Tidak Hanya Poligami, Wagub Jabar Juga Setuju Pernikahan Dini Cegah HIV/AIDS
loading...
A
A
A
BANDUNG - Tidak hanya mengizinkan suami untuk melakukan poligami, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum juga menyetujui pernikahan dini untuk mencegah kasus HIV/AIDS.
Menurutnya, lebih baik anak dinikahkan ketimbang terjadi hal yang tidak diharapkan di luar pernikahan.
"Saya berharap kepada anak-anak muda kalau kebelet kawin saja, orang tua memberikan dukungan jangan dihalang-halang, kalau dihalang semacam itu, khawatir lebih parah lagi (dampaknya)," katanya, Selasa (30/8/2022).
Dia juga mengatakan, nikah muda jika diniatkan untuk ibadah, maka akan berakhir bahagia.
"Nikah muda juga belum tentu sengsara, berantakan, apalagi kalau nikahnya niatnya ibadah. Sekalipun sedang kuliah atau belum dapat kerja atau lainnya kalau sudah kebelet ya bagaimana," ungkapnya.
Dilanjutkan dia, para anak muda yang sudah tidak kuat ingin menyalurkan hasrat birahinya, diharap segera menikah.
"Karena hasrat seksual merupakan hal biologis yang juga manusiawi. Tetapi harus disalurkan dengan cara yang benar sesuai syariat agama," pungkasnya.
Diketahui, fenomena HIV/ AIDS, kini tengah menghebohkan masyarakat Kota Bandung, di mana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung membeberkan fakta bahwa dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen di antaranya menjangkiti ibu rumah tangga (IRT).
Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.
Menurutnya, lebih baik anak dinikahkan ketimbang terjadi hal yang tidak diharapkan di luar pernikahan.
"Saya berharap kepada anak-anak muda kalau kebelet kawin saja, orang tua memberikan dukungan jangan dihalang-halang, kalau dihalang semacam itu, khawatir lebih parah lagi (dampaknya)," katanya, Selasa (30/8/2022).
Dia juga mengatakan, nikah muda jika diniatkan untuk ibadah, maka akan berakhir bahagia.
"Nikah muda juga belum tentu sengsara, berantakan, apalagi kalau nikahnya niatnya ibadah. Sekalipun sedang kuliah atau belum dapat kerja atau lainnya kalau sudah kebelet ya bagaimana," ungkapnya.
Dilanjutkan dia, para anak muda yang sudah tidak kuat ingin menyalurkan hasrat birahinya, diharap segera menikah.
"Karena hasrat seksual merupakan hal biologis yang juga manusiawi. Tetapi harus disalurkan dengan cara yang benar sesuai syariat agama," pungkasnya.
Diketahui, fenomena HIV/ AIDS, kini tengah menghebohkan masyarakat Kota Bandung, di mana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung membeberkan fakta bahwa dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen di antaranya menjangkiti ibu rumah tangga (IRT).
Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.
(san)