IKN Nusantara Harus Jadi Simbol Kota Pintar dan Inovatif

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 21:45 WIB
loading...
IKN Nusantara Harus Jadi Simbol Kota Pintar dan Inovatif
Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) dan peluncuran buku Pembangunan Ibu Kota Baru dan Stabilitas Politik Nasional yang digelar Forum Dialog Nusantara (FDN). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) harus bisa menjadi Kota Pintar yang inovatif, transformatif dan berkelanjutan.

Sesuai rencana, IKN akan dibangun dengan konsep green city yang akan dipadukan dengan kota yang smart, forest, sustainable, dan blue.



Selanjutnya pemanfaatan energi terbarukan dan rendah karbon. Hal itu mengemuka dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) dan peluncuran buku “Pembangunan Ibu Kota Baru dan Stabilitas Politik Nasional” yang digelar Forum Dialog Nusantara (FDN) di Jakarta, Rabu (10/8/2022) lalu.

Ketua Dewan Penasihat FDN, Ilham Akbar Habibie menyatakan, dalam penerapannya untuk efisiensi dan konservasi energi diperlukan green building design melalui sistem manajemen circular water management system dan district cooling system.

"Konsep yang direncanakan diterapkan oleh pemerintah di IKN itu sudah sangat bagus. Namun, dalam pelaksanaannya mesti berbasis kota hijau yang mensyaratkan green city," ujarnya, dikutip Sabtu (13/8/2022).

Di antaranya, perencanaan dan perancangan kota yang berkelanjutan, pengadaan ruang terbuka hijau, penerapan bangunan hijau yang ramah energi dan pengolahan sampah secara terpadu



Selain itu penggunaan transportasi yang ramah lingkungan, peningkatan kualitas air perkotaan, dan pengembangan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, serta dunia usaha yang sehat. Hal itu dikenal dengan istilah komunitas hijau atau green community.

Dia menambahkan, guna mengoptimalkan konsep green dan forest city, konsep tersebut mesti diperkaya dengan konsep green economy.



Green economy atau ekonomi hijau didefinisikan sebagai perekonomian berwawasan lingkungan di mana pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diselaraskan tanpa merusak lingkungan.

Selain itu mengedepankan pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable development.

Konsep green economy menumbuhkan ekonomi dengan cara bermanfaat (bukan pengorbanan), berkeadilan sosial dan ramah lingkungan.

Tak ketinggalan mempromosikan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan untuk jangka panjang.

Selain Ilham Habibi, pertemuan dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya Akbar Tandjung, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, anggota DPD RI Abdul Kholik, peneliti senior BRIN Siti Zuhro, serta pengamat Ade Muhammad.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1161 seconds (0.1#10.140)