Kader PDIP Sidimpuan Datangi Polres Minta Usut Pelaku Pembakaran Bendera
loading...
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Puluhan kader PDI Perjuangan di Kota Padangsidimpuan mendatangi Mapolres setempat guna meminta agar pihak kepolisian melakukan tindakan hukum terhadap pelaku pembakaran bendera partai.
Puluhan kader datang ke Mapolres Padangsidimpuan pukul 10.30 WIB. Mereka langsung menemui Kapolres. Mereka datang dengan berjalan kaki dari kediaman Ketua DPC PDIP Padangsidimpuan, Taty Ariani Tambunan di Jalan Serma Lian Kosong, Kota Padangsidimpuan.
Kepada wartawan, Taty Ariany Tambunan mengatakan, kedatangan mereka untuk meminta pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas pelaku pembakaran bendera partai."Kami kesini (Polres Padangsidimpuan), untuk meminta agar pihak kepolisian mengusut pelaku pembakaran bendera partai," ujarnya. (BACA JUGA: Kapolda Sumut: Berikan yang Terbaik Bagi Instansi Polri Selama Masih Bertugas)
Mantan Ketua DPRD Padangsidimpuan itu menyebutkan, kader menolak bahwa PDIP disamakan dengan partai komunis, karena PDIP salah satu partai yang diakui oleh negara. Setiap 1 Juni, para kader tetap memperingati hari lahir Pancasila.
"Kami menolak, partai ini selalu disamakan dengan partai Komunis,"ungkapnya. Dia berharap agar kepada seluruh kader partai agar tetap mempertahankan panji-panji Pancasila.
Puluhan kader datang ke Mapolres Padangsidimpuan pukul 10.30 WIB. Mereka langsung menemui Kapolres. Mereka datang dengan berjalan kaki dari kediaman Ketua DPC PDIP Padangsidimpuan, Taty Ariani Tambunan di Jalan Serma Lian Kosong, Kota Padangsidimpuan.
Kepada wartawan, Taty Ariany Tambunan mengatakan, kedatangan mereka untuk meminta pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas pelaku pembakaran bendera partai."Kami kesini (Polres Padangsidimpuan), untuk meminta agar pihak kepolisian mengusut pelaku pembakaran bendera partai," ujarnya. (BACA JUGA: Kapolda Sumut: Berikan yang Terbaik Bagi Instansi Polri Selama Masih Bertugas)
Mantan Ketua DPRD Padangsidimpuan itu menyebutkan, kader menolak bahwa PDIP disamakan dengan partai komunis, karena PDIP salah satu partai yang diakui oleh negara. Setiap 1 Juni, para kader tetap memperingati hari lahir Pancasila.
"Kami menolak, partai ini selalu disamakan dengan partai Komunis,"ungkapnya. Dia berharap agar kepada seluruh kader partai agar tetap mempertahankan panji-panji Pancasila.
(vit)