Sambangi Rumah JK, Pegawai RS Islam Faisal Tuntut Manajemen Diganti
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Puluhan pegawai Rumah Sakit (RS) Islam Faisal , menyambangi kediaman Ketua Pembina Yayasan RS Islam Faisal, Jusuf Kalla. Massa aksi menuntut manajemen RS Faisal diganti, Kamis (2/7/2020).
Ketua Serikat Pekerja RS Islam Faisal , Irham Tompo mengatakan, tujuan digelarnya aksi di kediaman JK sebagai ketua pembina yayasan, tidak lain untuk menyampaikan prilaku manajemen RS Faisal yang dinilai gagal mengelolah perusahaan dengan baik.
Selain itu, tidak adanya transparansi pengelolaan keuangan manajemen RS Faisal dinilai perlu menjadi atensi pembina yayasan. Sebab, hal tersebut dapat merugikan perusahaan itu sendiri.
"Uang sebasar Rp50 miliar tidak jelas kegunaannya, uang jasa pelayanan tidak terbayarkan selama dua tahun, pemotongan upah sepihak oleh manajemen sebesar 50% dan 157 pegawai dirumahkan tanpa diberikan hak. Kami menilai, manajemen saat ini yang palig hancur mengelolah RS Faisal," ujar Irham Tompo kepada Sindonews.
Selain itu, manajemen RS Islam Faisal dianggap telah mengabaikan aturan pemerintah, sebab pemberian upah pegawai di bawah standar Upah Minimu Provinsi (UMP).
Yang paling mengherankan lagi, manajemen RS Islam Faisal sampai saat tidak pernah mendapatkan teguran atau sanksi dari Dinas Ketenagakerjaan, atas pemberian UMP di bawah standar.
"Kami menduga laporan keuangan perusahaan dimanipulasi sehingga manajemen RS Faisal terhindar dari sanksi Pemerintah Provinsi," pungkasnya.
Ketua Serikat Pekerja RS Islam Faisal , Irham Tompo mengatakan, tujuan digelarnya aksi di kediaman JK sebagai ketua pembina yayasan, tidak lain untuk menyampaikan prilaku manajemen RS Faisal yang dinilai gagal mengelolah perusahaan dengan baik.
Selain itu, tidak adanya transparansi pengelolaan keuangan manajemen RS Faisal dinilai perlu menjadi atensi pembina yayasan. Sebab, hal tersebut dapat merugikan perusahaan itu sendiri.
"Uang sebasar Rp50 miliar tidak jelas kegunaannya, uang jasa pelayanan tidak terbayarkan selama dua tahun, pemotongan upah sepihak oleh manajemen sebesar 50% dan 157 pegawai dirumahkan tanpa diberikan hak. Kami menilai, manajemen saat ini yang palig hancur mengelolah RS Faisal," ujar Irham Tompo kepada Sindonews.
Selain itu, manajemen RS Islam Faisal dianggap telah mengabaikan aturan pemerintah, sebab pemberian upah pegawai di bawah standar Upah Minimu Provinsi (UMP).
Yang paling mengherankan lagi, manajemen RS Islam Faisal sampai saat tidak pernah mendapatkan teguran atau sanksi dari Dinas Ketenagakerjaan, atas pemberian UMP di bawah standar.
"Kami menduga laporan keuangan perusahaan dimanipulasi sehingga manajemen RS Faisal terhindar dari sanksi Pemerintah Provinsi," pungkasnya.
(agn)