Setahun Bergulir, Program Mangga Petrokimia Gresik Berhasil Pulihkan Ekonomi Rakyat

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 08:15 WIB
loading...
A A A
Melalui program Mangga Gadung, Petrokimia Gresik berupaya memberdayakan pedagang pupuk nonsubsidi untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.

Baca: Mas Bechi Terjerat Dugaan Pencabulan Santriwati, Ini Curhat sang Istri.

Manfaat yang didapatkan kios sangat banyak. Selain memperoleh pinjaman modal tanpa bunga, kios juga mendapatkan akses yang lebih mudah untuk mendapatkan pupuk nonsubsidi dan bantuan promosi.

“Secara keseluruhan, pelaksanaan program Mangga Gadung mampu mendongkrak laba kios sebesar 43% dan meningkatkan panen petani rata-rata sebesar 33%,” kata Dwi Satriyo.

Sedangkan program Mangga yang dikhususkan untuk mendukung program Makmur yang dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir adalah Mangga Makmur.

Seperti diketahui, program Makmur merupakan ekosistem pertanian yang dibangun dari hulu hingga hilir dengan melibatkan produsen pupuk dan pestisida, perbankan sebagai penyedia modal, lembaga asuransi, hingga offtaker yang akan menjamin pascapanen.

Dari program Mangga Makmur ini, terdapat peningkatan pendapatan petani rata-rata 44 hingga 46 persen. Peningkatan pendapatan ini diperoleh melalui bertambahnya produktivitas 30 hingga 33 persen.

Selanjutnya, Petrokimia Gresik juga memiliki Mangga yang memproduksi pakan ternak yaitu Makmur Amanah Sejahtera. Program yang masuk dalam jenis Mangga Muda ini merupakan upaya Petrokimia Gresik dalam mendukung ketahanan pakan ternak di Indonesia.

Program ini memanfaatkan bahan baku utama berupa bungkil sawit, atau limbah pengolahan minyak kelapa sawit untuk pakan ruminansia, unggas dan ikan.

“Selama ini produksi pakan ternak kita banyak menggunakan jagung sebagai campuran. Padahal harga jagung sangat fluktuatif, sehingga berpengaruh pada mahalnya harga pakan ternak. Di satu sisi, limbah kelapa sawit jumlahnya melimpah dan belum dioptimalkan. Melalui program CSR & TJSL ini, kita menjadikan bungkil sawit sebagai subtitusi jagung,” papar Dwi Satriyo.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1370 seconds (0.1#10.140)