Putus Mata Rantai Stunting Lewat Program Komunitas Isi Piringku
loading...
A
A
A
PASURUAN - Banyak cara ditempuh untuk menanngulangi stunting di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Salah satunya Program Komunitas Isi Piringku yang digagas Danone Indonesia. Program ini diluncurkan Rabu (10/8/2022) di Pasuruan. Sebelumnya, program yang sama diluncurkan di tiga kota di Jawa Tengah.
Program ini diluncurkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Emil Dardak disaksikan Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo.
Turut mendampingi, Ketua Tim Penggerak PKK dari Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Magetan dan Kota Pasuruan sebagai tuan rumah. Kegiatan ini dilakukan secara daring dari aula di empat kabupaten/kota juga luring di Gedung Gradika Kota Pasuruan.
Baca juga: Gubernur Khofifah Siapkan Solusi Permanen untuk Mengatasi Konflik Petani di Jember
Program Komunitas Isi Piringku bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh yang baik selama periode tumbuh kembang anak sebagai upaya inovatif, promotif, preventif menuju Generasi Emas 2045.
Menurut Survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024, yakni 14%. Ini adalah upaya yang sangat besar dan cukup sulit.
Sementara, data dari Studi Status Gizi Indonesia mencatat, angka stunting di Jawa Timur 23,5% selama 2021. Sedangkan di Kabupaten Magetan angka stunting berdasarkan SSGI tahun 2021 di poin 17,2%, Kabupaten Tulungagung 13,1%, Kabupaten Blitar 14,5% dan Kota Pasuruan 22,1%.
Demo membuat bakso ikan, salah satu elemen Isi Piringku oleh Tim PKK Kota Pasuruan.
Salah satu cara untuk menanggulanginya adalah melakukan monitoring kesehatan dan perkembangan balita melalui Komunitas Ibu dan PKK, yang merupakan program Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
Kegiatan ini dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Peran Komunitas Ibu dan PKK di tengah masyarakat sangatlah besar. Banyak program yang diperuntukkan bagi pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak.
Program ini diluncurkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Emil Dardak disaksikan Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo.
Turut mendampingi, Ketua Tim Penggerak PKK dari Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Magetan dan Kota Pasuruan sebagai tuan rumah. Kegiatan ini dilakukan secara daring dari aula di empat kabupaten/kota juga luring di Gedung Gradika Kota Pasuruan.
Baca juga: Gubernur Khofifah Siapkan Solusi Permanen untuk Mengatasi Konflik Petani di Jember
Program Komunitas Isi Piringku bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh yang baik selama periode tumbuh kembang anak sebagai upaya inovatif, promotif, preventif menuju Generasi Emas 2045.
Menurut Survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024, yakni 14%. Ini adalah upaya yang sangat besar dan cukup sulit.
Sementara, data dari Studi Status Gizi Indonesia mencatat, angka stunting di Jawa Timur 23,5% selama 2021. Sedangkan di Kabupaten Magetan angka stunting berdasarkan SSGI tahun 2021 di poin 17,2%, Kabupaten Tulungagung 13,1%, Kabupaten Blitar 14,5% dan Kota Pasuruan 22,1%.
Demo membuat bakso ikan, salah satu elemen Isi Piringku oleh Tim PKK Kota Pasuruan.
Salah satu cara untuk menanggulanginya adalah melakukan monitoring kesehatan dan perkembangan balita melalui Komunitas Ibu dan PKK, yang merupakan program Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
Kegiatan ini dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Peran Komunitas Ibu dan PKK di tengah masyarakat sangatlah besar. Banyak program yang diperuntukkan bagi pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak.