Hermanto Dardak, Peraih Penghargaan Internasional Bidang Pembangunan Jalan Itu Pergi untuk Selamanya
loading...
A
A
A
"Farewell my lifelong inspiration. Im so proud to have you as my father. This is your favorite song (My Way Frank Sinatra)," potongan bait lagu May Way yang dinyanyikan Frank Sinatra, ditulis Wagub Jatim, Emil Dardak dalam akun Instagramnya, Sabtu (20/8/2022).
Baca Juga: Sisi Lain Mbah Dardak, dari Hobi hingga Cara Mendidik Anak-anak
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya "Selamat tinggal inspirasi hidupku. Saya sangat bangga memiliki anda sebagai ayahku. Ini lagu favoritmu (My Way Frank Sinatra)".
Ungkapan Emil Dardak di akun Instagramnya ini, langsung dibanjiri dengan ucapan bela sungkawa dan duka cita. Ungkapan itu, sengaja diunggah oleh suami Arumi Bachsin ini untuk melepas kepergian ayahnya, Hermanto Dardak untuk selamanya.
Hermanto Dardak meninggal dunia Sabtu (20/8/2022), setelah mengalami kecelakaan maut di Jalur B Tol Pemalang-Batang KM 341+400, sekitar pukul 03.25 WIB. Mobil yang ditumpanginya hancur, setelah menabrak truk di depannya.
Dalam unggahannya di akun Instagramnya, dengan jelas Emil Dardak menyebut ayahnya sebagai inspirasinya. Hal itu sangatlah wajar, mengingat selama hidupnya Hermanto Dardak yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum tersebut, memiliki segudang prestasi.
Bahkan, Hermanto Dardak yang pernah menjabat sebagai Dirjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum tersebut, pernah meraih penghargaan paling bergengsi di dunia, yakni International Road Federation (IRF) Professional of the Year.
Penghargaan internasional itu diberikan kepada Hermanto Dardak, atas prestasinya di bidang pembangunan jalan. Pria kelahiran Trenggalek, 6 Januari 1957 tersebut, sejak kecil memang becita-cita menjadi insinyur sipil, dan berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Siapa sangka, Hermanto Dardak merupakan putra dari kiai ternama di Kabupaten Trenggalek. Yakni KH Mochamad Dardak atau Mbah Dardak. Hermanto Dardak merupakan anak ke tujuh dari 10 bersaudara.
Hermanto Dardak menikah dengan Sri Widayanti. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai empat orang anak, yakni Emil Elestianto Dardak, Eril Arioristanto, Amila Alistiawati, dan Eron Ariodito.
Pria yang hobi bermain musik dan basket tersebut, masuk kuliah di Teknik Sipil ITB pada tahun 1975, dan berhasil lulus tahun 1980. Dia kemudian meraih Master Teknik Sipil dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1985. Lima tahun kemudian dia menjadi Doktor Transport Economy dari Universitas New South Wales, Australia.
Kini pria yang menjabat sebagai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), dan President Road Engineering Association for Asia and Australasia (REAAA) tersebut telah berpulang untuk selamanya. Dia pulang dalam keabadian di Jalan Tol Pemalang-Batang.
Baca Juga: Sisi Lain Mbah Dardak, dari Hobi hingga Cara Mendidik Anak-anak
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya "Selamat tinggal inspirasi hidupku. Saya sangat bangga memiliki anda sebagai ayahku. Ini lagu favoritmu (My Way Frank Sinatra)".
Ungkapan Emil Dardak di akun Instagramnya ini, langsung dibanjiri dengan ucapan bela sungkawa dan duka cita. Ungkapan itu, sengaja diunggah oleh suami Arumi Bachsin ini untuk melepas kepergian ayahnya, Hermanto Dardak untuk selamanya.
Baca Juga
Hermanto Dardak meninggal dunia Sabtu (20/8/2022), setelah mengalami kecelakaan maut di Jalur B Tol Pemalang-Batang KM 341+400, sekitar pukul 03.25 WIB. Mobil yang ditumpanginya hancur, setelah menabrak truk di depannya.
Dalam unggahannya di akun Instagramnya, dengan jelas Emil Dardak menyebut ayahnya sebagai inspirasinya. Hal itu sangatlah wajar, mengingat selama hidupnya Hermanto Dardak yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum tersebut, memiliki segudang prestasi.
Bahkan, Hermanto Dardak yang pernah menjabat sebagai Dirjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum tersebut, pernah meraih penghargaan paling bergengsi di dunia, yakni International Road Federation (IRF) Professional of the Year.
Penghargaan internasional itu diberikan kepada Hermanto Dardak, atas prestasinya di bidang pembangunan jalan. Pria kelahiran Trenggalek, 6 Januari 1957 tersebut, sejak kecil memang becita-cita menjadi insinyur sipil, dan berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Siapa sangka, Hermanto Dardak merupakan putra dari kiai ternama di Kabupaten Trenggalek. Yakni KH Mochamad Dardak atau Mbah Dardak. Hermanto Dardak merupakan anak ke tujuh dari 10 bersaudara.
Hermanto Dardak menikah dengan Sri Widayanti. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai empat orang anak, yakni Emil Elestianto Dardak, Eril Arioristanto, Amila Alistiawati, dan Eron Ariodito.
Baca Juga
Pria yang hobi bermain musik dan basket tersebut, masuk kuliah di Teknik Sipil ITB pada tahun 1975, dan berhasil lulus tahun 1980. Dia kemudian meraih Master Teknik Sipil dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1985. Lima tahun kemudian dia menjadi Doktor Transport Economy dari Universitas New South Wales, Australia.
Kini pria yang menjabat sebagai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), dan President Road Engineering Association for Asia and Australasia (REAAA) tersebut telah berpulang untuk selamanya. Dia pulang dalam keabadian di Jalan Tol Pemalang-Batang.
(eyt)