Layanan Home Clinic Uji Coba di Bandung, Atalia Kamil Minta Semua Daerah Bisa Akses
loading...
A
A
A
BANDUNG - Layanan rumah sakit oleh tenaga kesehatan home clinic dilakukan uji coba pelayanan di Bandung. Sekitar 100 orang tenaga kesehatan (nakes) yang terdiri atas dokter dan perawat telah bergabung dengan layanan kesehatan ini yang akan memudahkan masyarakat mendapatkan fasilitas kesehatan.
Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya, berkesempatan meluncurkan penggunaan aplikasi ini di Bandung, Senin (8/8/2022). Dia mengatakan, jika memungkinkan aplikasi ini diterapkan di 27 kabupaten kota di Jawa Barat.
"Ini jadi pilot project, mudah-mudahan bisa berikan kontribusi terbaik. Insyaallah bisa besar lagi, tidak hanya di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, bisa di Jabar bahkan di Indonesia. Kita dukung, jika niat ini baik lakukan sepenuh hati, Insyaallah ini kita dukung. Insyaallah kita saling kolaborasi," kata dia.
Baca juga: Kurang Lahan, Sampah di Karawang Menggunung hingga 15 Meter
Aplikasi ini dapat digunakan bagi Anda yang membutuhkan layanan kesehatan Home Care, memanggil tenaga kesehatan datang langsung ke tempat pasien melalui aplikasi Home Clinic yang dapat diunduh di Google Playstore.
Peresmian ini dilakukan langsung, CEO Home Clinic Yunus Alaan Pakpahan, CTO Home Clinic Jason Limanjaya dan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Digital Setiaji yang hadir secara virtual, serta perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, serta Dinas Kesehatan Kota & Kabupaten Bandung.
"Marketplace Home Care bernama Home Clinic ini adalah aplikasi pertama di Indonesia dan secara marwah kedokteran, ini yang betul-betul sesuai karena bisa mempertemukan langsung antara pasien dengan nakes yaitu dokter, perawat, bidan maupun fisioterapis, ini terobosan yang luar biasa dan pertama di Indonesia" CEO Home Clinic Yunus Alaan Pakpahan dalam keterangan tertulis yang diterima.
Berbagai layanan kesehatan dapat didapatkan dari aplikasi ini contohnya layanan pasca operasi, ada pasien yang baru pasang perban, kecelakaan atau baru operasi, biasanya pulang ke rumah lalu beberapa hari kemudian luka tersebut harus dibersihkan atau dibuka perbannya dan pelayanan itu bisa dilakukan di rumah, terlebih pasien bisa leluasa memilih tenaga kesehatan yang menjadi mitr Home Clinic. Semua bisa dilakukan di aplikasi Home Clinic.
"Misalnya mau layanan panggil dokter, nah dokter yang terdekat bisa langsung datang menghampiri pasien, mirip aplikasi transportasi yang sudah ada di Indonesia saat ini," ungkapnya.
Pelayanan kesehatan ini di antaranya, layanan dokter umum, rapid antigen, pelayanan bunda untuk ibu menyusui dan mandi bayi, ada juga suntik vitamin c, pasca operasi ringan dan berat, ada juga layanan fisioteraphy lengkap dengan peralatannya.
Menurut Yunus, semua layanan yang dilakukan nakes tentunya harus melalui diagnosis dokter ya sebagai profesi yang memiliki kompetensi di bidang medis. Dan jika ada keluhan lebih lanjut, nakes wajib merujuk ke fasilitas kesehatan dasar seperti klinik atau lanjutan seperti rumah sakit. Ini harus diperhatikan oleh nakes yang bergabung menjadi mitra Home Clinic ya.
Saat ini sudah ada kurang lebih 100 orang orang nakes yang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan pisioterafis yang bergabung dalam Home Clinic. Semua nakes wajib memiliki STR dan SIP praktek. Menurut Yunus, selain membantu pasien mendapatkan layanan home care dengan mudah, Home Clinic juga membantu nakes menambah penghasilan tambahan. Sungguh sebuah solusi dan terobosan yg baik di bidang kesehatan.
CTO Home Clinic Jason Limanjaya mengatakan, bergabungnya nakes dengan aplikasi ini bisa menjadi penghasilan tambahan.
"Misalnya nakes bekerja di rumah sakit atau klinik di pagi hari lalu setelah pulang kerja masih ada waktu lebih ya sudah sambil di on-kan handphone nya, mereka bisa mencari orderan yang membutuhkan layanan homecare kerumah, pulang kerja atau sebelum kerja bisa sambilan lah," tuturnya.
"Sampai saat ini belum pernah ada aplikasi homecare seperti ini, karena dari hasil riset kami menurut pasien sendiri aplikasi semacam ini menjadi kebutuhan mencari nakes ke rumah, selain layanan real time, pasien juga bisa menentukan jadwal di hari tertentu atau bisa tentukan jadwal di lain hari" tambah Jason.
Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya, berkesempatan meluncurkan penggunaan aplikasi ini di Bandung, Senin (8/8/2022). Dia mengatakan, jika memungkinkan aplikasi ini diterapkan di 27 kabupaten kota di Jawa Barat.
"Ini jadi pilot project, mudah-mudahan bisa berikan kontribusi terbaik. Insyaallah bisa besar lagi, tidak hanya di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, bisa di Jabar bahkan di Indonesia. Kita dukung, jika niat ini baik lakukan sepenuh hati, Insyaallah ini kita dukung. Insyaallah kita saling kolaborasi," kata dia.
Baca juga: Kurang Lahan, Sampah di Karawang Menggunung hingga 15 Meter
Aplikasi ini dapat digunakan bagi Anda yang membutuhkan layanan kesehatan Home Care, memanggil tenaga kesehatan datang langsung ke tempat pasien melalui aplikasi Home Clinic yang dapat diunduh di Google Playstore.
Peresmian ini dilakukan langsung, CEO Home Clinic Yunus Alaan Pakpahan, CTO Home Clinic Jason Limanjaya dan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Digital Setiaji yang hadir secara virtual, serta perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, serta Dinas Kesehatan Kota & Kabupaten Bandung.
"Marketplace Home Care bernama Home Clinic ini adalah aplikasi pertama di Indonesia dan secara marwah kedokteran, ini yang betul-betul sesuai karena bisa mempertemukan langsung antara pasien dengan nakes yaitu dokter, perawat, bidan maupun fisioterapis, ini terobosan yang luar biasa dan pertama di Indonesia" CEO Home Clinic Yunus Alaan Pakpahan dalam keterangan tertulis yang diterima.
Berbagai layanan kesehatan dapat didapatkan dari aplikasi ini contohnya layanan pasca operasi, ada pasien yang baru pasang perban, kecelakaan atau baru operasi, biasanya pulang ke rumah lalu beberapa hari kemudian luka tersebut harus dibersihkan atau dibuka perbannya dan pelayanan itu bisa dilakukan di rumah, terlebih pasien bisa leluasa memilih tenaga kesehatan yang menjadi mitr Home Clinic. Semua bisa dilakukan di aplikasi Home Clinic.
"Misalnya mau layanan panggil dokter, nah dokter yang terdekat bisa langsung datang menghampiri pasien, mirip aplikasi transportasi yang sudah ada di Indonesia saat ini," ungkapnya.
Pelayanan kesehatan ini di antaranya, layanan dokter umum, rapid antigen, pelayanan bunda untuk ibu menyusui dan mandi bayi, ada juga suntik vitamin c, pasca operasi ringan dan berat, ada juga layanan fisioteraphy lengkap dengan peralatannya.
Menurut Yunus, semua layanan yang dilakukan nakes tentunya harus melalui diagnosis dokter ya sebagai profesi yang memiliki kompetensi di bidang medis. Dan jika ada keluhan lebih lanjut, nakes wajib merujuk ke fasilitas kesehatan dasar seperti klinik atau lanjutan seperti rumah sakit. Ini harus diperhatikan oleh nakes yang bergabung menjadi mitra Home Clinic ya.
Saat ini sudah ada kurang lebih 100 orang orang nakes yang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan pisioterafis yang bergabung dalam Home Clinic. Semua nakes wajib memiliki STR dan SIP praktek. Menurut Yunus, selain membantu pasien mendapatkan layanan home care dengan mudah, Home Clinic juga membantu nakes menambah penghasilan tambahan. Sungguh sebuah solusi dan terobosan yg baik di bidang kesehatan.
CTO Home Clinic Jason Limanjaya mengatakan, bergabungnya nakes dengan aplikasi ini bisa menjadi penghasilan tambahan.
"Misalnya nakes bekerja di rumah sakit atau klinik di pagi hari lalu setelah pulang kerja masih ada waktu lebih ya sudah sambil di on-kan handphone nya, mereka bisa mencari orderan yang membutuhkan layanan homecare kerumah, pulang kerja atau sebelum kerja bisa sambilan lah," tuturnya.
"Sampai saat ini belum pernah ada aplikasi homecare seperti ini, karena dari hasil riset kami menurut pasien sendiri aplikasi semacam ini menjadi kebutuhan mencari nakes ke rumah, selain layanan real time, pasien juga bisa menentukan jadwal di hari tertentu atau bisa tentukan jadwal di lain hari" tambah Jason.
(msd)