Bobby Nasution Butuh Pendamping Loyalitas Tinggi dan Jauh dari Sifat Korupsi
loading...
A
A
A
“Warnanya juga lebih baik. Potensinya tinggi kalau Bobby melakukan kolaborasi seperti ini. Saya dukung sekali, saya mau lihat orang muda maju. Apalagi Bobby punya akses bagus sebagai menantu Presiden," bebernya.
Terkait kasus-kasus korupsi yang tiga kali berturut mendera wali kota Medan, Ma’moon mengatakan itu seperti wabah penyakit. “Hari ini tidak, besok bisa kena. Unpredictable korupsi itu. Tapi umumnya anak-anak muda tidak berpikir korupsi. Anak muda itu tidak butuh uang. Anak muda butuh achievement (pencapaian). Anak muda lebih butuh tepuk tangan daripada uang,” tuturnya.
Sementara, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Faisal Riza menyarankan Bobby Nasution mempertimbangkan figur representatif dengan potensi loyalitas tinggi. “Tidak cenderung melebihi wewenang,” ucap dia. (BACA JUGA: PPDB SMAN Amburadul, Ombudsman Sumut: Gubernur Harus Jelaskan Kekacauan Ini)
Jebolan S2 Fakultas Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut juga disarankan untuk mencari figur bersih, kompeten dalam birokrasi dan bisa bergaul lintas partai politik maupun organisasi masyarakat. “Dan terakhir, faktor elektabilitas mungkin bisa juga dipertimbangkan,” tandasnya.
Terkait kasus-kasus korupsi yang tiga kali berturut mendera wali kota Medan, Ma’moon mengatakan itu seperti wabah penyakit. “Hari ini tidak, besok bisa kena. Unpredictable korupsi itu. Tapi umumnya anak-anak muda tidak berpikir korupsi. Anak muda itu tidak butuh uang. Anak muda butuh achievement (pencapaian). Anak muda lebih butuh tepuk tangan daripada uang,” tuturnya.
Sementara, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Faisal Riza menyarankan Bobby Nasution mempertimbangkan figur representatif dengan potensi loyalitas tinggi. “Tidak cenderung melebihi wewenang,” ucap dia. (BACA JUGA: PPDB SMAN Amburadul, Ombudsman Sumut: Gubernur Harus Jelaskan Kekacauan Ini)
Jebolan S2 Fakultas Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut juga disarankan untuk mencari figur bersih, kompeten dalam birokrasi dan bisa bergaul lintas partai politik maupun organisasi masyarakat. “Dan terakhir, faktor elektabilitas mungkin bisa juga dipertimbangkan,” tandasnya.
(vit)