pancor, Sabtu (17/9/2022).
NWDI mendunia, dinilai sudah terimplementasi dengan keberadaan abinturen NWDI di sejumlah negara di dunia. Bahkan, salah satu cita-cita itu tertera pada peta yang ada di baju seragam NWDI. Peta yang tedapat pada seragam tersebut, menurut TGB bukan peta Indonesia, tapi peta dunia.
Terkait itu, pihaknya mengajak seluruh jamaah NWDI untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan. Tetap merawat dan mengembangkan seluruh khazanah NWDI yang ada baik itu khazanah pendidikan, sosial keagamaan, khazanah dakwah Islamiyah, dan khazanah ekonomi.
"Semua itu harus kita rawat dan kembangkan sembari berfikir, merumuskan, dan menjalankan agenda organisasi agar NWDI ini benar-benar Wansyur, Wahfadz, Waayyid Fil Alamin," ungkapnya.
Cita-cita besar NWDI itu menurutnya bisa tercapai karena NWDI memiliki faham Ahlussunnah Waljama'ah. NWDI mempondasikan dirinya dengan manhaj Ahlusunnah Waljamaah yang merupakan manhaj beragama bagi mayoritas umat muslim dunia.
Manhaj Ahlussunnah Waljamaah ini, menurut TGB dipedomani oleh mayoritas umat Islam di dunia. Baik di dunia Arab, Asia Tengah seperti India, Pakistan, dan Banglades. Juga dipedomani oleh umat muslim di Khazakstan, Turkmenistan, Azarbaijan. Termasuk Afganistan, tidak terkecuali di Asia Tenggara baik Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam.
Manhaj Ahlussunnah Waljamaah juga menyebar ke Afrika bagian barat seperti Mesir, Afrika Timur seperti Maroko, Tunisia, Aljazair, dan Afrika bagian selatan seperti Nigeria, dan hampir semua negara Islam.
"NWDI juga punya tradisi mengorganisasi diri, punya tradisi berpikir untuk mencapai kemaslahatan bersama. Almagfurullah Maulana Syekh membangun madrasah NWDI pada 1937 dan pada 1953 membangun organisasi. Sebagai entitas yang terus bergerak, tentu NWDI harus menyesuaikan dengan tuntutan zaman," papar TGB yang juga Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo itu.
Tidak hanya itu, pendiri Nahdlatul Wathan, Almagfurullah Maulana Syech TG.K.H Zainuddin Abdul Majid juga mewariskan nilai-nilai keislaman yang universal.
Nilai-nilai yang relevan dengan berbagai masa baik masa revolusi industri hingga masa 4.O saat ini. Nilai-nilai itu yakni keikhlasan, keyakinan, kesabaran dan istiqomah.
Semua nilai itu selalu relevan dengan perkembangan zaman. Sumber daya manusia yang dimiliki NWDI juga menjadi modal untuk berjuang. TGB menegaskan, sumberdaya manusia NWDI bisa menunjukkan karya nyata ketika mendapat ruang dan kesempatan.
Perwakilan NWDI yang resmi saat ini di luar negeri baru tiga yakni di Mesir, Yaman, dan Malaysia. Meski begitu, kader-kader NWDI menurutnya sudah ada di mana-mana. Artinya, bukan saja yang merupakan abinturen atau alumni dari lembaga pendidikan NWDI, tapi kader NWDI menurut TGB adalah semua yang sepaham dengan nilai-nilai perjuangan NWDI.
"Kader NWDI itu yang bermanhaj Ahlussunnah Waljamaah, memiliki pemahaman bahwa keislaman dan keindonesiaan sama-sama penting yang harus diperjuangkan dalam satu tarikan nafas. Apapun latar belakangnya, selama berpegang pada nilai-nilai itu, mereka bagian dari NWDI," ungkap TGB.
Rakernas NWDI dihadiri lebih kurang 230 orang baik pengurus, Dewan Muhtasyar dan Dewan Pakar. Ketua Dewan Pakar NWDI Dr H Zulkieflimansyah yang juga Gubernur NTB ikut memberikan masukan-masukannya demi kemajuan NWDI ke depan.
Dalam sambutannya, TGB mengajak seluruh jamaah NWDI di Indonesia merapatkan barisan untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita besar pendiri NWDI yakni mengokohkan iman dan taqwa. Sebagai organisasi Islam, kata TGB, NWDI merupakan alat perjuangan untuk mengokohkan nilai-nilai ke Islaman di Nusantara.
Momentum perayaan hari ulang tahun (HUT) Ke-87 NWDI, TGB mendorong semua jamaah NWDI untuk memperkuat solodaritas dan menyebarluaskan nilai-nilai keislaman tidak hanya di Indonesia, namun di dunia.
"NWDI ini dibangun dengan semangat Rahmatan Lil Alamin. Bukan sekadar untuk tanah Selaparang, bukan hanya untuk NTB, bahkan Indonesia saja, tapi fil alamin. Artinya diikhtiarkan agar nilai-nilai perjuangan NWDI itu bisa mengisi khazanah kebaikan di dalam membangun peradaban dunia," ujar TGB di hadapan peserta Rakernas NWDI di Pancor, Sabtu (17/9/2022).
NWDI mendunia, dinilai sudah terimplementasi dengan keberadaan abinturen NWDI di sejumlah negara di dunia. Bahkan, salah satu cita-cita itu tertera pada peta yang ada di baju seragam NWDI. Peta yang tedapat pada seragam tersebut, menurut TGB bukan peta Indonesia, tapi peta dunia.
Terkait itu, pihaknya mengajak seluruh jamaah NWDI untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan. Tetap merawat dan mengembangkan seluruh khazanah NWDI yang ada baik itu khazanah pendidikan, sosial keagamaan, khazanah dakwah Islamiyah, dan khazanah ekonomi.
"Semua itu harus kita rawat dan kembangkan sembari berfikir, merumuskan, dan menjalankan agenda organisasi agar NWDI ini benar-benar Wansyur, Wahfadz, Waayyid Fil Alamin," ungkapnya.
Cita-cita besar NWDI itu menurutnya bisa tercapai karena NWDI memiliki faham Ahlussunnah Waljama'ah. NWDI mempondasikan dirinya dengan manhaj Ahlusunnah Waljamaah yang merupakan manhaj beragama bagi mayoritas umat muslim dunia.
Manhaj Ahlussunnah Waljamaah ini, menurut TGB dipedomani oleh mayoritas umat Islam di dunia. Baik di dunia Arab, Asia Tengah seperti India, Pakistan, dan Banglades. Juga dipedomani oleh umat muslim di Khazakstan, Turkmenistan, Azarbaijan. Termasuk Afganistan, tidak terkecuali di Asia Tenggara baik Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam.
Manhaj Ahlussunnah Waljamaah juga menyebar ke Afrika bagian barat seperti Mesir, Afrika Timur seperti Maroko, Tunisia, Aljazair, dan Afrika bagian selatan seperti Nigeria, dan hampir semua negara Islam.
"NWDI juga punya tradisi mengorganisasi diri, punya tradisi berpikir untuk mencapai kemaslahatan bersama. Almagfurullah Maulana Syekh membangun madrasah NWDI pada 1937 dan pada 1953 membangun organisasi. Sebagai entitas yang terus bergerak, tentu NWDI harus menyesuaikan dengan tuntutan zaman," papar TGB yang juga Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo itu.
Tidak hanya itu, pendiri Nahdlatul Wathan, Almagfurullah Maulana Syech TG.K.H Zainuddin Abdul Majid juga mewariskan nilai-nilai keislaman yang universal.
Nilai-nilai yang relevan dengan berbagai masa baik masa revolusi industri hingga masa 4.O saat ini. Nilai-nilai itu yakni keikhlasan, keyakinan, kesabaran dan istiqomah.
Semua nilai itu selalu relevan dengan perkembangan zaman. Sumber daya manusia yang dimiliki NWDI juga menjadi modal untuk berjuang. TGB menegaskan, sumberdaya manusia NWDI bisa menunjukkan karya nyata ketika mendapat ruang dan kesempatan.
Perwakilan NWDI yang resmi saat ini di luar negeri baru tiga yakni di Mesir, Yaman, dan Malaysia. Meski begitu, kader-kader NWDI menurutnya sudah ada di mana-mana. Artinya, bukan saja yang merupakan abinturen atau alumni dari lembaga pendidikan NWDI, tapi kader NWDI menurut TGB adalah semua yang sepaham dengan nilai-nilai perjuangan NWDI.
"Kader NWDI itu yang bermanhaj Ahlussunnah Waljamaah, memiliki pemahaman bahwa keislaman dan keindonesiaan sama-sama penting yang harus diperjuangkan dalam satu tarikan nafas. Apapun latar belakangnya, selama berpegang pada nilai-nilai itu, mereka bagian dari NWDI," ungkap TGB.
Rakernas NWDI dihadiri lebih kurang 230 orang baik pengurus, Dewan Muhtasyar dan Dewan Pakar. Ketua Dewan Pakar NWDI Dr H Zulkieflimansyah yang juga Gubernur NTB ikut memberikan masukan-masukannya demi kemajuan NWDI ke depan.
(shf)