Detik-detik Dedy Cahyono Selamatkan Ibu dan Istri saat Kebakaran, Diajak Loncat dari Lantai 2
loading...
A
A
A
SLEMAN - Dedy Cahyono Putro (29), korban selamat dalam kebakaran rumah di Kocoran, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY berusaha tetap tegar meski menyesal tidak bisa menyelamatkan semua anggota keluarganya, Jumat (2/9/2022).
Sebenarnya, dia sudah berusaha menyelamatkan seluruh keluarganya yang terjebak kebakaran. Namun terhalang panasnya kobaran api.
Hingga ayahnya, Subono (64), kakaknya Ayu Rani Istiyani (32) dan keponakannya Mora Putri Ayu Sasmitha (6) tewas. Subono dan Ayu tewas di lokasi kebakaran. Sedangkan Mora Putri Ayu meninggal di RSUP Dr Sardjito.
Dedy mengaku tidak mengetahui tepatnya jam berapa peristiwa kebakaran tersebut terjadi. Karena saat kebakaran terjadi, dia bersama istrinya masih terlelap tidur di salah satu kamar di lantai dua.
Kala itu, Dedy terbangun karena mencium bau asap yang menyengat. Ia kemudian melihat ke luar kamar dan ada kepulan asap pekat di depan kamar.
Dia langsung membuka pintu kamar untuk menyelamatkan diri. "Saya ajak ibu dan istri untuk meloncat," ujarnya, Jumat (2/9/2022).
Saat membuka pintu depan kamar dia mencoba menghancurkan seng dan plastik yang digunakan sebagai atap di halaman depan. Ia mencoba mencari di mana tepatnya lokasi mana api berasal sehingga bisa mencari jalan menyelamatkan keluarganya.
Setelah memastikan titik api berasal dari depan yaitu ruang tamu, ia lantas mencoba menggapai anggota keluarga yang masih ada di dalam kamar masing-masing. Dia memanggil semua anggota keluarganya dengan berteriak sekeras mungkin.
"Akhirnya ibu (Suratmi) saya tangkap, sebelumnya saya ambil napas dulu, agak sesak kan,"kata dia.
Dia kemudian mengangkat tubuh ibunya dan memberinya nafas bantuan agar bisa bernafas lagi. Setelah itu dia masuk lagi untuk mencari istrinya, Dyah Ayu Putri Murtiningsih.
Ia kemudian membawa istrinya ke luar di dekat ibunya. Dedy kemudian meminta istrinya dan ibunya untuk melompat terlebih dahulu. Awalnya ia meminta istrinya loncat kemudian ibunya baru dirinya sendiri.
Awalnya istrinya takut untuk meloncat, Dedy kemudian mendorong istrinya. Sehingga sang istri terjerembab dengan sehingga mukanya tergores.
"Nah saat saya di bawah. Saya ingat anggota keluarga yang lain, saya manjat lagi untuk mencari mereka," terangnya.
Sebenarnya ia mengaku kulitnya sudah sangat panas seolah terbakar. Meski tubuhnya sudah lemas, namun seolah mendapat kekuatan baru, dia langsung memanjat ke lantai 2 tempat anggota keluarga masih tertinggal.
Menurut Dedy, ada tiga kamar di lantai dua rumah milik ayahnya, Subono.
Satu kamar digunakan tidur untuk bapak dan ibunya (Subono dan Suratmi), kemudian kamar kedua diisi dirinya bersama istrinya. Dan kamar ketiga digunakan oleh kakaknya (Ayu Rani Istiyani ) bersama anaknya (Mora Putri Ayu Sasmitha).
"Sampai di atas saya langsung ke tengah menuju ke tempat ayah. Namun saya tidak bisa karena panas banget. Saat itu saya tidak berpakaian waktu itu. Kulit juga sudah panas kena kepulan asap. Terus saya loncat lagi sambil teriak," tambah Dedy.
Dedy mengaku tidak mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Yang ia tahu hanyalah kondisi kebakaran usai dirinya bangun tidur.
Saat ini dirinya masih syok sehingga belum mengetahui kondisi rumah dan semua area terdampak secara mendetail. Ia menyerahkan semua kepada pihak kalurahan.
Sebenarnya, dia sudah berusaha menyelamatkan seluruh keluarganya yang terjebak kebakaran. Namun terhalang panasnya kobaran api.
Hingga ayahnya, Subono (64), kakaknya Ayu Rani Istiyani (32) dan keponakannya Mora Putri Ayu Sasmitha (6) tewas. Subono dan Ayu tewas di lokasi kebakaran. Sedangkan Mora Putri Ayu meninggal di RSUP Dr Sardjito.
Dedy mengaku tidak mengetahui tepatnya jam berapa peristiwa kebakaran tersebut terjadi. Karena saat kebakaran terjadi, dia bersama istrinya masih terlelap tidur di salah satu kamar di lantai dua.
Kala itu, Dedy terbangun karena mencium bau asap yang menyengat. Ia kemudian melihat ke luar kamar dan ada kepulan asap pekat di depan kamar.
Dia langsung membuka pintu kamar untuk menyelamatkan diri. "Saya ajak ibu dan istri untuk meloncat," ujarnya, Jumat (2/9/2022).
Saat membuka pintu depan kamar dia mencoba menghancurkan seng dan plastik yang digunakan sebagai atap di halaman depan. Ia mencoba mencari di mana tepatnya lokasi mana api berasal sehingga bisa mencari jalan menyelamatkan keluarganya.
Setelah memastikan titik api berasal dari depan yaitu ruang tamu, ia lantas mencoba menggapai anggota keluarga yang masih ada di dalam kamar masing-masing. Dia memanggil semua anggota keluarganya dengan berteriak sekeras mungkin.
"Akhirnya ibu (Suratmi) saya tangkap, sebelumnya saya ambil napas dulu, agak sesak kan,"kata dia.
Dia kemudian mengangkat tubuh ibunya dan memberinya nafas bantuan agar bisa bernafas lagi. Setelah itu dia masuk lagi untuk mencari istrinya, Dyah Ayu Putri Murtiningsih.
Ia kemudian membawa istrinya ke luar di dekat ibunya. Dedy kemudian meminta istrinya dan ibunya untuk melompat terlebih dahulu. Awalnya ia meminta istrinya loncat kemudian ibunya baru dirinya sendiri.
Awalnya istrinya takut untuk meloncat, Dedy kemudian mendorong istrinya. Sehingga sang istri terjerembab dengan sehingga mukanya tergores.
"Nah saat saya di bawah. Saya ingat anggota keluarga yang lain, saya manjat lagi untuk mencari mereka," terangnya.
Sebenarnya ia mengaku kulitnya sudah sangat panas seolah terbakar. Meski tubuhnya sudah lemas, namun seolah mendapat kekuatan baru, dia langsung memanjat ke lantai 2 tempat anggota keluarga masih tertinggal.
Menurut Dedy, ada tiga kamar di lantai dua rumah milik ayahnya, Subono.
Satu kamar digunakan tidur untuk bapak dan ibunya (Subono dan Suratmi), kemudian kamar kedua diisi dirinya bersama istrinya. Dan kamar ketiga digunakan oleh kakaknya (Ayu Rani Istiyani ) bersama anaknya (Mora Putri Ayu Sasmitha).
"Sampai di atas saya langsung ke tengah menuju ke tempat ayah. Namun saya tidak bisa karena panas banget. Saat itu saya tidak berpakaian waktu itu. Kulit juga sudah panas kena kepulan asap. Terus saya loncat lagi sambil teriak," tambah Dedy.
Dedy mengaku tidak mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Yang ia tahu hanyalah kondisi kebakaran usai dirinya bangun tidur.
Saat ini dirinya masih syok sehingga belum mengetahui kondisi rumah dan semua area terdampak secara mendetail. Ia menyerahkan semua kepada pihak kalurahan.
(shf)