1.920 Warga Bandung Miskin Ekstrem, Ini Langkah Pemkot
loading...
A
A
A
BANDUNG - Angka kemiskinan di Kota Bandung pada 2021 mencapai 112.500 orang atau sekitar 4,37 persen dari jumlah penduduk di Kota Bandung. Dari jumlah itu, sekitar 1.920 orang berada dalam kondisi miskin ekstrem.
Kondisi penduduk miskin di Kota Bandung sebarannya terbanyak ada di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, dan Batununggal.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengakselerasi pengentasan kemiskinan ekstrem hingga nol persen dengan berbagai inovasi. Upaya ini dilakukan dengan mengoptimalkan kerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Bandung.
Baca juga: Miris! Siswa di Karawang Terpaksa Belajar di Lantai Sekolah Gegara Tak Punya Meja Kursi
"Kita terus berinovasi mengentaskan kemiskinan. Pandemi Covid-19 membuat angka kemiskinan meningkat, gini rasio membesar. Mari kita menginovasi mengentaskan kemiskinan," kata Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Yana mengatakan pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara terkoordinasi, terintegrasi, dan tepat sasaran. "Hal itu bisa dicapai melalui kolaborasi intervensi sehingga kemiskinan ekstrem dapat ditekan," katanya.
Yana meminta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para camat untuk melakukan berbagai inovasi dan digitalisasi demi mempercepat proses pemulihan ekonomi yang berdampak juga pada kehidupan ekonomi masyarakat.
"Ikhtiar kita mengentaskan kemiskinan. Ini menjadi PR kita bersama. Dengan rakor (rapat koordinasi) kali ini kita bisa mengurangi kemiskinan di kota Bandung. Kita memanfaatkan digitalisasi bisa juga mengentaskan kemiskinan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung, Anton Sunarwibowo mengatakan, Pemkot Bandung melakukan berbagai strategi untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan di Kota Bandung.
Pertama, melalui bantuan sosial dan subsidi yaitu kelompok program dalam rangka mengurangi beban pengeluaran masyarakat ekstrem. Kedua, melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat miskin ekstrem
"Terakhir, pembangunan infrastruktur pelayanan dasar dalam rangka penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan," jelasnya.
Selain itu, perbaikan data kemiskinan ekstrem agar berbagai program menjadi lebih efektif, efisien dan tepat sasaran. "Sehingga dalam mengambil langkah-langkah tersebut harus dipastikan ketepatan sasaran dan integrasi program antar kementerian/lembaga dengan melibatkan peran masyarakat dengan fokus lokasi prioritas penghapusan kemiskinan ekstrem," katanya.
Dia berharap, terbangun kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah dan organisasi filantropi bisa terbangun dan semakin kompak dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Bandung.
"Sehingga memastikan setiap program baik pusat maupun daerah terkonvergensi dan tersinkronisasi untuk fokus pada upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," ujarnya.
Kondisi penduduk miskin di Kota Bandung sebarannya terbanyak ada di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, dan Batununggal.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengakselerasi pengentasan kemiskinan ekstrem hingga nol persen dengan berbagai inovasi. Upaya ini dilakukan dengan mengoptimalkan kerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Bandung.
Baca juga: Miris! Siswa di Karawang Terpaksa Belajar di Lantai Sekolah Gegara Tak Punya Meja Kursi
"Kita terus berinovasi mengentaskan kemiskinan. Pandemi Covid-19 membuat angka kemiskinan meningkat, gini rasio membesar. Mari kita menginovasi mengentaskan kemiskinan," kata Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Yana mengatakan pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara terkoordinasi, terintegrasi, dan tepat sasaran. "Hal itu bisa dicapai melalui kolaborasi intervensi sehingga kemiskinan ekstrem dapat ditekan," katanya.
Yana meminta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para camat untuk melakukan berbagai inovasi dan digitalisasi demi mempercepat proses pemulihan ekonomi yang berdampak juga pada kehidupan ekonomi masyarakat.
"Ikhtiar kita mengentaskan kemiskinan. Ini menjadi PR kita bersama. Dengan rakor (rapat koordinasi) kali ini kita bisa mengurangi kemiskinan di kota Bandung. Kita memanfaatkan digitalisasi bisa juga mengentaskan kemiskinan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung, Anton Sunarwibowo mengatakan, Pemkot Bandung melakukan berbagai strategi untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan di Kota Bandung.
Pertama, melalui bantuan sosial dan subsidi yaitu kelompok program dalam rangka mengurangi beban pengeluaran masyarakat ekstrem. Kedua, melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat miskin ekstrem
"Terakhir, pembangunan infrastruktur pelayanan dasar dalam rangka penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan," jelasnya.
Selain itu, perbaikan data kemiskinan ekstrem agar berbagai program menjadi lebih efektif, efisien dan tepat sasaran. "Sehingga dalam mengambil langkah-langkah tersebut harus dipastikan ketepatan sasaran dan integrasi program antar kementerian/lembaga dengan melibatkan peran masyarakat dengan fokus lokasi prioritas penghapusan kemiskinan ekstrem," katanya.
Dia berharap, terbangun kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah dan organisasi filantropi bisa terbangun dan semakin kompak dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Bandung.
"Sehingga memastikan setiap program baik pusat maupun daerah terkonvergensi dan tersinkronisasi untuk fokus pada upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," ujarnya.
(msd)