Geliat Pariwisata di Masa AKB, Jabar Gelar Smiling West Java Great Sale 2020
loading...
A
A
A
BANDUNG - Seiring penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB), para pelaku bisnis pariwisata di Provinsi Jawa Barat mencoba kembali bangkit sekaligus bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Melalui program Smiling West Java AKB Great Sale 2020, para pelaku bisnis pariwisata memberikan diskon khusus bagi wisatawan domestik asal Jabar berwisata di berbagai amenitas wisata yang tersebar di Provinsi Jabar. (BACA JUGA: Sambil Ngopi Sekaligus Berdonasi ke Pekerja Wisata Terdampak COVID-19 )
Dengan program tersebut, okupansi amenitas pariwisata di Jabar diharapkan dapat tumbuh 10 persen dan makro ekonomi pariwisata bergerak di atas 2 poin. (BACA JUGA: Pekan Depan, Objek Wisata di KBB Boleh Terima Wisatawan Luar Jabar )
"Program Smiling West Java AKB Great Sale bertujuan untuk memulihkan sektor pariwisata akibat dampak pandemi COVID-19. Program ini berlangsung mulai hari ini hingga 31 Juli 2020 mendatang," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik di Bandung, Rabu (1/7/2020). (BACA JUGA: AKB Diterapkan, Kota Bandung Kembali Diserbu Wisatawan Domestik )
Selain upaya pemulihan, ujar Dedi, program ini pun menjadi cara untuk mengembalikan kepercayaan dan persepsi pasar pariwisata di Jabar yang sempat vakum akibat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Program ini, kata Dedi, dapat terealisasi berkat kerja sama pihaknya dengan sejumlah organisasi pariwisata, di antaranya PHRI Jabar, ASITA, Putri Jabar, APPBI, APRINDO, dan IHGMA.
"Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini 480 hotel, 360 restoran, 74 mall, 40 grup usaha destinasi wisata, dan sekitar 59 UMKM binaan Dekranasda Jabar," ujar dia.
"Semua informasi terkait program ini bisa diakses melalui website resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar serta online travel agencies," tutur Dedi.
Smiling West Java AKB Great Sale 2020 dilaksanakan di hampir seluruh kabupaten/kota di Jabar dengan menyasar wisatawan domestik dan individual dari wilayah Provinsi Jabar. "Semua peserta program ini wajib mengedepankan protokol kesehatan secara ketat," ungkap dia.
Program ini, kata Dedi, tidak berlaku di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bogor, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kota Depok, Kabupaten Subang, Kota Sukabumi, Kota Bekasi, dan Kabupaten Sumedang atas pertimbangan risiko dan kerentanan penyebaran COVID-19.
Melalui program Smiling West Java AKB Great Sale 2020, para pelaku bisnis pariwisata memberikan diskon khusus bagi wisatawan domestik asal Jabar berwisata di berbagai amenitas wisata yang tersebar di Provinsi Jabar. (BACA JUGA: Sambil Ngopi Sekaligus Berdonasi ke Pekerja Wisata Terdampak COVID-19 )
Dengan program tersebut, okupansi amenitas pariwisata di Jabar diharapkan dapat tumbuh 10 persen dan makro ekonomi pariwisata bergerak di atas 2 poin. (BACA JUGA: Pekan Depan, Objek Wisata di KBB Boleh Terima Wisatawan Luar Jabar )
"Program Smiling West Java AKB Great Sale bertujuan untuk memulihkan sektor pariwisata akibat dampak pandemi COVID-19. Program ini berlangsung mulai hari ini hingga 31 Juli 2020 mendatang," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik di Bandung, Rabu (1/7/2020). (BACA JUGA: AKB Diterapkan, Kota Bandung Kembali Diserbu Wisatawan Domestik )
Selain upaya pemulihan, ujar Dedi, program ini pun menjadi cara untuk mengembalikan kepercayaan dan persepsi pasar pariwisata di Jabar yang sempat vakum akibat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Program ini, kata Dedi, dapat terealisasi berkat kerja sama pihaknya dengan sejumlah organisasi pariwisata, di antaranya PHRI Jabar, ASITA, Putri Jabar, APPBI, APRINDO, dan IHGMA.
"Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini 480 hotel, 360 restoran, 74 mall, 40 grup usaha destinasi wisata, dan sekitar 59 UMKM binaan Dekranasda Jabar," ujar dia.
"Semua informasi terkait program ini bisa diakses melalui website resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar serta online travel agencies," tutur Dedi.
Smiling West Java AKB Great Sale 2020 dilaksanakan di hampir seluruh kabupaten/kota di Jabar dengan menyasar wisatawan domestik dan individual dari wilayah Provinsi Jabar. "Semua peserta program ini wajib mengedepankan protokol kesehatan secara ketat," ungkap dia.
Program ini, kata Dedi, tidak berlaku di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bogor, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kota Depok, Kabupaten Subang, Kota Sukabumi, Kota Bekasi, dan Kabupaten Sumedang atas pertimbangan risiko dan kerentanan penyebaran COVID-19.
(awd)